Jakarta, Kartunet.com – Apresiasi perlu diberikan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) yang kembali menepati salah satu komitmennya untuk perbaikan layanan pada pelanggan dengan disabilitas. Mengambil tempat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Garuda meresmikan pengoperasian fasilitas pendukung bagi pengguna kursi roda yang dinamakan Wheelchair Transporter (15 Maret 2013).
Seperti dilansir dari siaran persnya, VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia (Persero), Pujo Broto menyampaikan bahwa fasilitas ini ditujukan bagi penyandang disabilitas daksa pengguna kursi roda dan penumpang umum yang memerlukannya untuk mempermudah proses boarding. Wheelchair Transporter ini berupa mobil khusus yang akan mengangkat penumpang pengguna kursi roda dari gate keberangkatan ke pesawat atau sebaliknya, dari pesawat ke gate kedatangan.
Lanjut Pujo, Wheelchair Transporter hanya digunakan ketika pesawat parkir pada remote area di bandara. Padatnya lalu-lintas di bandara internasional Soekarno Hatta menyebabkan terkadang pesawat Garuda harus parkir di tempat yang jauh dari terminal. Maka, untuk memudahkan pengguna kursi roda dioperasikan Wheelchair Transporter. Saat ini, layanan tersebut baru beroperasi di Cengkareng.
Direktur Layanan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Faik Fahmi mengatakan bahwa layanan Mobil Khusus Kursi Roda ini merupakan wujud dari komitmen Garuda Indonesia untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada para pengguna jasa. “Layanan ini kami harapkan akan semakin meningkatkan kenyamanan para pengguna jasa, khususnya para penyandang disabilitas daksa dan penumpang umum pengguna kursi roda. Kami akan terus mengevaluasi layanan kami dan terus berinovasi bagi peningkatan layanan kepada para pengguna jasa, khususnya bagi para penyandang disabilitas,” kata Faik.
Dijanjikan pula oleh Faik bahwa layanan Wheelchair Transporter ini bertahap akan diterapkan di bandara-bandara lain di Indonesia. “Sesuai dengan tuntutan pengguna jasa,” tukasnya.
Di samping peluncuran Wheelchair Transporter, Garuda Indonesia juga sudah melakukan beberapa kegiatan sebagai bentuk dukungan pada penumpang dengan disabilitas. Mulai akhir tahun 2012, diselenggarakan beberapa kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada awak Garuda mengenai layanan yang baik kepada penyandang disabilitas. Pelatihan tersebut juga mengundang kelompok penyandang disabilitas yang sudah diadakan di Makassar, Medan, Surabaya, dan terakhir di Denpasar.
Peluncuran Wheelchair Transporter menjadi salah satu poin yang dijanjikan oleh Garuda Indonesia ketika menanggapi somasi Cucu Saidah dan kelompok penyandang disabilitas lainnya yang didukung oleh YLBHI (14 Maret 2013). Cucu Saidah, pengguna kursi roda yang merasa didiskriminasi karena dipaksa menandatangani surat keterangan sakit dan mengalami kerusakan pada kursi rodanya mensomasi Garuda Indonesia di kantor YLBHI, Jakarta (13 Maret 2013). Tanggapan cepat dan positif pihak Garuda Indonesia langsung menghasilkan beberapa poin komitmen yang di antaranya:
- Menghapus pemberlakuan Surat Pernyataan bagi penumpang penyandang disabilitas hari itu juga. Kebijakan tertulis janjinya akan keluar 15 Maret 2013, dan kebijakan ini akan dimasukkan dalam SOP (Manual Service).
- Meningkatkan kualitas layanan yang setara bagi penyandang disabilitas melalui edukasi yang melibatkan penyandang disabilitas yang beragam.
- Menambah sarana ambulift dan wheelchair accessible van bagi penumpang penyandang disabilitas saat dari atau ke pesawat.
- Memperbaiki layanan dan akses bagi penyandang disabilitas, termasuk info petunjuk, loket, dan petunjuk darurat, dari bandara sampai dalam pesawat dan tiba di bandara tujuan.
Apa yang sudah dilakukan oleh Garuda Indonesia harus diapresiasi. Semoga pula kemajuan ini dapat dicontoh oleh maskapai-maskapai domestik lainnya. Namun, pencapaian ini harus tetap dikawal, diawasi, dan dilaporkan setiap perkembangan positif dan negatif yang dilakukan oleh Garuda. (DPM)
Editor: Muhammad Yesa Aravena