Satu Berarti Sama

Bukankah kita serupa? Dipeluk gulita dalam setiap nafas tanpa jeda Bukankah kita sama? Merindukan purnama dari balik sesak yang terasa   Mereka bilang sama bukan berarti seirama Mereka bilang berbeda justru akan mencipta nada Mereka bilang siang milik sang malam Mereka bilang terang milik sang gulita   Mereka bilang kita tak pantas bersama Aku si… Lanjutkan membaca Satu Berarti Sama

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Kakman dan Keluarga Disabilitas #5

Setiap orang pasti menginginkan kesempurnaan. Kesempurnaan hidup, keadaan, rencana, usaha, bahkan hasil dari usaha yang dilakukannya. Itu sudah tabiat manusia sebagai makhluk tuhan yang memang diciptakan dalam keadaan sempurna. Tetapi apakah kesempurnaan selalu didapatkan? Apakah tuhan selalu menciptakan manusia dalam keadaan sempurna? Mutlakkah jika seseorang yang memiliki kesempurnaan kelak akan menjalankan misi Tuhan di dunia… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #5

Suara-Suara

Malam belum menuai lapuknya ketika pria tengah baya itu mematikan lampu teplok di atas meja. Dalam gelap, ia membuka satu bagian gentengnya sambil berdiri di meja. Harga minyak mahal, jadi harus diminimalisir penggunaannya. Ia tak tahu bahwa di bagian dunia lain, minyak bahkan menimbulkan sengketa dan perang berkepanjangan. Papan lapuk berkaki bambu yang aus termakan… Lanjutkan membaca Suara-Suara

Kelebihanku

Dunia tak seindah dulu lagi. Setelah aku dioperasi mata di rumah sakit, penyakit mataku tidak sembuh tetapi mataku tidak bisa melihat secara total indahnya dunia lagi. Sebelumnya mataku yang sebelah masih bisa melihat walaupun tidak secara total tidak bisa melihat. Sekarang aku tidak bisa melihat total. Aku masih sekolah, duduk di bangku kelas 5 Sekolah… Lanjutkan membaca Kelebihanku

Ketegaran Lee

Makassar, di masa-masa permasalahan etnis Tiong Hoa masih diliputi suasana mencekam, masih terisolirnya budaya yang terkenal dengan Barongsai dan film Kung Fu atau yang biasa disebut Sersil (Serial Silat),  lahirlah seorang anak laki-laki dan diberi nama Lee Sau Ran. Dengan Perawakan sedikit berbeda dengan anak kebanyakan dan melihat dari marga keluarga serta wajah orientalnya pastilah… Lanjutkan membaca Ketegaran Lee

Aku dan Jatuh Cinta (4-8)

Ah sudahlah. Sejak kapan aku jadi peduli pada urusan percintaan orang yang baru aku kenal selama dua hari ini? Rasa-rasanya pikiranku mulai tak waras.  “Ehm, saya mau ke toilet sebentar. Bisakah…”, lantas omonganku terputus oleh nada suara lainnya. “Pak, bisa tolong antarkan teman saya ini ke toilet?” Rupanya Dania yang menyela pembicaraanku yang belum rampung… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (4-8)

Bukankah Aku Tak Mendengar

Ketika aku membuka mata, ibu sudah berdiri di samping ranjang. Ia berkacak pinggang sambil terus memandangiku. Bibirnya terus saja bergerak tak kunjung diam. Jika saja aku dapat mendengar, pasti aku tahu apa yang diomelkannya.               “Ayo bangun !!!” hanya kalimat itu yang tertangkap oleh mataku.             “ Iya ibu “ jawabku dengan menganggukkan kepala.… Lanjutkan membaca Bukankah Aku Tak Mendengar

Kakman dan Keluarga Disabilitas #4

Sebulan sudah aku tinggal di Cieunteung. Banyak kemajuan yang telah dicapai desa ini, setelah lima tahun aku tinggalkan. Jalan yang menghubungkan desa ke kota sudah bagus, banyak warga yang menjual aren, padi, atau bahan pangan lain ke Bandung dan sekitarnya dengan akses yang mudah. Di tepi batas desa, rel kereta api membentang menghubungkan stasiun kecil… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #4

Rembulan Kapak Tua

Hari ini bulan penuh. Lingkarnya menggelinding sepanjang meridian langit. Berjingkat-jingkat ia datang menelisik. Sinarnya ranum membisik. Menjelma bulu mata cantik yang mengerling pada setiap mata yang membidik. Memang harusnya ia cantik. Hanya saja bagi dusun ini, itu sama sekali tak baik. Pun tak patut untuk ditelik.  *** Bulir-bulir embun luruh dari ujung daun, seumpama harpa,… Lanjutkan membaca Rembulan Kapak Tua

Dalam Kediaman

Mungkin ini adalah ujung dari kebiasaanku yang tak jelas manfaatnya. Kulihat, aku masih tak percaya dengan apa yang kualami saat ini. Kelembaban bau yang bisa kuhirup tiap waktu. Efek guratan kecoklatan yang bisa kupandang berjam-jam. Sekarang, bisa kugenggam, kuraba, bahkan masuk kedalamnya. *** “Hoy!!!” teriakan itu mengagetkanku. Aku menoleh sosoknya, terlihat bibirnya mengomel. Tak terdengar… Lanjutkan membaca Dalam Kediaman