Melihat kebahagiaan melalui pendekatan Psikologi Positif

Depok-3:21 WIB
Selamat pagi,
Sebelum masuk, sedikit cerita, mumpung ada waktu, ini adalah materi saat mengikuti Seminar “Psychology in advertising : A gateway to success” yang saya ringkaskan di bawah ini.

Kajian Psikologi Positif

Pada tahun 1998, Martin Seligman yang merupakan Psikolog dari University of Pennsylvania yang saat itu menjabat sebagai Presiden APA (American Psychological Association) mendorong bidang Psikologi untuk mulai fokus dalam memahami dan membangun kekuatan individu guna melengkapi situasi yang selama itu menekankan penyembuhan (Lambert, 2007).

Tujuan Psikologi + adalah mendorong perubahan dari Psikologi dari hanya asyik untuk memperbaiki hal-hal yang buruk dalam kehidupan, yang kemudian juga berusaha membangun kualitas-kualitas yang positif/terbaik dalam kehidupan.

Happiness
a. Makna

Mc Arthur (dalam Keyes and Maghar-Moe, 2004) berkata secara umum, kebahagiaan adalah adanya perasaan dan pengalaman yang menyenangkan (pleasure), memuaskan, dan adanya kegembiraan (joy)

Heygen (1992)
Kebahagiaan merupakan perasaan atau pengalaman subjektif yang menyenangkan, yang berkaitan dengan perasaan puas akan kehidupan dirinya secara keseluruhan.

Seligman (dalam Visser, 2002)
Kebahagiaan diperoleh dari adanya emosi + dan aktivitas-aktivitas yang bersifat +

Wicham (20080
Kebahagiaan berkaitan dengan kegembiraan dalam diri, gabungan dari kesejahteraan fisik, mental,emosional dan spiritual.

b. faktor yang mempengaruhi
Seligman (dalam Visser, 2002) menyatakan bahwasannya kebahagiaan dipengaruhi 3 faktor
-kondisi biologis
-kondisi kehidupan individu (pernikahan, situasi keluarga, lingkungan, negara)
-kemampuan mengatur diri (kita dapat melakukan berbagai hal untuk mencapai kebahagiaan, melebihi dari yang kita bayangkan

c.External Happiness & Internal
Eksternal didapat jika kebahagiaan individu tergantung kepada hal-hal diluar dirinya, menikmati hidup dengan memiliki banyak hal atau berusaha untuk rileks.
Internal didapat jika berasal dari dalam diri yang perlu diupayakan.

d.Usaha untuk mendapatkan kebahagiaan
Seligman (dalam Visser, 2002) menyatakan bahwa untuk menjadi lebih bahagia berkaitan dengan
1. Masa lalu
-hilangkan keyakinan yang salah bahwa pengalaman negatif masa lalu menentukan keadaan sekarang dan masa depan
-meningkatkan rasa bersyukur mengenai hal-hal baik atau menyenangkan di masa lalu
-belajar untuk memaafkan kesalahan di masa lalu
2 Masa sekarang
perlu membedakan antara kenikmatan (sensor dan emosi) dan kepuasan/kegembiraan (mengalir, berkaitan dengan aktivitas)
3.Yang akan datang (perlu mengubah cara pandang menjadi optimis)

Seligman tiada menyarankan untuk menggunakan jalan pintas dalam mencapai kebahagiaan (menonton TV, makan coklat, hubungan Seks bebas, membeli sesuatu).

Wicham (2008) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencapai kebahagiaan
-selalu setia kepada kebenaran – Tuhan dan ajaran Nya
-selalu bersyukur dan memaafkan
-tidak menjadi orang yang “selfish dan selalu mengeluh
-kebahagiaan adalah pilihan
-dapat membuat pilihan lain

Ada 7 cara untuk hidup bahagia
mendapatkan kebiasaan kebahagiaan
menyatakan perang terhadap perasaan negatif (“dan berpikir”)
memperkuat diri gambar dan memberikan apresiasi littel
belajar bagaimana untuk tertawa
menggali harta Anda dikuburkan (jangan biarkan bakat dan sumber daya hanya mati di dalam diri Anda. Beri mereka kesempatan untuk bertemu dengan ujian hidup)
membantu orang lain
mencari kegiatan sampingan yang akan membuat Anda bahagia

Studi Kahneman (2004) mengenai tingkat kebahagiaan dalam berbagai aktivitas menunjukkan bahwa intimate relations dianggap sebagai aktivitas yang paling membahagiakan, urutannya

hubungan yang intim dalam berelasi
bersosialisasi setelah bekerja
makan malam
santai
makan siang
berolahraga
berdoa
bersosialisasi
menonton tv
telepon di rumah
tidur siang
memasak
perbelanjaan
pekerjaan rumah tangga
Pengasuhan anak
malam kerja
pagi bolak-balik

daftar pustaka :
Anthony, M. (2006). How to be happy and have fun changing the world. Danville, California : Free E-book
Hylighen. (1992). http://pespncl.vyb.ac.be/Heylighen, 1992
keyes, C.L.M. & Magyar-Moe, J.L. (2004). The Measurement and utility of adult subjective well-being in positive psychological assessment a handbook of models and measures. Edited by Lopez, S.J & Synder, C.R.Washington DC : American Psychological Association
Lambert, C. (2007). The science of happiness. Harvard magazines. January_Fabruary 2007
Seligman, M.E.P. (2005). Positive psychology, positive prevention and positive therapy in handbook of positive psychology. Edited by Lopez, S.J & Synder, C.R.Washington DC : American Psychological Association
Visser, C. (2002). Psychology is taking a positive turn. review of authentic happiness-Martin Seligman. http://solutionfocussedchange.blogspot.com/
Wickham, S.J. (2008). Being happy every moment. http://EzineArticels.com?experet-Steve_Wickham

Last Updated on 10 tahun by Redaksi

Oleh Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Nama lengkap saya adalah Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono, biasa dipanggil Tyas. Sejak 2012-sekarang saya mengalami halusinasi suara, jangan takut sama saya, 2013-2016 mengalami penurunan penglihatan (low vision) dan hingga kini terganggu penglihatan. Saya ini orangnya kritis :)

2 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *