Menulis Resensi Buku

Resensi buku adalah kupasan atau pembahasan tentang buku yang dimuat di media massa, seperti surat kabar atau majalah. Resensi bertujuan untuk memberi tahu kepada calon pembaca tentang keunggulan dan kelemahan sebuah buku, sekaligus memberi saran kepada calon pembaca mengenai perlu atau tidaknya sebuah buku dibaca. Bila kita adalah seekor, eh seorang kutu buku, maka menjadi resensator atau penulis resensi buku tentu merupakan profesi yang sangat menyenangkan.
Apa saja manfaat meresensi buku?
1. Ilmu dan wawasan bertambah. Bekerja pun tidak terasa sebagai beban karena yang kita kerjakan tak lain adalah hobi kita sendiri. Pada dasarnya, semua orang, dengan latar belakang apapun, bisa menjadi resensator. Syaratnya: suka membaca dan punya kemauan untuk belajar. Resensator asal Yogyakarta, Nur Mursidi dulunya adalah seorang loper koran.
2. Mendapat imbalan bila resensi kita dimuat di media.
3. Mendapat buku gratis. Resensator terkenal Hernadi Tanzil sering mendapat hadiah buku gratis dari para penulis yang bukunya dia resensi. Selain dari penulis, seorang resensator boleh jadi juga mendapat buku gratis dari penerbit. Kok bisa? Begini caranya. Bila media sudah memuat resensi buku yang kita tulis, guntinglah artikel itu lalu kirimkan ke penerbit yang bukunya kita resensi. Biasanya penerbit akan berterima kasih karena kita sudah membantu mereka berpromosi, dan mengirimkan buku-buku baru yang lain kepada kita untuk kita resensi lagi.
4. Sebagai salah satu jalan untuk jadi penulis buku. Jika Anda sudah bersahabat baik dengan penerbit, bukan tidak mungkin akan terbuka jalan bagi Anda untuk menjadi penulis di penerbit tersebut.

Nah, bagaimana? Sudah menemukan buku bagus untuk diresensi? Sekarang, ayo kita mulai belajar menulis resensi! Berikut adalah langkah-langkah meresensi buku:
1. Potretlah sampul buku itu. Resensi buku yang baik harus menampilkan sampul buku agar pembaca dapat melihat secara langsung tampilan buku itu. Sebutkan hal-hal menarik terkait kondisi fisik buku, misalnya: menggunakan hard cover sehingga tidak mudah rusak, ilustrasi yang unik karena berupa foto asli, jenis dan warna huruf eye-catching.
2. Buatlah judul resensi serta paragraf pembuka yang menarik. Judul resensi boleh sama, boleh juga berbeda dari judul buku yang diresensi. Bila kita ingin memberi judul yang berbeda, pastikan judul resensi sesuai dengan konteks buku yang diresensi. Cari bagian paling menarik dari buku itu dan ulas di paragraf pembuka.
3. Tulislah identitas buku, yang meliputi: [1] judul buku (harus ditulis dengan lengkap dan benar; bila buku terjemahan, tulis pula judul aslinya), [2] nama penulis, [3] nama penerjemah (bila buku terjemahan), [4] penerbit, [5] cetakan dan tahun terbit, [6] tebal buku dan jumlah halaman, serta [7] harga buku. Resensi buku yang kita tulis akan menjadi referensi bagi orang banyak. Karena itu, berhati-hatilah, jangan sampai salah menulis ejaan.
4. Sebutkan jenis buku (fiksi atau nonfiksi) dan temanya. Sebutkan pula, apakah buku itu asli ditulis oleh si penulis, terjemahan, atau saduran.
5. Buatlah sinopsis singkat dari buku itu. Bila buku yang kita resensi adalah novel, ada baiknya menjelaskan jalan cerita novel itu secara sepintas. Bila buku tersebut nonfiksi, jelaskan isi buku secara singkat dan kronologis. Berikan penilaian yang kritis dan objektif.
6. Sebutkan kelebihan dan keunikannya. Jelaskan bahasa yang digunakan, apakah bahasa formal atau bahasa gaul. Jelaskan pula cara penyajiannya, apakah mudah dimengerti atau menggunakan banyak istilah teknis. Jika perlu, Anda bisa mengutip beberapa kalimat dengan menyebutkan nomor halamannya. Bila menurut Anda buku itu memang layak dibaca, Anda boleh merekomendasikan buku itu kepada pembaca.
7. Cari dan sebutkan pula kelemahan buku, namun jangan berlebihan hingga terkesan menjelek-jelekkan. Perhatikan kekurangan dan/atau kesalahan dalam buku, seperti alur yang meloncat-loncat, kata atau kalimat yang sulit dimengerti, makna yang bias, ukuran huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, atau yang lain. Bacalah buku sampai selesai. Jangan memberi penilaian sebelum kita selesai membaca.
8. Bila memungkinkan, tulislah latar belakang si penulis buku. Bila Anda bisa meresensi buku berbobot yang ditulis oleh penulis terkenal, itu lebih baik lagi; nilai jual tulisan Anda akan lebih tinggi. Meskipun begitu, kita tetap harus bersikap objektif saat meresensi. Jangan karena buku yang kita resensi adalah buku karya penulis besar favorit kita, lantas kita terlalu memuji-muji buku tersebut dan mengabaikan kekurangannya.
9. Sebagai penutup, informasikan kepada pembaca, untuk siapa buku itu ditujukan, dan mengapa buku itu penting untuk dibaca.
10. Jangan terlalu panjang. Untuk pemuatan di koran dan majalah, panjang maksimal sebuah resensi biasanya 900 kata.
11. Jangan lupa menulis nama Anda sebagai resensator. Ini merupakan cara untuk menunjukkan bahwa karya resensi Anda bisa dipertanggungjawabkan, sekaligus cara praktis untuk membuat diri Anda lebih cepat dikenal sebagai resensator. Hehehe…
penulis: Mila Kamil

Last Updated on 6 tahun by Redaksi

Oleh Sakti Wibowo

Pegiat di FLP dan penulis buku Tanah Retak

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *