Soundistro Beri Kemudahan Difabel Pasarkan Lagu Ciptaan


Jakarta – Meski ada keterbatasan, banyak penyandang disabilitas yang memiliki talenta-talenta luar biasa. Tengok saja Stevy Wonder, seorang tunanetra yang menjadi penyanyi internasional. Kini dengan era digital, bakat-bakat itu lebih mudah untuk terekspos, bahkan dapat langsung memasarkan karya ciptaannya via online. Salah satu situs yang memungkin hal itu adalah www.soundistro.com

Soundistro adalah sebuah layanan online pemasaran karya musik, lagu, klip video ataupun film kreasi seni yang pertama di Indonesia. Situs yang mirip dengan iTunes Store pada Apple ini dibangun dengan impian memajukan dan mengembangkan kreativitas dalam bidang musik dan film di tanah air agar bisa berjaya di negeri sendiri.

Selain itu, Soundistro juga memiliki misi kemanusiaan sehingga situs ini dikelola juga oleh para penyandang disabilitas (berkebutuhan khusus) yaitu para penyandang tunanetra dan tunarungu.

Menurut salah seorang pengelolanya, Mutia Rahmah dalam press releasenya mengatakan bahwa Soundistro hadir  atas keperhatinan pada banyaknya bakat dan karya kreatif yang tidak dapat tersalurkan (dipasarkan) dengan baik akibat keterbatasan atau kesulitan mendapatkan wadah distribusi dan apresiasi. Soundistro dibuat agar terbuka bagi semua kalangan, bagi siapa saja yang mau berkembang dan mau mengekspresikan dirinya bersama. Tidak ada batasan usia atau latar belakang apa pun untuk dapat ikut memasarkan hasil ciptaannya.

Online store ini memiliki workshop di Jl. Taman Radio Dalam 7 No. 30B dan dapat dihubungi ke nomor (021) 2923 6562. Jika kamu punya musik atau film pendek yang ingin dilihat oleh orang seluruh dunia dan mendapat penghasilan sebagai bentuk apresiasi, silakan menuju ke Soundistro.(DPM)

Last Updated on 4 tahun by Redaksi

Oleh Dimas Prasetyo Muharam

Pemimpin redaksi Kartunet.com. Pria kelahiran Jakarta 30 tahun yang lalu ini hobi menulis dan betah berlama-lama di depan komputer. Lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia 2012, dan pernah merasakan kuliah singkat 3 bulan di Flinders University, Australia pada musim semi 2013. Mengalami disabilitas penglihatan sejak usia 12 tahun, tapi tak merasa jadi tunanetra selama masih ada free wifi dan promo ojek online. Saat ini juga berstatus PNS Peneliti di Puspendik Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kunjungi blog pribadinya di www.dimasmuharam.com.

6 komentar

  1. Yeah, semoga dengan adanya ini bisa memberikan peluang penghasilan bagi penyandang disabilitas, dan diharapkan untuk karya yang dijual lebih selektif, agar kualitas tetap terjamin.

  2. Jadi inget itu majalah Diffa juga lagi nyari pebakat di seni ^^ ada tuh di Fb grup Kartunet…abis bongkar…
    hehe’

  3. wow, keren ya. keren keren…ternyata dikelola oleh disabilitas juga ya 🙂

    1. semoga juga konten-konten yang masuk dibuat secara profesional juga, jadi dapat menunjukkan mutu teman2 disabilitas

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *