Panduan Menggunakan Komputer Bicara untuk Tunanetra

Suasana Pelatihan Komputer peserta tunanetra di Lab 1 Pusat TIK Nasional, Kementrian Kominfo RI, Ciputat
Tangerang, Kartunet – Satu persoalan utama yang dialami oleh seorang tunanetra atau penyandang disabilitas penglihatan adalah akses pada informasi. Berbagai media yang lazimnya dibuat dalam format tercetak atau digital, sepintas terkesan mustahil untuk seorang tunanetra dapat mengaksesnya mengingat adanya keterbatasan visual atau indera penglihatan. Akan tetapi, teknologi dapat menjawab masalah tersebut dengan hadirnya komputer bicara.

Ketika mendengar kata Komputer Bicara atau Talking Computer, masyarakat awam biasanya langsung berfikiran bahwa komputer itu seperti yang ada di film-film science fiction, yaitu memiliki artivicial intelegence sehingga dapat berfikir, dan pengguna tunanetra cukup bicara untuk memasukkan perintah yang diinginkan. Tapi, sebetulnya teknologi komputer bicara ini tidak serumit itu. Ada software yang dinamakan screen reader atau program pembaca layar yang mampu mengitepretasikan apa-apa yang tampil pada komputer ke tunanetra dalam bentuk suara.

Dengan Screen Reader atau Program Pembaca Layar ini, maka tiap tulisan dan objek yang ada di layar komputer, akan dibacakan oleh program tersebut. Ketika tombol-tombol di keyboard ditekan, maka akan disebutkan pula tombol apa yang sedang dieksekusi tersebut. Navigasi sepenuhnya menggunakan keyboard, maka dari itu Mouse tidak diperlukan. Sedang untuk mempermudah, ada short-cut yang merupakan kombinasi dari beberapa tombol di keyboard untuk mempercepat perintah tertentu. Misal untuk menggantikan klik gambar disket dengan Mouse di layar untuk perintah Save document, dapat digantikan dengan short-cut tombol control + S.

Hadirnya teknologi Komputer Bicara ini membawa banyak manfaat. Beberapa di antaranya yang mampu mengubah hidup tunanetra sebagai berikut:

Pertama, memungkinkan lagi seorang tunanetra yang ada hambatan penglihatan dapat membaca dan menulis secara mandiri tanpa huruf braille. Dengan Komputer Bicara, tunanetra dapat mengetik bahkan menulis buku serta melakukan proses editing tanpa perlu tergantung dengan orang awas (sighted person). Selain itu, bukan jadi masalah lagi untuk membaca teks dalam format digital, bisa document Word, PDF, atau berselancar di internet. Bahkan membaca buku cetak secara langsung pun dimungkinkan dengan bantuan alat scanner. Maka itu, bukan mustahil lagi tunanetra dapat lebih mudah menjadi seorang penulis, jurnalis, admin, atau apapun yang sebelumnya terhambat dengan kemampuan menulis awas.

Kedua, Komputer Bicara mempermudah seorang tunanetra untuk mendapatkan ilmu tanpa batas. Saat kegiatan di sekolah atau kampus, adanya Komputer Bicara, yang dalam hal ini menggunakan perangkat laptop atau netbook, sangat membantu seorang siswa. Selain untuk mengerjakan tugas berupa esai atau paper, saat ujian pun seorang tunanetra dapat langsung mengerjakannya di kelas bersama siswa awas lainnya dengan meminta versi softcopy kepada guru atau dosen. Selanjutnya, soal yang sudah dikerjakan dapat dikembalikan dengan menggunakan flashdisk atau email. Selain itu, tentu kegiatan mencari informasi atau data melalui internet bukan jadi hambatan lagi.

Terakhir, Komputer Bicara membuka peluang lapangan kerja baru untuk seorang tunanetra. Apalagi di era saat ini yang sangat tergantung dengan teknologi, sudah tentu seorang tunanetra yang mampu menguasai komputer dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pula oleh orang awas. Misal menjadi seorang programmer, website developer, penerjemah bahasa, instruktur komputer, bisnis online, social media admin, arranger musik digital, dan berbagai hal lainnya yang mungkin dulu mustahil tanpa komputer bicara. Apalagi dengan adanya internet saat ini, bisa jadi seorang tunanetra cukup bekerja dari rumah untuk menghasilkan uang.

Mungkin sejauh ini ada sedikit kebingungan dan ketertarikan sekaligus untuk kamu yang baru mulai mengenal komputer. Berbagai istilah seperti scanner, email, PDF, atau kata-kata asing lainnya akan dibahas pada kesempatan berikutnya. Untuk itu, akan dibuat beberapa seri tutorial yang dapat memandu kamu untuk mengenal komputer bicara lebih jauh. Materi akan dibuat langkah demi langkah dan disesuaikan agar seorang tunanetra yang baru mulai mengenal komputer pun dapat mengikutinya. Adapun tujuan akhir yang diharapkan dari paket modul ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengenal perangkat yang merangkai sebuah komputer beserta dengan fungsinya.
  2. Mampu menggunakan program pembaca layar NVDA pada komputer.
  3. Memahami konsep operating system dan aplikasi yang umum digunakan pada komputer.
  4. Mengenal system operasi Microsoft Windows 10
  5. Mampu membaca, mengetik, serta melakukan editing teks di program pengolah kata.
  6. Mengenal beberapa fitur penting yang ada dalam komputer.
  7. Mengenal Microsoft Word 2016
  8. Mengenal Microsoft Excel 2016
  9. Dapat berselancar di internet dengan situs mesin pencari Google.
  10. Memiliki alamat email di Gmail.com

Last Updated on 7 tahun by Dimas Prasetyo Muharam

Oleh Dimas Prasetyo Muharam

Pemimpin redaksi Kartunet.com. Pria kelahiran Jakarta 30 tahun yang lalu ini hobi menulis dan betah berlama-lama di depan komputer. Lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia 2012, dan pernah merasakan kuliah singkat 3 bulan di Flinders University, Australia pada musim semi 2013. Mengalami disabilitas penglihatan sejak usia 12 tahun, tapi tak merasa jadi tunanetra selama masih ada free wifi dan promo ojek online. Saat ini juga berstatus PNS Peneliti di Puspendik Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kunjungi blog pribadinya di www.dimasmuharam.com.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *