Dengarlah walau Engkau Tak Bisa Mendengar

Akhirnya gerbang sekolah terlihat walau beberapa kendaraan sedikit menghalangi pandanganku. Ku deraskan langkahku. Tak kudapati keramaian, mungkin hari masih terlalu pagi. Belum tampak lalu lalangnya penghuni sekolah ini, tapi dari jauh kulihat ada seseorang yang sedang duduk termenung di bangku panjang depan kelasku. Ternyata Reza, sahabat karibku yang penyabar. ”Assalamualaikum Za !” ”Eh… Walaikumsalam.” Reza… Lanjutkan membaca Dengarlah walau Engkau Tak Bisa Mendengar

Anak Angkat Ayah

Hening malam tak juga memecah ulasan kerut merah wajahku, tak kusadari aku begitu memelas pada Tono. Ia betul-betul aneh. Ku lempar kritik, tak mempan. Ku ayun puji nan puja pun mental. Ia teguh tak tergoyahkan. Tak kudapati ia tertarik bahkan terpikir akan semua pinta, kritik, dan ocehanku.    “Ayolah Ton, tak pantas kau seperti itu,”… Lanjutkan membaca Anak Angkat Ayah