Jaka, Harapan Baru Transportasi Aksesibel

Jaka Ahmad Tanu KusumaJakarta, Kartunet – Jaka Anom Ahmad Yusuf, adalah salah satu dari beberapa disabilitas yang muncul dan menelurkan sebuah prestasi sekaligus harapan baru bagi masyarakat Jakarta, khususnya masyarakat disabilitas. Selasa lalu, dirinya baru saja dilantik menjadi anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) 2012-2013 bersama dengan 14 orang lainnya di Balai Agung, gedung Balaikota Jakarta. (20/03/2012)

Warga Rawamangun yang kerap dipanggil Jaka ini, merupakan tunanetra yang kesehariannya berprofesi sebagai disability awareness trainer, juga aktif di DPD Pertuni DKI Jakarta. Jaka adalah satu-satunya anggota DTKJ periode 2012-2013 yang merupakan seorang disabilitas.

Mengenakan setelan jas hitam, kopiah hitam dan kacamata dengan warna yang juga hitam, Jaka terlihat gagah diantara anggota DTKJ lainnya yang tengah dilantik gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Usai acara pelantikan, Jaka sedikit menumpahkan perasaanya kepada redaksi Kartunet.com “Ya Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar ya, hehehe.”

Sarjana komunikasi berusia 35 tahun ini, bertutur tentang misi yang diembannya kelak sebagai anggota baru DTKJ “Yang pasti sih, saya punya agenda internal dan eksternal buat saya pribadi. Yang pertama, saya secara internal ingin sekali membuat sensitif teman-teman dilingkungan DTKJ sendiri. Transportasi yang layak untuk penyandang disabilitas harus ditanamkan, sehingga jika masa kepengurusan saya sudah habis, cara berpikir itu terus berjalan di DTKJ.”

“Yang kedua, secara eksternal saya punya harapan untuk bisa memberikan masukan kepada Organda maupun semua sistem pendukung transportasi untuk membuat system transportasi yang lebih aksesibel bagi penyandang disabilitas, tidak hanya untuk tunanetra saja tapi juga untuk pengguna kursi roda, bahkan untuk orang-orang yang memiliki keterbatasan intelektual, dengan teman-teman yang tunarungu dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dalam waktu dua tahun kedepan ini, (transportasi di Jakarta) bisa lebih ramah terhadap penyandang disabilitas,” Jaka melanjutkan.

Jaka terpilih karena telah memenuhi persyaratan administrasi serta mengikuti serangkaian test yang cukup melelahkan, salah satunya adalah pengerjaan tulisan ilmiah tentang transportasi di Jakarta. “Saat itu saya menulis tentang sulitnya transportasi untuk penyandang disabilitas,” tuturnya. Dari total 42 orang pelamar, terpilihlah Jaka dan ke 14 orang lainnya.

DTKJ sendiri merupakan sebuah lembaga multi stakeholder yang mengurus pengembangan masalah transportasi di Jakarta. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2003 dan saat ini telah memasuki periode yang ke-4. Anggota DTKJ berasal dari berbagai unsur, yaitu ; unsur lembaga swadaya masyarakat (LSM), unsur perguruan tinggi, unsur pakar transportasi, unsur pengguna jasa transportasi, unsur awak angkutan umum, unsur pengusaha angkutan, unsur Dinas Perhubungan dan unsur POLRI.

Sebelum mengakhiri wawancara dengan redaksi Kartunet.com, Jaka sedikit berpesan “Teman-teman disabilitas, gunakan transportasi umum, tunjukan kepada masyarakat bahwa kita juga punya kebutuhan akan transportasi. Sebab, kalau kita tidak menggunakan, teman-teman disabilitas tidak keluar rumah untuk menunjukan kepada masyarakat, masyarakat tidak akan tahu bahwa kita juga punya kebutuhan untuk transportasi.”

Semoga saja semua harapan bagi terciptanya sebuah sistem transportasi yang aksesibel bagi semua orang di Jakarta dan di Indonesia pada umumnya dapat segera tercapai, bukan janji sakti tapi bukti realisasi. (Aji)
Editor: Herisma Yanti

Last Updated on 7 tahun by Redaksi

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *