Di bawah bentangan kain kafan cokelat madu
Sambil menggambar percintaan ribuan kelelawar di kanvas bekas
Kau dan aku hanyalah sepasang iblis manis
Belajar inginkan dunia yang membusuk ini berputar terbalik menembus batas
Adalah kebodohan jika mereka berjalan tergesa mengejar kita
yang terus bercinta
Menyepuh pohon dan ranting-ranting
Dengan partitur geliat uzur
Tujuh puluh tujuh pasang malaikat sedang belajar terbang mengitari kremasi
Sebuah upacara yang tak mematahkan lelehan asmara kita
Dengan kematian
Ketika kau putarkan kekhidmatan doa yang gaib di hari aku dimakamkan
Sesungguhnya mengikat juga
Sejarah kecil yang kita selipkan di mata kaki
Membuatnya berhamburan serampangan
Sedangkan kita
Yang terusir dari sunyi surga dan tatap dunia
Tertiadakan oleh keheningan masa purba
Yang tidak lagi punya arti
Hanya terus berlari
Tidak pernah berhenti