Asiknya Menulis Kalimat Narasi

Hai kartuneters, ketemu lagi dengan postingan
saya, belum bosen kan? Hehehe…
Kali ini aku mau berbagi tentang ilmu menulis nih. Udah lama sih aku copy paste tulisan ini ke laptopku, tapi dijamin belum basi kok. Mudah-mudahan bisa nambah ilmu untuk kalian dan nambah pahala buat aku 😀
Cekidot!

Asyiknya Menulis Kalimat Narasi
By: Joni Lis Efendi
www.menulisdahsyat.blogspot.com

Dalam cerpen, narasi mengambil bagian yang terpenting. Narasi inilah penggambaran cerita terasa apik, suasana cerita dapat diresapi dengan indah dan penggambaran emosional tokoh cerita terlukis menawan. Defenisi sederhana dari kalimat narasi adalah penggambaran apapun yang dilakukan oleh tokoh cerita yang bersifat dinamis seperti pergerakan fisiknya (berbicara, berjalan, duduk, tidur, diam, dll), pikiran-pikirannya, dan perasaannya.

Yuk, kita menulis kalimat narasi yang keren, sehingga cerpenmu jadi elegan dan memukau. Trik menulis kalimat narasi yang hidup dalam cerpen.
1. Gunakan kalimat aktif (contoh: Aku melihat tampang kain kusut di mukanya)
2. Fokus cerita pada tokoh bukan pada latar atau aksesoris cerita.
3. Kalimat yang pendek, lugas dan jelas (idealnya panjang kalimat cerpen 10-12 kata). Semakin panjang kalimatnya, semakin kabur gambaran imajinasi pembaca)
4. Hidupkan dengan teknik menulis 5 indra (penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan pengecap) contoh: Aroma keju dari pemanggang roti memualkan perutku. Lidahkuku sudah dapat merasakan pahit keju hangus itu. dst
5. Percantik dengan metafora atau majas, contoh: Aku mendapati api di matamu.
6. Fokus pada cerita tokoh jangan melenceng ke topik yang lain.

Kalimat narasi yang hidup akan menggerakan plot, menciptakan suspen (ketegangan), konflik, antiklimaks dan ending. Selain itu, kepiawaian penulis mengolah adonan kalimat narasi yang lezat dan gurih mampu menghidupkan suasana cerita dalam benak pembaca. Sehingga pesan cerita yang diinginkan penulis sampai kepada pembaca.

Nah, sekarang giliranmu menulis sebuah kalimat narasi yang bercerita tentang tokoh cerita yang susah memendam rindu.

Contoh:

Kesendirian ini memasungku dalam labirin waktu tak berujung. Perjumpaan di senja rumpang, aku melihat mawar di senyummu. Lengkingan gaung rindu ini merasuk sampai ke relung hatiku. Dan, kini sudah seratus senja aku masih setia mematung di sini. Di tempat ini, kuingin mengecap kembali lembut suaramu. Di antara deburan ombak membasahi hatiku, kuingin kau yang mengantarkan sepucuk melati untukku.

Sekarang giliran kamu menuliskan satu paragraf kalimat narasi.
penulis: Hadianti Ramadhani

Last Updated on 6 tahun by Redaksi

Oleh Ramadhani Ray

Literature lover, disability issues campaigner, Interest to learn something new through reading, training, and traveling.

1 komentar

  1. hahaha, kalimat narsi.
    sampai bosen belajar ini di pelajaran bahasa indonesia sekolah 🙂

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *