Di sore hari yang terlihat mendung. Seorang gadis duduk di teras rumahnya. Dalam keadaan melamun.
Gadis itu bernama, Safitri.
Tiba-tiba ke dua sahabatnya datang menghampiri. Nindi dan Nadia.
“Ngapain, Fit? Sore-sore kayak gini kok ngelamun? Nanti kesambet, loh” tegur, Nadia.
Safitri amat terkejut.
“Aku tidak kenapa-kenapa kok. Lagi ingin menyendiri aja di sini. Kalian ngaget-ngagetin aja si. Mau ke sini tidak bilang-bilang.” Tukas, Safitri.
“Kejutan. Ya, Nad?”
“Iya, Nin.”
Saat mereka sedang asyik mengobrol. Langit pun menangis, sangat deras.
“Apakah sedang rindu dengan, Tony? Sehingga, kamu melamun.” Cletuk, Nindi.
“Kalau kangen berat. Ya telponlah.” Goda, Nadia.
Safitri hanya tersenyum. Menanggapi kata-kata dari kedua sahabatnya.
“Kok cuma senyum si. Apa jangan-jangan memang kangen beneran?”
Safitri termenung sejenak. Menimbang-nimbang apa yang ada dalam pikirannya.
“Cerita tidak, ya. Cerita tidak, ya.”
Sampai 10 kali. Seperti wiridan. Hasil akhirnya adalah cerita.
“Tony sudah menghianatiku.” Tuturnya.
Sambil menangis sesenggukan.
“Kamu serius?”
Safitri mengangguk.
“Emangnya menghianati yang kaya gimana? Apakah ingkar janji padamu?” Selidik, Nadia.
Dengan penuh perhatian.
“Dia meninggalkanku. Hanya demi wanita lain.”
Jawab, Safitri.
“Wah, kurang ajar itu orang. Padahal, Fitri sudah banyak berkorban untuknya.”
Gumam, Nadia. Dengan geregetan.
“Ya gitulah. Dia hanya mau hartaku. Tidak tulus mencintaiku.”
“Orang kaya gitu. Buang aja ke laut.” Canda, Nadia.
“Ya sudahlah, mungkin dia bukan jodohmu. Kamu jangan bersedih, tunjukkanlah bahwa dirimu mampu bangkit. Dari rasa patah hati. Mampu berdiri tegak, walau tanpanya.” Ucap Nindi.”
“Iya, Fit. Bener apa kata, Nindi. Jangan berlarut-larut dalam rasa patah hati. Lagian jalanmu masih panjang, dalam berbuat kebaikan dan melakukan hal yang positif.” Ujar, Nadia.
Setelah curhat dengan kedua sahabatnya, di sore itu. Safitri sedikit demi sedikit bisa melupakan kisah cintanya yang pahit. Bahkan sudah tidak pernah melamun lagi. Rasa patah hatinya, kini telah berganti menjadi kebahagiaan.
Selesai
Aku hanya orang biasa. Yang suka berimajinasi.