Pusi hasil kolaborasi tiga orang dalam sebuah grup Whatsapp. Tiga sisi yang mengalur rute yang sama. Selamat menghayati pusi berikut
Kategori: KARFIKSI
KEMENANGAN
Kuterlahir di negri sang Garuda Sebagai putra Indonesia Ku disuguhi dengan segala Anugerah Anugerah dari Sang Maha pencipta. Merah putih itu warna benderanya Bhinneka tunggal Ika itulah semboyannya Pancasila menjadi idilogi bangsa Sejarah telah banyak bicara tentang kemerdekaannya. 45 ia dilahirkan 17 Agustus itu hari besar baginya Hari yang menentukan untuk masa depannya Dengan seluruh… Lanjutkan membaca KEMENANGAN
AKU CINTA GURUKU
Puisi bentuk rasa cinta dan hormat murid pada gurunya.
Kembalinya Sang Istri
Suasana di daerah Kota Antapani Bandung pagi ini tampak lengang. Masyarakat di daerah itu masih sibuk bergelung diatas tempat tidur dengan ditutupi selimbut. Yang ada hanya para pekerja seperti PNS, para pedagang, dan para pekerja lainnya yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke tempat tujuan. Aku terbangun saat pukul 05.00. Kubuka gorden jendela kamarku, kupandangi jalanan… Lanjutkan membaca Kembalinya Sang Istri
SANG BUNDA
Penyair ingin menyampaikan rasa cintanya pada sang ibundda melalui untaian kata. Mari kita hayati puisi berikut.
TauRiadatta
“Jangan ambil kue dari gerombolang! Mereka itu jahat! Jahat!” suara mamak terdengar sampai ke ruang luar. Mamak marah lagi, sebabnya apalagi kalau bukan daengku. Ali namanya, putra sulung mamak dan bapak. Kami hanya dua bersaudara, aku adik dan Ali anak pertama. Saya biasa memanggil dia dengan sebutan Daeng, dalam bahasa Indonesia berarti kakak. Hari ini… Lanjutkan membaca TauRiadatta
Sepucuk Surat Untuk Kenangan
Sudah beberapa malam Cokro sukar memejamkan mata. Pikirannya selalu tertuju ke suatu titik. Hatinya selalu bertanya tentang keberadaan Ambarwati. Sebab, beberapa hari ini gadis itu tak terlihat. Biasanya ia selalu membantu ibunya mengurus buah-buahan dan sayur-sayuran di kebun. Cokro sudah berusaha berkunjung ke rumah Ambarwati, tetapi kediaman itu sepertinya kosong. Tak ada yang menyahut, tak… Lanjutkan membaca Sepucuk Surat Untuk Kenangan
Romantika Cinta di Hari Merdeka
Romantika Cinta di Hari Merdeka Karya : Rusdian Ika Pada tahun 1940-an terdapat sepasang kekasih yang sangat romantis. Mereka adalah Lobi dan Herman. Perjalanan cinta mereka terlihat mulus meskipun tidak demikian realitanya. Mereka berjuang keras untuk menjaga keutuhan cinta dan komitmen yang selama ini telah terbangun kokoh. Jika dilihat dari sisi akademik, Lovy adalah seorang… Lanjutkan membaca Romantika Cinta di Hari Merdeka
Satu dan Seribu
SATU DAN SERIBU Ibukota Indonesia 21 Desember 1948. Di dalam rumah yang masih diterangi dengan lampu minyak, Abimanyu dan istrinya merasakan suasana mulai menegang. Apa yang terdengar dari dalam rumah itu hanyalah suara bisikan dari mereka berdua. “Apa kau yakin akan mengikuti Jendral Soedirman melakukan hal itu Pak?” “Ya. Aku sudah… Lanjutkan membaca Satu dan Seribu
KALO JODO GA KEMANE
“Kriiing…!!!” Suara alarm memecah keheningan di kamarku. Membuat kehidupan hayalanku terpaksa terhenti dan kembali kedunia nyata. Dengan mata yang masih berat dan badan tang super lemas ku raba raba handphoneku untuk mematikan suara berisik itu. Perlahan kesadaranku mulai pulih. Disitulah aku terbelalak melihat angka di ponselku yang menunjukan pukul 8.00 pagi. “OH MY GOD GUE… Lanjutkan membaca KALO JODO GA KEMANE