Antara Cemburu dan Percaya

Malam terus merambat kian kelam. Sepi tanpa hadirnya kemilau bintang-gemintang. Rembulan pun turut malu menampakkan wajah eloknya. Hanya berkawankan semilir angin yang bertiup lembut. Suara jangkrik, burung hantu, dan binatang malam lainnya ikut serta menemani kesunyian ini. Hari yang semakin larut mencekam dalam sepi yang membisu. Di atas balkon rumah Rosana berdiri termenung seorang diri.… Lanjutkan membaca Antara Cemburu dan Percaya

Looking through The Eyes of Love

Geesha Nadhira berkali-kali melirik arloji ungu yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga lebih lima belas menit, yang artinya ‘orang itu’ telah melewatkan waktu selama lima belas menit untuk membiarkan dirinya menunggu di tempat ini. Menghela napas, gadis yang begitu cantic dalam balutan dress selutut bermotif floral serta jaket kulit hitam yang ditekuk… Lanjutkan membaca Looking through The Eyes of Love

The Miserable Perfection

Sudah selama kurang lebih tiga jam gadis berambut kecokelatan senada warna mahoni itu berusaha memfokuskan konsentrasinya pada kegiatan yang tengah dilakukannya. Menyapukan kuas di atas kanfas. Sudah sejak tadi dirinya berusaha untuk melupakan kekesalannya, namun usahanya itu belum kunjung berhasil. Well, meskipun begitu sepertinya usahanya itu membuahkan hasil. Sebuah lukisan dengan komposisi bentuk dan warna… Lanjutkan membaca The Miserable Perfection

Taburlah Cinta dan Tuaila Kebahagiaan

Seorang pemuda merasa hidupnya sangat kosong dan tidak bahagia. Ia datang pada seorang pria tua yang terkenal bijak di lingkungannya. “Bapak, apa yang harus saya lakukan agar saya merasa bahagia? Berfoya-foya dan menikmati harta semua sudah saya lakukan, tetapi tidak ada sedikitpun rasa bahagia muncul di dalam hati saya,” kata pemuda itu. “Hmm, jadi kau… Lanjutkan membaca Taburlah Cinta dan Tuaila Kebahagiaan

Angka 12

Prolog Sudah cukup lama ia mencoba mengamati situasi di sekitar rumah itu. Ia tak ingin ada lubang sekecil apapun yang dapat merusak keseluruhan rencana yang telah lama disusunnya. Laki-laki itu harus mati! Mati di tangannya sendiri! Dengan sangat tangkas dipanjatnya pagar besi setinggi 2 meter di hadapannya. Hati-hati dilangkahkannya kaki menuju pintu belakang. Di ambilnya… Lanjutkan membaca Angka 12

Dialog anak disabilitas dan ayah

DIALOK ANAK DISABILITAS DAN AYAH Ada anak bertanya pada bapaknya: “Yah, dimana kah saya berada ini?” Sang ayah pun menjawab: “Di negeri pertiwi yang katanya penuh cinta dan kasih.” Sang anak berkata lagi: “benar kah yah? Nyatanya kami tak jua bisa merasakan arti inklusi” Sang ayah pun berkata kemudian: “Nanti akan lahir di bulan Januari,… Lanjutkan membaca Dialog anak disabilitas dan ayah

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Mengapa?

Freya Hujan sore itu mengingatkan aku padanya. Kepergiannya dua musim yang lalu masih meninggalkan goresan dalam yang tak kunjung sembuh. *** Sore itu kupandangi pantulan diriku di cermin. Dengan gaun pengantin putih yang sederhana namun elegan. Kebahagiaan di dalam hatiku seolah tak terbendung membayangkan hari esok yang merupakan hari pernikahanku dengan Jason, pria yang luar… Lanjutkan membaca Mengapa?

Kecoa

Sudah beberapa bulan ini, semenjak aku berpindah menempati tempat tinggal baruku, aku berubah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Tanpa berbelas kasihan, kapan dan di manapun aku melihattnya, insting membunuhku akan terbangun. Dengan kejam aku akan menghabisi ia dan seluruh anggota keluarganya. Dari yang sudah tua renta hingga yang masih bayi sekalipun. Tak ada sedikitpun iba… Lanjutkan membaca Kecoa

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

janji kala senja

Kutapaki sudah jalan setapak ini. Penuh kerikil tajam yang menghujam kaki. Luka tak kuperdulikan, perih bukan menjadi halangan. Jauh sudah kutinggalkan semuanya. Jauh, sangat jauh. Namun tak juga bisa kutinggalkan kamu, kamu yang selalu ada dalam angan-angan. Anganku tentang semuanya… Derai tawamu, senyum manismu, nafas manjamu, dan segala yang telah kita lewati. Kini kurasakan sia-sia… Lanjutkan membaca janji kala senja

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai