httpv://www.youtube.com/watch?v=WuepmkVtMec
Jakarta, Kartunet – Murah, canggih, itulah penomena yang membanjiri pasar smartphone Indonesia saat ini. Hadirnya operating system open source Android membuat para vendor makin gencar menciptakan inovasi untuk menjangkau daya beli masyarakat Indonesia. Hal tersebut juga berimbas pada terbukanya akses masyarakat penyandang disabilitas terhadap teknologi sehingga dapat lebih mandiri dan mampu mengatasi hambatan sehari-hari serta membuka peluang baru di berbagai bidang yang dahulu terasa mustahil.
Hal tersebut tak luput dari perhatian Polytron. Vendor lokal yang sedang mengembangkan bisnisnya di pasar ponsel pintar ini pun turut memperhatikan segi aksesibilitas pada setiap perangkatnya. Bersama Kartunet, Polytron mencoba memperkenalkan produk ponselnya kepada masyarakat disabilitas melalui Accessible Booth Kartunet pada gelaran Event tahunan Indonesia Cellular Show 2014 (ICS2014) di Jakarta Convention centre (JCC), Cendrawasih Room, Booth no.C2B 4-8 Juni 2014.
Kali ini Kartunet me-review dua perangkat terbaru dari Polytron, yaitu smartphone Polytron W1400 dan Tablet Polytron Cosmica T7800. Untuk operating system, kedua perangkat telah terpasang Android Jelly Bean 4.2 yang sudah mendukung fitur accessibilitas di dalamnya. Mari kita review bersama.
Smartphone Polytron W1400
Memiliki layar 4 inci serta ringan, Polytron W1400 sangat nyaman di genggaman. Tertanam prosesor duel core yang dikolaboraasikan dengan ram 512 MB, serta memiliki memori penyimpanan internal 4 GB yang dapat ditambah SD Card hingga 32 GB, membuat Polytron W1400 cukup mempuni untuk ponsel seharga di bawah 1 juta.
Untuk fitur aksesibilitas, dengan spesifikasi di atas, Polytron W1400 sudah sangat nyaman. TalkBack sudah terinstall, pengguna tinggal mengaktifkannya pada System Setting, Accessibility, TalkBack, On. Jangan lupa check list “Explor By Touch”. Pada perangkat ini juga sudah terpasang Google TTS yang suaranya cukup familiar bagi telinga orang Indonesia, sebagai text to speach yang menkonfersi text menjadi suara. Pengguna juga dapat memasang tts lain seperti: ETI Eloquence TTS, Ivona TTS, dan lain sebagainya.
Untuk aksesibilitas fisik, Polytron W1400 memiliki tombol fisik hanya untuk volume up/down di sisi atas kanan kiri. Sedankan untuk Home, Back, options hanya berupa tombol virtual di bagian bawah layar. Hal tersebut bisa diatasi dengan mengaktifkan modus getar pada tombol virtual (bagi totally blind) dan mengaktifkan lampu tombol (bagi lowvision), atau juga dapat menggunakan gestur jari untuk back dan home.
Tablet Polytron Cosmica T7800
Mengusung moto “All-in-One Tablet”, Polytron Cosmica menjadi sarana hiburan dan portable computing. Tertanam processor quad Core dengan kecepatan 4×1.2 GHz dan didukung Ram 1 GB, serta memiliki memory internal cukup besar (8GB) yang bisa ditingkatkan dengan SD Card up to 32 GB, membuat Polytron Cosmica T7800 sangat handal untuk menjalankan segala aplikasi, termasuk fitur aksesibilitas. Berbekal layar 7.8 inci yang ringan juga dimensi yang tipis membuat tablet ini cukup nyaman di tangan, sangat wajar jika Polytron Cosmica dibandrol dengan harga 2 jutaan.
Untuk fitur aksesibilitas, Tablet Polytron belum terinstall TalkBack. Pengguna bisa mengunduh secara gratis di Google Playstore. Setelah terpasang, TalkBack dapat diaktifkan dengan cara membuka App, Setting, Accessibility, TalkBack, on! dan jangan lupa mengaktifkan fitur “Explor By Touch”. Seperti Polytron W1400, Tablet ini juga dilengkapi Google Text To Speach dan bisa dipasang tts lain sebagai aplikasi konfersi text ke suara.
Untuk aksesibilitas fisik, layar pada Polytron Cosmica T7800 sangat responsive dalam menterjemahkan gestur jari. Memiliki tombol fisik volume up/down serta power hanya di kanan atas membuat perangkat ini lebih sympel. Tombol virtual (Home, Back, Applications) terletak di bawah, pengguna harus melakukan penyesuaian untuk menyentuhnya, karena seperti perangkat tablet lain, layar Polytron Cosmica T7800 cukup lebar. Tapi jangan khawatir, perintah pada tombol virtual tidak langsung tereksekusi seperti pada perangkat ponsel, pengguna harus melakukan double tab (ketuk dua kali) untuk mengaktifkannya.
Secara keseluruhan kedua gadget produksi Polytron di atas cukup accessible, sehingga pengguna dengan keterbatasan pengelihatan dapat menggunakannya secara optimal. Harapan kedepan semoga makin banyak vendor teknologi yang mengembangkan fitur aksesibilitas pada perangkatnya, karena penyandang disabilitas sangat bergantung dengan teknologi, dan juga target pasar yang besar (menurut PBB populasi penyandang disabilitas di negara berkembang (termasuk Indonesia) mencapai 10 persen dari total populasi penduduk). (MIT)
Polytron memang paling canggih. hehe. anyway, bagaimana dengan kualitas suaranya? Polytron terkenal dengan audio yang menawan.