Dongeng Gemericik Suara Hati (part 3)

yang dibuat sebanyak 1001 ruangan guna mengelabui para prajurit atau tamu yang iseng merayu atau sekedar bermain dengan saya yang dibuat mirip oleh ayahanda dengan semua pintunya.
Kalau mereka lagi gila, Tingit memilih untuk ngumpet karena telah membuat memasuki salah satu ruangan kamar karena Tingit ketakutan setengah mati di salah satu kamar itu yang isi kamarnya pun sama persis, namun yang membedakan ialah ada simbol kerajaan-kerajaan yang tersembunyi, ada yang di bawah lantai, ada yang di atas genting, ada yang bergambar naga, ada yang bergambar kucing, ada yang bergambar ular, macem-macem deh pokoknya bro.
Aku bisa curang loh dengan membuat para prajurit dan dayang-dayang ketakutan saat sedang menggila dengan menangkap mereka dengan mudah, karena cuma ada satu kamar untuk mereka, haha, asyik kan bro, hihihihi.
Saya punya peliharaan yakni seekor singa yang sengaja dilatih untuk bicara bahasa Jin dan manusia. Singa itu ditemukan di hutan larangan Kerajaan Bumi yang bernama Hutan Mantalnika saat bersama ayahanda berburu kijang dan kelinci yang paling unik dan hanya berada disana.
Kijangnya bertanduk bulan sabit, kupingnya panjang, dan kelincinya bermata sipit dan lonjong seperti manusia, kakinya berbulu, namun kurus drngan tapal kuda di bawahnya. Setelah kami berburu, kayu dan ranting dicarikan oleh para pengawal, serta di nyalakan api dengan menggesekkan batu.
Kijang dan kelincinya di lepas kulitnya dengan menggunakan tombak dari jarak yang cukup jauh dengan dua tentara yang dijaga anjing pemburu di ujungnya yang membantu menangkap daging-daging yang bertebaran. Setelah daging di kumpulin, di tancapkan kembali ke tombak dan diletakkan di atas perapian. Dagingpun disiangin bolak-balik hingga berubah warna menjadi kecoklatan dan berbau hangus. Kami semua mendapatkan makanan, termasuk anjing pemburu yang tingginya hanya selengan pria dewasa, namun saat berburu garangnya minta ampun, bahkan berasa kitalah yang dikejar dan dicabik-cabik.
Singa itu berjenis kelamin betina, tingginya setengah inci, berbulu domba, dan kalau diajak bersua asyik loh bro. Tingit memberikan singa tersebut nama yakni Simnal. Ia bisa menghilang dan selalu mengekor kemanapun saya pergi, dan muncul dengan manjanya untuk dielus dan digendong saat Tingit sedang sendirian menahan emosi, baik dalam keadaan yang sangat rendah, ataupun saat emosi yang sedang meninggi. Eh, tapi bisa muncul siih kalau sengaja dipanggil, coba aja kalau kurang percaya……Namun ini rahasia kita loh, bro.
Tingit adalah seorang putri yang tinggal di Kerajaan Bumi bersama ayahanda yang bernama Raja Sendok, ibunda yang bernama Ratu Garpu, dan kedua adik yang bernama Piring dan Kubu.

Last Updated on 10 tahun by Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Oleh Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Nama lengkap saya adalah Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono, biasa dipanggil Tyas. Sejak 2012-sekarang saya mengalami halusinasi suara, jangan takut sama saya, 2013-2016 mengalami penurunan penglihatan (low vision) dan hingga kini terganggu penglihatan. Saya ini orangnya kritis :)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *