Kartunet, di Sini Semua Orang Bisa Eksis!

Delapan tahun alias sewindu bukanlah waktu yang singkat. Ibarat seorang manusia, usia delapan tahun adalah usia ketika seorang anak mulai mengenal bebasnya bermain di dunia luar; usia ketika seorang anak bisa ‘lepas dari bawah ketiak orang tuanya’. Delapan tahun juga merupakan waktu ketika seorang manusia mulai belajar tentang hidup yang sebenarnya, ditandai dengan pergaulannya yang semakin luas.

 

Begitu pula dengan Kartunet, tempat penulis mencoret-coret tulisan ini. Delapan tahun sudah Kartunet berkiprah di dunia, baik dunia nyata maupun dunia maya. Kebetulan penulis sudah mengenal Kartunet sejak dia masih ‘bayi’. Penulis tahu betul bagaimana semangat para pendiri Kartunet yang punya tujuan memajukan kaum disabilitas pada umumnya, dan tunanetra pada khususnya.

 

“Jika kau berbicara di tengah riuhnya umat manusia yang sedang menonton pertandingan sepak bola, aku tahu itu bukan hal yang mudah. Jangankan berbicara, berteriak pun belum tentu ada yang mendengarkan.”

 

Begitulah kalimat yang menurut penulis dapat menggambarkan perjuangan para pendiri Kartunet. Cukup sulit untuk menciptakan kesetaraan hak antara kaum disabilitas -yang notabene merupakan kaum minoritas di negeri tercinta ini- dengan kaum non disabilitas. Masih banyak hak-hak kaum disabilitas –khususnya kaum tunanetra- yang diabaikan bahkan sama sekali tak pernah dipikirkan, baik oleh masyarakat luas maupun oleh pemerintah yang berkuasa.

 

Namun dengan semangat yang besar, perjuangan kaum disabilitas mulai membuahkan hasil. Kartunet inilah salah satu contoh wujud perjuangan itu. Di sinilah kaum disabilitas dapat mengangkat suaranya. Di dalam wadah inilah kaum disabilitas dapat mengeluarkan aspirasinya. Dan di sini pula semua orang -baik disabilitas maupun non disabilitas- dapat menampilkan hasil karya dan pemikiran-pemikirannya. Satu yang terpenting, di sinilah tempat semua orang bisa eksis, tanpa memandang siapa dia, dari mana dia berasal, dan bagaimana kondisinya. Di sini semuanya adalah sama, sama-sama makhluk Tuhan yang istimewa.

 

Sebutir harapan yang ingin penulis sampaikan di dalam tulisan ini; untuk Kartunet, untuk kaum disabilitas, dan tentu saja untuk semua yang membaca tulisan ini. Semoga kasus-kasus yang diangkat di Kartunet bukan hanya menjadi wacana belaka. Semoga kasus-kasus yang telah diracik menjadi tulisan yang dimuat di Kartunet ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pembaca demi kehidupan masa depan yang lebih baik, untuk dunia yang lebih inklusif bagi semua orang. Dan semoga Kartunet dapat semakin eksis menjadi media massa yang dapat menjadi ajang penyaluran minat, bakat, kreativitas, dan aspirasi semua kalangan, baik disabilitas maupun disabilitas.

 

Alles Gute zum Geburtstag Kartunet! Happy birthday Kartunet! Selamat ulang tahun Kartunet!

Last Updated on 7 tahun by Redaksi

Oleh Fakhry Muhammad Rosa

Fakhry Muhammad Rosa, seorang tunanetra kelahiran Pontianak, 31 Mei 1994. Alumni jurusan Sastra Jerman, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Aktif menjadi pengurus di ITCFB (IT Center For The Blind) sebagai penulis artikel teknologi (silahkan baca di http://www.itcfb.org). Aktif bermusik sebagai drummer di Mitra Netra Band dan bassist di Remikustik.

4 komentar

  1. aha! beberapa minggu lalu kamu pernah ngobrol panjang tentang ingin belajar tulis menulis ma aku. Sekarang kubilang kebalik Ri! aku pingin belajar menulis ilmiah ma kamu niih! kapan yah? :p

    1. kalo gitu kita belajar bareng secara online aja ya di Kartunet tiap Rabu malam gimana?

  2. mantap bung. terima kasih untuk do’anya. Semoga harapan kita bersama ini dapat segera terwujud. mari terus berkontribusi ya 🙂

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *