Kartunet dalam Dunia Maya

Foto tim Kartunet di acara Kick Andy 5th Anniversary

Sejarah singkat Kartunet yang dibuat dalam bentuk naratif. Mudah-mudahan dapat membuat kamu lebih jelas apa itu Kartunet, terutama yang suka membaca sastra.

Duniaku tidak seperti yang kalian bayangkan. Segala sesuatu yang dapat disentuh, dan memiliki bentuk konkrit. Di sana-sini hanya materi imaginer yang tak terbatas. Tak pula tersekat oleh ruang dan waktu. Hanya satu hal yang tak berbeda dengan duniamu, adanya harapan. Harapan selalu ada di mana kita berada. Selama kita masih memiliki hasrat untuk mewujudkan harapan itu.

Ini tempat dimana semua dapat diwujudkan. Kreativitas dan kerja keras adalah kunci untuk membuka duniaku. Ya, aku hidup di belantara internet. Suatu media tumbuh kembang yang tak ada parameter khusus untuk mendeskripsikannya. Semua bisa hidup di sini, tak peduli daerah, jender, usia, atau keadaan fisik. Siapa yang mau bermimpi, di sinilah tempatnya.

Sedari tadi aku belum memperkenalkan diriku sendiri. Namaku kartunet.com. Pembuatku, mengatakan bahwa aku adalah singkatan dari Karya Tunanetra. Walaupun namanya seperti itu, tapi prinsip bertahan hidup dalam belantara internet masih tetap ku jaga. Tak ada batasan daerah, kelas, jender, usia, atau keadaan fisik. Semua bisa berteman denganku. Menyapaku, dan memanfaatkan apa saja yang dapat kuberikan untuk kalian. Seperti moto yang dianugerahkan kepadaku, “Mengatasi Keterbatasan tanpa Batas”.

Untuk sekedar informasi, aku pandai mengolah makanan lho. Masakan utama yang dapat kubuat adalah karya sastra dan artikel berita. Aku menyajikan kedua hal tersebut setiap hari. Kalian bisa mencicipi, memakannya sampai habis, atau bahkan membawanya untuk keluarga di rumah. Semuanya sehat dan tidak melanggar unsur SARA dan Pornografi. Yang jelas, kita di sini tetap menghindahkan kaidah yang ada. Tak pakai formalin, atau MSG. Oia, kalian juga bisa lho masak bareng di dapurku. Masakan yang aku buat, tidak ku masak sendiri, tapi juga berasal dari kalian. Jika kalian memiliki karya sastra atau artikel, silakan di bawa ke sini. Nanti kita akan masak itu bersama dan disajikan lagi kepada pencicip yang lain.

Selain dua menu utama itu, aku juga masak menu-menu tambahan lain. Seperti ada halaman curhat untuk makanan pembuka, info disabilitas untuk makanan penutup, forum diskusi dan konsultasi  untuk cemilan, dan tutorial computer serta bahasa untuk suguhan jika ada tamu.

Pada awalnya, aku belum mampu untuk masak sebanyak ini. Dibuat resmi pada tanggal 19 Januari 2006 oleh empat orang yang sangat menyayangiku : Irawan Mulyanto, Aris Yohanes, M Ikhwan Toriqo, dan Dimas Prasetyo Muharam. Mereka ini adalah empat orang tunanetra yang memiliki visi yang sama yaitu mengusahakan masa depan yang lebih baik untuk penyandang disabilitas.

Bermodalkan sangat terbatas, mereka patungan untuk menyewa sebuah space hosting dan alamat domain yang kemudian jadi namaku ini; Kartunet.com. Bertumpu pada sedikit ilmu tentang web programming yang didapat autodidak dari tutorial internet, Aris, Riqo, dan Dimas membangun system dasar situs kartunet. Mas Iwa yang berperan sebagai ketua, memberikan banyak saran yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang diriku ini. Mereka semua sangat bersemangat dalam membangun diriku. Harapan digantungkan tinggi pada diriku ini yang akan menjadi media sosialisasi eksistensi tunanetra. Semuanya dilakukan secara mandiri, tanpa ada aviliasi dengan kepentingan politik atau agama apapun.

Waktu terus berjalan dan aku tumbuh semakin besar. Tanggapan pengunjung internet akan diriku semakin bertambah. Dari statistic yang dipasangkan pada diriku, terlihat ada lebih dari 500 orang pengunjung setiap harinya. Para pendiriku yang baik hati juga terus mengajarkanku keahlian-keahlian baru. Sehingga aku lebih pintar dan handal dalam fasilitas dan system operasi yang mudah. Kecepatan akses diriku juga diperhitungkan. Banyak script yang tidak terlalu penting dikurangi demi menjaga kecepatan akses. Hingga pada tahun 2008, Aku sudah dilengkapi dengan forum diskusi dan mailing list.

Tidak mau berhenti disitu saja, para pembuatku terus bekerja keras. Mereka berencana untuk mengadakan foto galeri kegiatan-kegiatan kami, download area, dan radio on-line yang bisa didengarkan seluruh warga dunia lewat Internet. Sehingga demikian, hidangan dariku dapat dinikmati dalam berbagai macam bentuk.

Menu yang aku miliki juga semakin beragam. Terdapat banyak topic menu seperti cerpen, puisi, esei, cerita lucu, dan cerita bersambung. Untuk menu artikel juga ada banyak topic. Seperti politik, social dan ekonomi, sastra dan bahasa, budaya, olahraga, dan lain-lain. Semua ini berkat partisipasi dari pengunjung pula. Karya dan artikel yang masuk untuk memperkaya masakanku juga semakin hari terus bertambah. Terbilang Aku sekarang dapat menerbitkan 20 karya dalam waktu satu minggu.

Pembuatku yang baik itu ternyata setelah 3 tahun berjalan tidak hanya terdiri dari empat orang. Sudah bertambah lagi beberapa seperti Mbak Vina sebagai bendahara, Tika sebagai sekertaris, Rafik dan Satrio sebagai editor, dan tak lupa Wijaya yang juga turut sebagai tim editor. Kontribusi mereka terhadap perkembangan diriku tidak bisa diremehkan daripada pendiriku yang empat orang itu. Tanpa adanya mereka, aku tidak ada yang terlihat saat ini.

Pada tahun kelimaku, aku ada kepengurusan baru lho. Mulai tahun 2011 hingga 2013 nanti, Dimas Prasetyo Muharam akan membimbingku agar lebih pandai memasak. Sedangkan mas Iwa, kini bertugas mengawasi kerja Dimas dan kawan-kawan. Hingga pada 26 Maret 2012, aku resmi berbadan hukum dengan nama Kartunet Foundation. Aku bersyukur dengan perubahan ini. Semoga aku lebih banyak lagi memiliki teman.

Teman, boleh narsis dikit tidak? Aku ini sudah lumayan terkenal lho baik di dunia internet atau media televisi dan radio. Pada tahunku yang ketiga, tercatat sudah lebih dari 1.000.000 pengunjung yang sudah pernah mencicipi salah satu atau semua dari menu masakanku. Dalam sekali waktu, terlihat minimal 10 sampai 20 orang yang on-line untuk melihat diriku.

Di televisi, aku pernah lho masuk ke acara talk show Kick Andy di MetroTV. Saat itu awal tahun 2008, aku diundang untuk ditampilkan dalam satu sesi di acara talk show tersebut. Dalam kesempatan yang memiliki tema “melihat dunia dengan hati” itu, aku beserta teman-teman tunanetra lainnya menjadi narasumber diwawancarai oleh Bang Andy Noya. Wah pengalaman pertama nih masuk di acara talk show. Selain itu, disekitar bulan April, aku juga pernah masuk di acara Utak-Atik program di I Radio 89,6 FM Jakarta. Walaupun saat itu para pembuatku datang agak terlambat, mereka berhasil qo untuk memperkenalkan diriku pada khalayak pencinta Radio.

Aku merasa beruntung bisa hidup dan dibuat oleh orang-orang baik yang amat sayang padaku. Selain itu, tak terkira bahagianya mendapat banyak teman yang tiap hari bersedia untuk menengokku di alamat https://www.kartunet.com. Tak peduli mereka itu siapa dan apa, aku selalu bahagia ketika memiliki teman-teman baru. Apalagi ketika mereka turut berpartisipasi untuk mengembangkan diriku.

Oia hamper lupa. Aku senang sekali lho jika bisa berinteraksi langsung dengan kamu. Sudah sekitar 2 tahun ini, aku aktif berinteraksi dengan teman-teman penjelajah internet di mailing list kartunetclub. Untuk bisa bergabung dalam obrolan sekitar dunia teknologi informasi dan diriku, silakan kirimkan e-mail kosong ke kartunetclub-subscribe@yahoogroups.com untuk mendaftar. Selain itu, aku juga aktif di social network. Kamu bisa follow aku di akun twitter @Kartunet dan Facebook fanpage di Komunitas Kartunet. Tak lupa juga, chat denganku di Skype pada user account “Kartunet” dan Yahoo Messanger (YM) pada user “Kartunetters”. Aku tunggu lho, dan akan sangat menyenangkan bisa berkenalan dengan kalian semua.

Tak cukup seribu terima kasih yang aku haturkan. Aku sadar bahwa adanya aku di sini, adalah karena para kartunetters pula. Selamat menikmati semua menu yang aku sediakan, dan jangan bosan melihatku di sini.

Last Updated on 9 tahun by Redaksi

Oleh Redaksi

We provide information, news, articles, opinion, and tutorial that not only inspire you, but also encourage yu to contribute in building Indonesian inclusive society.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *