Kisah Bang Udin

Kita catat dari daerah ini kawan, barisan pohon bambu tumbuh disepanjang pinggirin kali Pesanggrahan yang mengalir jernih dari Pangrango dan berakhir disekitar Muara kapuk. Sementara di muara kali berdiri gagah sebuah pohon beringin cukup besar yang lebih dulu tumbuh sebelum kami tinggal di kawasan ini. Bila pagi datang, terdengar bunyi burung tekukur yang berasal dari… Lanjutkan membaca Kisah Bang Udin

Jadilah Ksatria

Jakarta – Muhammad Nazarudin yang kini tengah ramai di bicarakan keberadaannya di Singapura membuat daftar tersangka korupsi yang lari ke luar negri semakin panjang. Uniknya, negara yang dipilih untuk tempat pelarian itu sepertinya telah menjadi langganan  Ya, Singapura.    Baru-baru ini dikabarkan oleh para petinggi Partai Demokrat, bahwa Nazarudin ke Singapura bukan lantaran kabur, tapi… Lanjutkan membaca Jadilah Ksatria

Bangkit dari Mental Bangsa Terjajah

Tanggal 20 Mei kembali hadir dengan membawa simbolisme magis bagi Indonesia. Setiap tahun, ia dipercaya sebagai titik tolak perjuangan cara modern melawan penjajah. Sudah hampir 103 tahun, namun pertanyaannya, apakah bangsa ini sudah benar-benar bangkit dan merdeka?   Secara eksplisit, Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 66 tahun silam. Revolusi telah mengganti pemimpin-pemimpin asing… Lanjutkan membaca Bangkit dari Mental Bangsa Terjajah

PSSI, Masih Dapatkah Berkarya?

Jakarta – Sepak bola adalah olaraga rakyat, dimana setiap jenjang ekonomi, politik, sosial masyarakat, tetap berada dalam satu wadah untuk bermain sepakbola, yakni di lapangan sepakbola. Tapi mengapa sekarang kepemimpinan PSSI disibukan oleh kepentingan politik? Yang semua calon ketua umum adalah insan-insan politik?   Mungkin karena 2014 nanti akan terselegngara pemilihan umum, jadi insan-insan politik… Lanjutkan membaca PSSI, Masih Dapatkah Berkarya?

Pendukung yang Buta

Jakarta – “Bagai anak yang menampar wajah ibunya di depan umum.” Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kelakuan dari sekolompok orang yang  “sukses” Membuat dead lock  kongres PSSI pecan kemarin. Kongres yang  awalnya bertujuan untuk memilih ketua  umum tersebut, berubah menjadi “drama” tragis yang efeknya justru sangat merugikan. Baik bagi dunia sepakbola Indonesia ,… Lanjutkan membaca Pendukung yang Buta

Badai Tak Kunjung Lalu

Merepresentasikan keadaan dua purnama telah berlalu sejak aku duduk bersama kekasihku di tepi sungai dekat rumah kami. Suasana sunyi senyap. Tidak ada bulan malam ini. Bintang-bintang pun lenyap diselimuti awan hitam yang menggumpal-gumpal di langit gelap. Angin dingin berhembus ke dalam kamarku melalui jendela yang terbuka sedikit. Kamar ini terlihat sama. Buku komik bertebaran di… Lanjutkan membaca Badai Tak Kunjung Lalu

Ferdi Story (7-15)

Besoknya, Ferdi terbangun. Dilirik jam dindingnya dan ternyata sudah jam 7 pagi, itu berarti Ferdi terlambat ke sekolah. “Yah, gue telat. Ya sudah nggak apa-apa deh, Cuma klass meeting doang kok. Gue nggak masuk juga nggak apa-apa.” Akhirnya Ferdi pun hanya bermalas-malasan saja ditempat tidur. Pagi itu, Susan juga sudah bangun. Dia berjalan ke kamar… Lanjutkan membaca Ferdi Story (7-15)

Wanita Berselendang Pelangi

Wanita itu ibarat bunga Jika dikasari akan merusak keindahannya Bila dinodai kesempurnaannya Maka akan layu  tak berseri   Ia ibarat selembar sutra Yang mudah robek oleh terpaan badai Terombang-ambing oleh hempasan angin Dan basah kuyup meski oleh setitik air   Oleh karenanya Jangan biarkan hatinya robek Karena telah terluka Oleh ucapan yang menyakitkan Karena memang… Lanjutkan membaca Wanita Berselendang Pelangi

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Ferdi Story (6-15)

Waktu itu hari telah senja, sang surya mulai tenggelam di peraduannya, digantikan sang rembulan yang masih tampak malu-malu karena baru terbangun dari tidurnya. Di halaman rumah, terlihat Pak Topo yang sedang mencuci mobil sambil bersenandung riang.   Sekedar informasi, rumah Ferdi berada di dalam sebuah perumahan elit yang cukup nyaman. Tingkat keamanannya yang tinggi membuat… Lanjutkan membaca Ferdi Story (6-15)

Sesal di Akhir Cerita

19 April 2003 20.30 wib Dear, my new diary! I want to tell something to you. Saat resah merantai diri. Aku tak dapat menghindar lagi Apakah ini yang dinamakan cinta? Cinta pada sesuatu yang maya. Kisah ini berawal saat aku mengangkat sebuah telepon yang tidak jelas siapa peneleponnya. “Hallo, bisa bicara dengan Shinta?” “Shinta? Maaf… Lanjutkan membaca Sesal di Akhir Cerita