Cerita Tentang Kartunet

para pendiri Kartunet setelah penandatanganan akta pendirian yayasanKartunet dibentuk oleh 4 orang tunanetra, 3 sebagai pelaksana IT dan 1 sebagai leader dan promotor. Keempat orang itu adalah aris yohanes (Programmer yang menangani masalah coding dan penambahan fasilitas baru), M. ikhwan toriqo (Desainer yang menangani masalah tampilan), dimas (Editor yang melakukan editing terhadap artikel dan karya sastra yang masuk dan tulisan di kartunet), dan irawan mulyanto (Leader and promotor).

Tujuan dibentuk kartunet ini adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada gebrakan baru dari tunanetra dibidang tegnologi. Selain itu, dengan adanya pembuktian ini, diharapkan lapangan kerjapun terbuka luas untuk tunanetra sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Awal mulanya, aris kenal dengan mas irawan atau lebih akrab dengan sebutan “iwa”, kemudian aris mengenalkan iwa kepada riqo. Dari perkenalan itulah, iwa mendapat banyak informasi mengenai aris dan riqo. Sehingga dia salut, dan memberikan ide cermelangnya, katanya “Kenapa kalian gak membuat sesuatu hal dalam bidang IT? Misalnya membuat program (software) gitu?” “Penginnya sih wa, tapi kita takut buat yang semacam itu, karena kite ini ngerasa kalau kite belum jago” “Ya harus cobalah! Nah, gw punya ide lagi nih, gimana kalau kalian membuat suatu karya yang dapat di nikmati oleh banyak orang?” “hmmmmm,, ape ya?” fikir aris. Seiring jalannya waktu, aris akhirnya browsing ke sana-sini, googling sampai “Pantat tepos”, dan akhirnya mendapat sebuah ilmu baru dalam IT. Ilmu itu adalah HTML (hiper text markup language). HTML adalah sebuah scripting language (dalam istilah komputer) yang dapat mengatur layout dari contents dalam browser. Ketika mendapat ilmu itu, lalu aris mempratikkan untuk membuat sebuah tampilan HTML sederhana. Ketika berhasil, wuuu, senengnya bukan main. Kemudian aris mengajarkan kepada riqo apa yang telah didapat. Ternyata riqo memiliki antusiasme yang sangat tinggi terhadap pelajaran itu. Dalam sekejap, dia mampu menguasai HTML dengan baik. Lalu mereka berdua menjadi semangat. Berbagai buku HTMLpun dibeli, dari yang murah hingga yang mahal. Dengan bantuan scanner dan screan reader, mereka membaca buku-buku itu.

Dari keterangan dibuku-buku itu, mereka menjadi tahu, bahwa ada istilah baru yang mereka dapat. Istilah itu adalah “Website”, “domain”, “IP address”, “www”, “hompage”, “hosting” dan “server”. Berangkat dari pengetahuan itu, mereka coba googling mencari hosting geratisan. Akhirnya mereka menemukan sebuah site yang menyediakan tempat untuk mengupload file-file HTML dan dapat di akses dari seluruh dunia file-file tersebut. WWW.netfirms.com adalah sebuah inspirator dan motifator terkuat mereka untuk semakin mendalami website dan HTML.

Semangat semakin membawa mereka menuju pengatahuan lebih lanjut. Istilah site scripting language segera ada dalam kepala mereka. ASP (active server pages), PHP (hiper text pree prosessor, singkatan tak singkron dengan arti. dapat dilihat di www.php.net). Selain itu, client scripting language pun tak ketinggalan turut memenuhi kepala mereka. Javascript dan VBscript menuntun mereka mengarungi dunia maya yang luas. Dari semua pengetahuan itu, aris dan riqo kembali berbincang dengan iwa. “Wa, kite-kite udah bisa buat hompage sendiri. Salah satunya www.aris-tutorial-tutorial.netfirms.com” “o ya? Nah,,, gw punya ide lagi!!! gimana kalau kalian buat situs sendiri yang resmi (bukan situs gratisan alias numpang)?” “hmmmm, kayaknya ok juga tuh..” Kata aris. “Ayo qo!” “ok,, mari kita cari infonya”. Setelah itu, mereka (aris dan riqo) berdebat mengenai site scripting language yang mana yang akan dipakai. Apakah PHP atau ASP. Jika PHP, adalah scripting language yang open source. Yang artinya program interpreternya bebas dimodifikasi oleh siapa saja yang bisa. Termasuk source script-script yang dibuat oleh web master. Sedangkan ASP adalah produk microsoft, yang berarti semua tidak bebas. Selain itu, bebas dan tidak bebas itu telah mempengaruhi harga. Server yang mendukung ASP jauh lebih mahal harga sewanya. Sedangkan php sangat murah dan terjangkau oleh kaum kecil. “Tapi ASP lebih enak dipelajari dan gak rebet-rebet amat.” Kata aris. “Itu karena elu menguasai visual basic. Yang mana struktur pengkodeannya mirip dengan ASP itu. Sedangkan PHP menurut gw,, jauh lebih gampang. Karena mirip dengan javascript dalam hal melakukan coding. Selain itu, server yang mendukung PHP harganya jauh lebih murah bokkk!!!” “Hmmmm,, ok deh, gw coba PHP.” Akhirnya, mereka mendapat sebuah hosting provider dan segera memesan sebuah hosting sebesar 30 mega byte dan sebuah domain. Namun pada tahap ini mereka kembali berdiskusi dengan iwa. “Wa, kira-kira nama domain kita nanti apa ya? Hmmm,, gimana kalau www.2net.com.” “Ape tuh?” “Singkatan dari tunanetra 2 dibaca sebagai (tu)” “hmmm boleh juga tuh.” Kemudian mereka juga mendiskusikan mengenai hal biaya. “Trus wa, setelah didata, kita harus mengeluarkan duit sebesar 85 ribu buat domain dan 90 ribu untuk hosting sebesar 30 mega untuk masa sewa 6 bulan. Gmn kalau begitu?” “hmmmm” “Kayaknya kita gak bisa kalau cuma bertiga deh wa,, terlalu berat. Soalnya kite-kite masih sekolah.” “Ok, lalu siapa yang tepat?” “Kayaknya dimas memenuhi kualifikasi deh wa.” Aris mengusulkan. “anaknya pintar, cepat ngerti, and dia jago office. Ya,, walaupun dia gak ada hubungannya dengan internet, tapi dia akan mudah mengikuti.” “Ok, boleh aja.” Akhirnya dengan kesepakatan bulat, Mereka menghubungi dimas prasetyo muharam. Yang lebih mengembirakan lagi, ternyata dimas setuju. Selain itu dia juga ternyata telah mempelajari html. Jadi genaplah 4 orang. Kemudian mereka mendiskusikan mengenai berapa-berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh masing-masing. “ok, gimana kalau 25 ribu perorang?” Kata riqo. “Lalu sisanya yang 65 ribu?” “Itu nenek gw yang mau ngebantu.” “Hore!!!” mereka bersorak. Ucapan syukurpun segera terlontar kepada yang Maha Kuasa. Akhirnya mereka melanjutkan pemesanan hosting dan domain. Namun sedikit kendala menghadang mereka lagi. “Wa,, ternyata www.2net.com telah ada yang memesan” “wah!! apa lagi dong?? hmmm,,,” iwa berfikir. “Gimana kalau Kartunet!” Teriak iwa. “ape tuh?” mereka bertanya. “Karya tunanetra. Karena kita yang ngebentuk situs ini. kita para tunanetra. Jadi situs ini adalah buatan tunanetra untuk semua orang (Dari tunanetra untuk semua).” “ok, kayaknya ini lebih ok!” Mereka setuju. Pemesananpun berlanjut dan halanganpun tidak ada lagi. Akhirnya tanggal 18 januari 2006 account kartunet.com diaktifkan oleh rumahweb (web hosting provider) dan tanggal 19 januarri mereka resmi menjadikan hari itu adalah hari pertama www.kartunet.com online dan dapat diakses dari seluruh dunia.

Setelah kartunet online, mereka kembali berbincang mengenai posisi yang tepat untuk mereka berempat. “Siapa yang jadi pemimpin kita?” Tanya riqo. “Iwa aja” kata aris. “Gw? Kalian percaya? Lebih baik jangan gwlah. Lagian gw gak bisa apa-apa dalam IT.” “Wa, seorang pemimpin gak perlu tahu menau tentang hal-hal tekniskan? Kan sebagai pemimpin tugasnya memimpin dan memanage bawahannya. Selain itu, buat apa ada stap-stap? You hanya cukup tahu saja, namun bukan keharusan untuk menguasai.” “Ok deh, gw terima.” Maka, iwa sebagai pemimpin kartunet. Iwa sangat bersemangat, dia bukan hanya memimpin dan memberi ide-ide pengembangan, melainkan dia juga melakukan promosi kesemua orang. Melalui fasilitas kantor tempat dia bekerja, diteleponnya teman-temannya dan dipromosikkannya kartunet kepada semua penelpon. Hahaha, untung sibos gak tau. Kalau tau, dipecatlah dia… Kemudian aris sebagai programmer, riqo ditempatkan sebagai penata tampilan, dimas sebagai editor tulisan di kartunet.

Dalam proses mulai dari belajar html hingga terbentuknya kartunet, kami menggunakan komputer pc biasa, pentium 2, 3, dan 4 dengan software tambahan yang diberinama screen reader. Screen reader adalah software khusus pembaca layar, sebuah software yang digunakan untuk mendeteksi tulisan-tulisan yang ada di layar. Misal kita menekan huruf a pada keyboard, maka screen reader membaca “a” dalam ejaan inggris. Bukan itu saja, software ini mampu membaca perkata, per kalimat, dan seluruh halaman. Untuk lebih jelas mengenai screen reader, silahkan download programnya di www.freedomscientific.com setelah masuk ke situs itu, pilih jaws for windows. Sayangnya, software ini demo 40 menit, dan kalau beli harganya 1200 dolar. Anda tinggal download dan install. Gak perlu hardware tambahan, yang perlu adalah komputer dengan OS windows dan memiliki sound card.

Software pendukung lain yang kami gunakan adalah phptriad v1.1, untuk menjalankan script php sebelum diupload ke server. Notepad, sebuah program editor standar yang telah ada dalam windows untuk membentuk tag-tag html dan php code.
Kemudian koneksi internet. Koneksi internet ini kami gunakan kartu telepon cdma dan hp cdma sebagai modem. Warnet juga tak jarang kami rambah. Kemudian jika kami kepepet uang, kami mendatangi sebuah yayasan ketunanetraan yang memberikan fasilitas internet gratis, lalu kami googling dan upload data di sana.

Pada mulanya, tampilan kartunet masih sangat buruk, kami beberapa kali mengganti tampilan, dari yang buruk hingga yang lebih baik. Pada saat itu, kami belum bisa melakukan penyimpanan data ke dalam data base server, kemudian kami mendapat bantuan dari seorang pengunjung yang menawarkan sebuah content management system (CMS) yang sangat sederhana, sehingga dapat kami modifikasi dan kembangkan. CMS ini ternyata menggunakan data base mysql, sehingga mau tak mau kami berusaha keras menguasai mysql itu. Setelah kami mengerti apa dan bagaimana mengunakan mysql itu, barulah 100% script kartunet beralih menggunakan cms yang telah kami modifikasi dan kembangkan.

Dengan cms itu, tampilan kartunet semakin baik dalam hal tampilan dan penambahan fasilitas. Kami menyediakan fasilitas curhat bagi pengunjung, buku tamu, web link, search engine, ramalan bintang dan lain-lain. Detailnya bisa dilihat sendiri di www.kartunet.com.

Untuk search engine, Kami bekerja sama dengan google, dan mengikuti program google adsense. Program google adsense ini kami ikuti baru-baru saja, sekitar bulan januari 2008. Saat ini, kami senang, karena dari program google adsense ini ternyata telah menghasilkan dolar-dolar bagi kami.

Oleh Aris Yohanes
Salah satu founder kartunet.com
E-mail : aris-yohanes@kartunet.com

Last Updated on 7 tahun by Redaksi

Oleh Aris Yohanes

co-founder Kartunet.com

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *