MENGATASI KETERBATASAN TANPA BATAS

Empat Unsur Utama yang Membuat Cerpen Menarik Pembaca

Terakhir diperbaharui 8 bulan oleh Dimas Prasetyo Muharam

Adelaide – Satu hal esensial dalam penulisan karya kreatif seperti cerpen atau cerita pendek yaitu imaginasi yang mampu menghibur pembaca. Akan tetapi, unsur-unsur pembentuk pada sebuah cerpen juga perlu dipahami agar dapat dikatakan sebagai karya yang baik. Selain Panjang tulisan yang singkat sesuai dengan Namanya, ada empat unsur yang membentuk sebuah cerpen yang baik yaitu penokohan, alur, latar, dan ketegangan atau tensi (lulu.com, 2019).

 

Penokohan

Penokohan atau karakter adalah sentral dari sebuah cerpen. Tokoh ini dapat seorang manusia, hewan, tumbuhan, atau benda mati yang dipersonifikasi atau diposisikan sebagai sesuatu yang hidup. Dalam cerpen diperlukan minimal satu tokoh yang kemudian disebut protagonist. Protagonis tidak melulu pada sifat baik atau sempurna. Protagonis adalah tokoh yang menjadi pusat dari cerita, sejak cerita dimulai hingga berakhir.

Tokoh dalam cerpen bukan hanya seseorang yang menceritakan ulang sebuah peristiwa. Tokoh adalah pengwujudan dari sosok yang memiliki keinginan, kebutuhan, latar belakang social dan budaya, serta problematika kehidupan manusia lainnya. Semakin dalam kamu memahami tokoh dalam ceritamu, maka akan semakin menarik cerita yang dibuat dari tokoh tersebut. Perlu diingat juga dalam cerpen, fokuslah ke satu atau hanya beberapa tokoh. Jangan sampai cerpen yang dibuat menjadi sekompleks novel.

Untuk menghadirkan tokoh yang menarik dalam cerpen, coba tentukan sudut pandang mereka. Apakah tokoh memiliki konflik tertentu dalam dirinya? Apakah tokoh mengalami sebuah penderitaan atau pengalaman tertentu yang mempengaruhi cara pandang mereka terhadap sesuatu? Selain itu, ada baiknya jika membuat character arc atau semacam jalan hidup dari tokoh. Dari mana mereka mulai dalam satu cerita, apa saja yang terjadi, dan kapan perjalanan tokoh berakhir dalam cerpen. Character Arc menurut Wikipedia adalah transformasi atau perubahan tokoh dalam sebuah cerita. Jadi tokoh dalam cerpen yang baik akan bermula dengan satu kondisi, kemudian karena satu peristiwa dalam cerita yang akan mengubah watak atau cara pandang tokoh. Misal tokoh Mingke pada tetralogy Pulau Buru karya Pramoedya Anantatoer yang berubah sudut pandangnya mengenai identitasnya sebagai pribumi setelah interaksi-interaksinya dengan pemerintah colonial Belanda.

Baca juga:  Penggunaan Tanda Titik dan Koma

 

Alur

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang mempengaruhi peristiwa lainnya dalam kaidah hubungan sebab akibat. Penulis tidak membuat sebuah plot, tapi interaksi tiap tokoh atau tokoh dengan persolannya itu yang mengarahkan alur atau jalan cerita. Perlu diingat bahwa alur dalam cerpen haruslah singkat. Tidak sepanjang dan kompleks novel yang dapat terdiri dari banyak alur maju mundur berulang kali.

 

 

Latar

Latar atau setting dapat berupa latar tempat, waktu, atau suasana. Tidak seperti novel, tokoh dalam cerpen tidak akan mengunjungi banyak tempat atau pergantian waktu. Cerpen yang baik akan memanfaatkan latar untuk memberikan kesan mendalam pada pembaca. Hindari mendeskripsikan latar secara langsung, seperti langsung menyebutkan nama tempat atau waktu. Upayakan pembaca membayangkan sedang berada di  lokasi, waktu, dan suasana  tempat tokoh berada dengan memberikan deskripsi yang sesuai.

Pengalaman yang diperoleh pembaca akan berbeda Ketika kamu menuliskan ‘pada suatu sore di rumah kosong’ dibandingkan dengan ‘langkah sepatuku menggema di ruangan dengan banyak debu dan semburat lembayung di sudut dari jendela tak bertirai di sebelah barat rumah’.

 

Ketegangan atau Tensi

Ketegangan (tension) kadang disamakan maknanya dengan konflik. Namun ketegangan ini pada dasarnya adalah unsur dalam cerpen yang mendorong tiap aksi dalam cerita. Apa yang membuat tokoh utama melakukan apa yang mereka lakukan? Apa yang memaksa suatu aksi yang memicu peristiwa-peristiwa dalam cerita? Dalam hal ini konflik kurang tepat digunakan karena cerpen tidak harus ada sebuah pertentangan dan akhir yang menentukan pemenang atau jalan keluar dari sebuah masalah.

Tensi mengacu pada segala sesuatu yang menarik perhatian pembaca, membuat penasaran pada kejadian atau aksi apa yang akan terjadi selanjutnya, dan bagaimana tokoh utama menanggapi peristiwa tersebut. Beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai sebuah tensi seperti adanya keadaan bahaya, kesedihan, atau situasi tokoh yang frustasi. Untuk banyak penulis, tensi akan membuat cerita lebih dinamis dan mengarahkan jalan cerita.

 

Menulis sebuah cerpen membutuhkan empat unsur yang tak dapat diabaikan satu dengan lainnya yaitu penokohan, alur, latar, dan tensi. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa cerpen itu singkat dan padat, jadi penulis harus cerdas dalam mengelola keempat unsur sehingga tercipta cerpen yang menghibur pembaca.

Menurut kamu unsur mana dalam cerpen yang paling menantang untuk dipraktikkan? Jika kamu ada tips dalam membuat cerpen yang menarik, boleh juga ya ditulis di kolom komentar. (DPM)

 

Baca juga:  Sekelumit Kisah dari Sisi Gelap

Referensi

“Character Arc”, https://en.wikipedia.org/wiki/Character_arc [diakses 22 Juli 2022]

“4 Elements of Great Short Stories “, https://blog.lulu.com/4-elements-of-great-short-stories/ [diakses 22 Juli 2022]

 

Beri Pendapatmu di Sini