Hati yang biasa penuh dengan bercak
Kotor, mengotori dunia yang semakin tua
Menyakitkan satu sama lain
Mengguratkan luka menjadi dendam dan amarah
Tapi, untukmu yang polos dan hanya kenal kesunyian
Untukmu yang kosong dan hanya berteman hitam
Semuanya justru menjadi putih
Seputih salju yang hanya kau bisa raba dinginnya
Seputih dongeng sebelum tidur dari ibumu dimasa kecil
Benar,
Kau memang luar biasa
Lebih dari sekedar luar biasa
Hatimu,
Yang bermurah dan berlapang
Walau tak henti didera gurau dan bisikan yang penuh luka
Kadang aku menangis
Menangis karena malu
Kau lebih kuat dariku
Meskipun yang kau kenal hanya sunyi dan hitam
Tanpa warna
Tanpa suara
Sungguh tak apa jika jadinya surga menggenggammu
Dunia itu warna yang kotor dan kejam
Nyenyak saja kau dengan mimpimu yang bergejolak
Itulah alasan Tuhan menciptakanmu
Untuk mengingatkan yang tenggelam dalam warna dunia
Untuk menuntun yang terlanjur tersesat dalam keserakahan dan keterbengkalaian akan syukur
Terima kasih
Kau hadir untuk mengingatkan kami
Warna tidak selamanya indah