Tips Aman Menggunakan Jejaring Sosial

Depok-11:49
Selamat pagi menjelang siang,
Haaaaiiiii…..menuhi janji nih saya, sekalipun tiada diminta.
Sedikir kisah dulu yach…
Semalam, Saya ngobrak ngabrik, dimanakah buku yang didapatkan saat berjalan-jalan di event Social Media Fest 2012 pada 12-14 Oktober yang berlangsung di Gelanggang Renang Senayan.

Saat itu, saya menjaga stand 1001 buku sebentar-sebentar. Karena yang jaga juga lebih dari satu, saya diizinkan untuk lan-jalan. Disana, saya berkenalan dengan banyak komunitas (salah satunya adalah change.org melalui ajakan orang), sekaligus memperkenalkan komunitas 1001 buku, Acikita Foundation dan Bank Darah Online. Semua itu terjadi atas izin Tuhan tentunya.

Duuuuh….kebanyakan basa basi jadi basi…yuk dah kita masuk ajah, karena kebetulan saya tadi ngobrak ngabrik dan menemukan ebooknya disini. Namun, saya ambilkan intinya aja yah biar tiada berkesan plagiat alias copyright, kalau penasaran, mohon download sendiri.

Dalam bergaul di dunia jejaring, kudu berhati-hati. Banyak kasus penculikan, dan lainnya (dilarang ditiru yang kurang baik ini). Berikut tipsnya

1.Pasang profil diri secukupnya, tiada perlu terlalu lengkap seperti alamat rumah/ sekolah, nomor telepon, dan sebagainya karena rentan dimanfaatkan oleh orang yang kurang bertanggung jawab
2.Waspada ketika mengadakan pertemuan offline (face-to-face) dengan seseorang yang baru pertama kali dikenal di Internet, ajaklah teman atau orang dewasa, akan lebih baik lagi keluarga dan lakukanlah di tempat yang ramai.
3.Pajanglah foto yang pantas
4. Selektif dalam meng-approve atau meng-add teman, khususnya yang tak kita kenal sebelumnya. Ketika melakukan approve/add kepada orang baru, perhatikan jumlah “mutual friends”-nya jika di Facebook. Semakin banyak jumlah “mutual friends”-nya, berarti semakin banyak teman-teman kita Facebook yang telah mengenal atau menjadi temannya. Semakin banyak teman kita yang mengenalnya, tentu relatif semakin aman orang tersebut untuk menjadi teman kita. Meskipun demikian, tetaplah waspada. Kecuali bila ada teknik khusus untuk ini dan bisa melindungi diri atau dibawa santai (woles).
5.Ingatlah bahwa apa yang ditulis di situs jejaring sosial akan dibaca banyak orang dan tersebar luas. Dampaknya bisa merugikan diri sendiri ataupun pihak lain, dan sangat mungkin berujung pada tuntutan hukum (jadi inget kasus Prita)

Hati-hati ketika menggunakan fitur-fitur di Facebook, orang lain bisa memiliki persepsi miring tentang kita. Oleh sebab itu ada beberapa tips untuk melindungi, yakni

1.Manfaatkan “Friend List”
mencari teman Facebook lain yang jarang dihubungi, pengaturan spesifikasi privasi, antara kita dan seseorang.

2.hilangkan nama Kita di “Facebook search” (bila ingin bersembunyi)

3.Jangan biarkan anda dipermalukan Karena Foto/Video
Seringkali foto-foto culun dan memalukan kita yang di upload teman, bisa mencemarkan nama baik. Kalau sudah begini, rasa malu bercampur emosi pasti muncul.

4.Hilangkan “Status Relationship” Kita
jika kita tiada memiliki ‘perisai’ diri, hal ini bisa menimbulkan potensi perselingkuhan. Bukan hanya itu saja, ini bisa menjadi bahan pembicaraan orang, apalagi kalau berlebihan, jadilah gosip.

5.Hindari aplikasi sex (nanti bisa kena UU ITE)

6.Buat “Contact Profile” Anda Lebih Privat

7.Hanya Orang Tertentu yang Boleh Melihat Foto Anda

Tips di atas boleh dipergunakan, buatlah diri senyaman mungkin. Sedikit tips tambahan dari saya, berhati-hatilah saat berjejaring, terutama apabila sudah mengalami yang namanya kecanduan.

Akan lebih bijaksana bila bisa menggunakan jejaring untuk hal-hal positif, seperti : bersyukur, mengucapkan selamat, mengumumkan bisnis, mengefektifkan ecommerce, menjalin silaturahmi, memotivasi, menghibur, berbagi informasi.

Sekian,

Last edited by Tyaseta on March 23, 2014 at 7:22 pm

Last Updated on 5 tahun by Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Oleh Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Nama lengkap saya adalah Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono, biasa dipanggil Tyas. Sejak 2012-sekarang saya mengalami halusinasi suara, jangan takut sama saya, 2013-2016 mengalami penurunan penglihatan (low vision) dan hingga kini terganggu penglihatan. Saya ini orangnya kritis :)

5 komentar

  1. terima kasih artikelnya. yup, internet memang seperti pisau, dapat digunakan untuk positif atau negative. tapi daripada negative, jauhlebih baik digunakan untuk dampak2 positif saja. Insya Allah seperti Kartunet.com yang memanfaatkan media internet dan jejaring social untuk memperkenalkan isu disabilitas ke masyarakat. Sedikit masukkan, coba buat judul tulisan yang lebih informative dan dapat menggambarkan isi dari tulisan. Misal judul tulisan ini dapat ditambahkan kata “aman” yang membuatnya lebih speisifik. Misal Tips aman menggunakan jejaring social”. Salam akselerasi.

    1. sama-sama,
      aku suka kesulitan juga untuk membuat judul dan memilih kategori >.<
      by the way, makasi atas masukannya,
      apakah ada solusi untuk ini?
      apa harus terbiasa menulis baru bisa menempatkan judul yang menarik?
      gimana ya?
      jujur, saya bingung….
      maap

      1. solusinya ya karena sudah tahu kesalahannya, jadi kesalahan itu diperbaiki. itu saja.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *