Riqo, Ciptakan Lagu untuk Kartunet

Jakarta, Kartunet – Kartunet didirikan bersama oleh empat orang tunanetra karena adanya kesamaan visi di antara mereka. Cita-cita untuk membentuk masyarakat Indonesia yang inklusi, serta persamaan ketertarikan di bidang teknologi informasi, mungkin menjadi alasannya. Meski demikian, tiap orang tentu memiliki bakat masing-masing yang lebih menonjol dibandingkan orang lain. Perbedaan semacam inilah yang dapat mewarnai serta melengkapi perkembangan sebuah komunitas seperti halnya Kartunet.com.

Muhamad Ikhwan Tariqo, merupakan salah satu pendiri Kartunet.com yang bertugas pada divisi Penelitian dan Pengembangan Teknologi. Riqo, demikian sapaan akrabnya, menjadi tunanetra sejak usia 11 tahun. Pria kelahiran Baturaja, Sumatera Selatan ini telah merantau ke Jakarta sejak tahun 2001. Di tanah kelahirannya, fasilitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat itu masih sangat minim. Hal inilah yang mendorong Riqo hijrah ke tanah Jawa, tinggal bersama sang Nenek, dan berpisah dengan orang tuanya sejak usia belia.

Akhir tahun 2005, Aris mengajak Riqo untuk bersama-sama membangun website. Meski telah mengelola blog pribadi, pria yang kini bekerja di Standard Chartered Bank ini menyambut ajakan tersebut. Baginya, mengelola blog atau website merupakan kegiatan yang menyenangkan karena ia dapat berbagi kepada banyak orang dan menerima apresiasi. Selain itu, bagi Riqo yang tertarik dengan dunia blogging dan IT, keberadaan kartunet.com menjadi media pengembangan diri serta media penelitian untuk mencari teknik-teknik baru di dunia programming.

Putra kelima dari enam bersaudara ini rupanya juga memiliki hobi di bidang musik. Ia menyukai musik sejak kecil, tidak heran jika ia menguasai beberapa jenis alat musik.  Riqo pernah tergabung sebagai gitaris pada sebuah band tunanetra bernama In Black. Meskipun saat ini In Black tidak lagi aktif, namun band satu ini sempat memiliki sebuah album dan dua buah video klip. Siapa sangka bahwa pria yang berpembawaan tenang saat di wawancara oleh Redaksi kartunet.com ini ternyata merupakan komposer dari lagu-lagu In Black.

Seperti kebanyakan lembaga yang memiliki lagu mars atau hymne, para pendiri kartunet pun ingin menciptakan sebuah lagu yang menjadi cirri khas kartunet. Sebagai komunitas pemuda yang mengangkat isu-isu disabilitas, maka lagu bernuansa pop dengan lirik yang inspiratif menjadi pilihan para pendiri. Dengan talenta Riqo di bidang musik, ia pun menciptakan lagu untuk kartunet.com yang telah selesai digarap pada Oktober 2011.

“Sempat bingung juga waktu nulis syairnya, soalnya biasanya nggak pernah nulis syair yang inspiring,” ungkap pria 24 tahun itu  kepada Redaksi Kartunet.com.

Jingle yang diberi judul serupa nama web ini dikerjakan oleh Riqo mulai dari penulisan syair, notasi dan aransemen. Teman-teman tunanetra dari Bandung juga turut membantu penggarapan lagu ini, yaitu Kamal pada vokal, Wahyu pada gitar, Malik pada proses recording,  Irfan Jebag sebagai arranger, Imam, Erik, serta Dadan sebagai backing vokal. Sedangkan proses mixing dibantu oleh Hendra J.P., salah satu penata musik professional tunanetra asal Bandung. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa lagu yang akan segera diluncurkan tahun 2012 tersebut adalah murni hasil karya tunanetra.

Kegiatan alumnus UPI Bandung ini dalam mengurus kartunet.com memperoleh dukungan penuh dari keluarganya. Saat mendirikan kartunet.com, tiga orang di antara pendiri masih duduk di bangku SMA, sehingga sempat kekurangan dana untuk menyewa domain. Pada saat itu Nenek Riqo-lah yang membantu memberikan kekurangannya.

“Pokoknya tambahannya lebih banyak daripada yang kami kumpulkan sendiri,” ujar Riqo, mengenang kembali kepedulian Neneknya.

Selain sang Nenek, Ayahanda Riqo juga mendukung perkembangan kartunet. Jaket bertuliskan logo kartunet milik Riqo sampai dibawa pulang ke Baturaja oleh sang Ayah. Sebuah tindakan sederhana yang menunjukkan kebanggaan orang tua kepada putranya.

Pemilik akun twitter @IMRiqo ini mengungkapkan harapannya untuk kartunet.com. Ia ingin kartunet dapat terus berkembang, menjadi sebuah wadah yang bermanfaat bagi kaum disabilitas, maupun nondisabilitas. Lebih jauh lagi, Riqo ingin kartunet menjadi tempat bagi para penyandang disabilitas untuk mengembangkan diri. Dengan peningkatan kemampuan penyandang disabilitas, pengelola dari jemari.net ini pun berharap kartunet dapat menjadi refrensi untuk perusahaan-perusahaan lain agar bersedia memperkerjakan para penyandang disabilitas. (RR)
editor: Herisma Yanti

Last Updated on 7 tahun by Redaksi

Oleh Ramadhani Ray

Literature lover, disability issues campaigner, Interest to learn something new through reading, training, and traveling.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *