Berguru pada Alam

Guys, untuk mendapatkan inti sari dari sebuah kelapa, kelapa tersebut harus mengalami proses yang cukup panjang dan terkesan menyakitkan, kelapa tersebut harus mengalami jatuh dari ketinggian, kemudian kelapa tersebut pun harus di cabik-cabik untuk dapat dibuka sabutnya, setelah itu ia pun harus dipukul-pukul untuk membuka tempurung kelapa tersebut, tak cukup dengan itu ia pun harus dicungkil dagingnya dan harus diparut dan diperas, setelah melalui proses panjang tersebut barulah muncul intisari dari sebutir buah kelapa tersebut.

Sahabat dari analogi diatas, pun demikian dalam kehidupan kita, untuk mendapatkan intisari kehidupan (kebahagiaan) kita harus mampu melalui proses yg panjang, kita pun harus siap mengalami keterpurukan, penderitaan dan kondisi-kondisi yang kita anggap menyakitkan, dan jika kita mampu menjalani/melalui proses panjang tersebut insyaallah intisari kehidupan akan pasti kita dapat. Dan kunci agar kita dapat melalui proses panjang dalam kehidupan, kita harus sepenuhnya yakin (tak ada daya dan upaya melainkan Allah yg Maha segalanya) so mari kita berdoa semoga kita mampu melalui dan menjalani semua proses kehidupan untuk memperoleh intisari kehidupan (happyness). Let’s buang semua illah kecuali Allah and don’t worry be happy!!!

Last Updated on 8 tahun by Redaksi

Oleh Sapto Kridayanto

Seorang tunanetra, karyawan di salah satu Bank Swasta di Jakarta. Koordinator program Kartunet Community 2013-2015.

2 komentar

  1. Iya, namun tidak semua orang bisa melihat intinya, sering kali mengeluh dengan kesalahan, keterbatasan (termasuk saya).

    Ada kalanya proses itu terlalu cepat, Tergantung takdir dan kemampuan individu yang di anugrahi oleh Tuhan.

    Saya merasa malu bila memetik hikmah dari alam, mereka memberikan kepada kita secara gratis tanpa mengeluh dan emosi sedikitpun dan taat pada aturan, tapi kita malah melanggarnya, merusaknya, kurang menghargainya tanpa ada rasa belas kasih dan sayang.

  2. super sekali pak bos. kalo dalam mitologi Yunani, ada filosofi minuman anggur yang direpresentasikan oleh dewa Dionisus atau Bacus. Dewa Dionisus adalah dewa pesta dan anggur. Proses pembuatan minuman anggur sangatlah keras. Buah anggur sebelumnya harus diinjak-injak hingga lumat, terus dijemur, dan difermentasikan cukup lama, baru tercipta minuman anggur yang lezat *ini menurut orang Eropa sih, saya juga ga pernah minum anggur). Menurut mereka, sebelum meneguk kenikmatan dan pesta, manusia haruslah digembleng dan melalui proses yang panjang.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *