Dilema Ratu

Sejak pulang ziarah dari makam Ibu, Karina sering murung. Bukan berarti Ratu tak pernah menghadapi situasi ini, tapi Karina selalu mempertanyakan apakah ibu mereka akan selamanya tinggal di rumahnya? Pertanyaan yang membuat Ratu bingung untuk menjawabnya, maka untuk menghibur adiknya dan mencoba melatih Karina agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka tinggal, mulai saat… Lanjutkan membaca Dilema Ratu

Karina

Ia menengadah menatap figura foto keluarga. Ibunya, sosok wanita jangkung berambut ikal tersenyum di samping sang ayah dengan alis mata lebat. Kakaknya, Ratu, dengan rambut panjang di kuncir kuda melambai kearah kamera. Karina menemukan dirinya yang duduk canggung di atas kursi roda. Sepanjang ingatannya, foto itu diambil ketika mereka berlibur ke pantai Pangandaran. Karina menatap… Lanjutkan membaca Karina

Kejutan untuk Radit

Aku menatap prihatin wajahku. Cermin itu kurasa, telah membohongiku telak. Tapi, coba ku perhatikan lagi, memang wajahku agak pucat. Rupanya mengetik sampai setengah empat subuh tadi telah berdampak beberapa kejadian buruk ketika ku terbangun. Selembar kertas bertuliskan pesan tergeletak di mejaku. ”Tadi bapak masuk kamar kamu, maaf kalau bapak nggak sopan! Habis ini penting, Abdul… Lanjutkan membaca Kejutan untuk Radit

Kisah di Masa Lalu

Aku panik. Keringat dingin perlahan membasahi tanganku. Teman-temanku banyak yang saling mengucapkan selamat karena telah lulus UAN, sementara aku tegang menanti siapa yang akan bersedia membacakan pengumuman itu di mading sekolah. Beberapa kawan telah berusaha mencari namaku tapi .. “Gak ada, Dit, padahal gw cari nama loe dari abjad pertama. Tapi kok gak ada ya?”… Lanjutkan membaca Kisah di Masa Lalu

Kisah sebuah Nama

Sebulan sudah Abdul dirawat, kabar terakhir yang diterima Radit kondisi Abdul mulai membaik, kelainan pada jantungnya tidak membawa Abdul kedalam situasi yang membahayakan.   ”Mudah-mudahan dia masih bisa daftar kuliah kalau sembuh nanti!” harap Radit dalam hati. Hanya sesaat pikiran Radit melayang pada sahabatnya, kemudian Radit mulai mengotak-atik link situs yang sedang dibukanya. Screen reader… Lanjutkan membaca Kisah sebuah Nama

Awal Cerita

**Abdul            Harapan. Perasaan itulah yang bertahun lalu menggelayuti nurani kecilku, nurani seorang bocah kampung yang tiba-tiba mengalami kebutaan disaat masa-masa bocah yang seharusnya diisi dengan keceriaan. Kenakalan masa bocahku dulu, akhirnya menjadi penyebab hilangnya penglihatan. Ibu sering mewanti-wantiku agar tidak naik pohon kelapa terlalu tinggi. ”Nanti kakimu bisa terkilir terus jatuh lho, lee!” ujarnya bila… Lanjutkan membaca Awal Cerita

Kisah Cinta Kakman #2

Kereta perlahan meninggalkan stasiun Bandung. Ku amati untuk terakhir kalinya stasiun itu, kereta yang membawaku dari desa masih ada. Hitam, kusam, seolah tak diperdulikan. Kereta itu kini bergerak seiring dengan keberangkatanku ke Jakarta. Uap yang keluar dari cerobongnya kuat membumbung dan sekilas ku dengar peluit kereta itu. ”Aku akan kembali menikmati bangku panjang di gerbongmu!”… Lanjutkan membaca Kisah Cinta Kakman #2

Kisah Cinta Kakman #1

Dua bulan bukanlah waktu yang lama bagiku tinggal di Cieunteung. Aku merasakan gundah ketika ku cium tangan Umi dan Abah, haru ketika mendekap Kak Ilham yang kini telah diterima baik oleh warga desa dan khawatir dengan keadaan Uloh nantinya setelah kepergianku. Hampir semua warga dusun tempat tinggalku berkumpul di rumah. Abah mengadakan acara pelepasan keberangkatanku… Lanjutkan membaca Kisah Cinta Kakman #1

Kakman dan Keluarga Disabilitas #5

Setiap orang pasti menginginkan kesempurnaan. Kesempurnaan hidup, keadaan, rencana, usaha, bahkan hasil dari usaha yang dilakukannya. Itu sudah tabiat manusia sebagai makhluk tuhan yang memang diciptakan dalam keadaan sempurna. Tetapi apakah kesempurnaan selalu didapatkan? Apakah tuhan selalu menciptakan manusia dalam keadaan sempurna? Mutlakkah jika seseorang yang memiliki kesempurnaan kelak akan menjalankan misi Tuhan di dunia… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #5

Kakman dan Keluarga Disabilitas #4

Sebulan sudah aku tinggal di Cieunteung. Banyak kemajuan yang telah dicapai desa ini, setelah lima tahun aku tinggalkan. Jalan yang menghubungkan desa ke kota sudah bagus, banyak warga yang menjual aren, padi, atau bahan pangan lain ke Bandung dan sekitarnya dengan akses yang mudah. Di tepi batas desa, rel kereta api membentang menghubungkan stasiun kecil… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #4