Cinta Ilmu

Tulisan Penyemangat Sebelum Sekolah

Di Yaman, ada sebuah sekolah agama islam yang sangat besar. Namanya Darul Mustofa. Pimpinan sekolah, dan para guru adalah kiai-kiai dan habib yang shaleh.
Suatu hari, seorang murid dari Indonesia mengeluh pada gurunya. Ia sudah putus asa, lantaran belajar tak pernah bisa. Dia merasa putus asa dan ingin pulang ke Indonesia saja.

“Guru, saya ingin pulang saja. Saya merasa tidak bisa apa-apa, teman-teman saya yang lain menguasai seluruh materi pelajaran, sementara saya tak mampu seperti mereka. Saya sekolah di sini 4 tahun, tak ada yang bisa saya hafalkan.
“Jangan nak, jangan. Tunggu saja 10 tahun lagi, kamu pasti pintar dan berguna.
“Tidak guru, tidak. Saya ingin pulang saja.”
“Sudah bulatkah tekatmu nak?”
“Iya guru.”
“Baiklah, tunggu sebentar.”

Sang guru masuk ke dalam rumahnya, kemudian keluar membawa setumpuk surat. Surat itu adalah surat yang di kirim ibu si murid. Di Sekolah itu, ada peraturan kalau murid tak boleh membaca semua surat yang di kirim ibunya atau ayahnya sampai dia akan kembali pulang. Mungkin itu agar konsentrasi murid tidak pecah.

“Nah, nak, bacalah surat-surat ini, lalu ceritakan padaku.”
“Baik guru.”
Si murid membaca surat itu, terkadang dia tertawa, tersenyum, dan mukanya berseri-seri. Sang guru terus mengamati darikejauhan.

“Bagaimana nak, sudah selesai kau baca seluruh surat ibumu itu?”
“Sudah guru!” kata si murid.
“Baik, kalau begitu ceritakan padaku apa isi surat itu seluruhnya!”

Si murid bercerita dengan muka berseri-seri, dari surat yang pertama hingga yang terakhir dia ceritakan. Surat yang banyak dan bertumpuk itu, sudah dia hafalkan dan bisa dia ceritakan.

Selesai bercerita, sang guru bertanya, “Berapa kali kau membaca surat yang banyak itu hingga kau hafal sedemikian baiknya?
Si murid menjawab, “Satu kali guru.”
“lalu mengapa kau bisa menghafalnya? Kau tahu rahasianya?
“Tidak guru.”

“Kau bisa hafal surat yang sedemikian banyaknya adalah karna kau mencintai ibumu. Jadi apapun yang datang dari ibumu sangat menyenangkan hatimu.
(Di tulis ulang dan di ceritakan orang tua penulis).

Kawan, sebenarnya tips untuk dapat menjadi seorang yang pintar, jenius dan mudah menangkap seluruh pelajaran hanya satu. Cintai pelajaran itu. Itu saja.
Dan cintai guru yang mengajarnya, maka jika kita tekun dan bekerja keras, pasti kita akan sukses.
Salam sukses kawan.

Last Updated on 7 tahun by Redaksi

Oleh Gawi

Saya Gawi. Lahir di Mataram (25-02-2001). Untuk info lain Add facebook saya; Abdul Gawi

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *