Dongeng Gemericik Suara Hati (28)

Aku dulu sempat heran, kenapa banyak keganjilan dengan mengamati dengan detail Kerajaan Malasemestinya dan panca indera yang Tingit pelajari. Banyak sesuatu pokoknya, yang mesti saya bongkar dahulu, saya buktikan, saya berikan aplikasi janji yang pasti. Intinya saya malu menyatakan ini, secuil mengerti dan memahami. Saya mendengar kabar angin dari para punggawa kerajaan Bumi kalau kerajaan… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (28)

Dongeng Gemericik Suara Hati (27)

Saya pernah melihat siluman di Istana dan diluar Istana, walau hanya sekelebat berbaju putih saat perayaan bulan meringis, saya juga pernah melihat perempuan menggelantung di pohon saat sedang kemah di Kahyangan saat ada peristiwa perayaan iket kelapa yang bukan hanya saya saja yang melihat dan cukup menggemparkan saat pagi setelah kejadian itu berlangsung. Tingit juga… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (27)

Dongeng Gemericik Suara Hati (26)

yang teratas menurut strata dan penamaannya masing-masing yang mungkin disusun dengan mengambil arti dari suatu nama, jujur, Tingit saja kurang mengerti soal itu. Dulu saya mencoba mencari dengan melontar ular, sambil berkata kepada seseorang yang bernama Wakak yang walaupun sudah berbohong dan sudah saya tegur, namun tetap ngotot, maka Tingitpun memilih untuk mengalah dan membiarkannya,… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (26)

Dongeng Gemericik Suara Hati (25)

dulu juga sering bilang saat saya memasuki usia galau dengan perkataan “Kamu ini perempuan nakal dan rendahan”. Beberapa saat yang lalupun beliau juga bilang “Sendok tahu kamu visinya apa, sendok sama piring yang merupakan adik yang pertama yakni Putri Piring dan kami menertawakannya, kamu akan kembali lagi ke dulu, karena memang nasibmu yang merupakan keturunan… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (25)

Dongeng Gemericik Suara Hati (24)

sekampung. Sangat mengerikan deh ya bro, berarti kita mungkin bisa gila atau jadi ngga nyambung diajakin bicara karena hal itu yah? Masa ciih bro? Jujur, karena kejadian penduduk, para prajurit datang dan membuat Tingit sedih saat perkamen, bulu dan tinta diambil langsung oleh Raja Sendok dan Ratu Garpu dengan alasan kegilaan yang berlebihan dan juga… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (24)

Dongeng Gemericik Suara Hati (23)

emas karena menagih janji” dan akhirnya Tingitpun memilih untuk mengalah lagi saat diminta untuk meninggalkan Istananya. Terus setelah itu, sayapun kembali ke Kerajaan Bumi dan masuk Istana khususku dan kamar tercinta sambil marah ke beliau sambil nyeletuk sembari berjalan ke kamar “Janji doang bisanya, tapi ga pernah di tepati, sombongnya gede sih, semoga bangkrut serta… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (23)

Dongeng Gemericik Suara Hati (22)

yang muliaaa….aaaaa…..sakiiiit…….” Sambil memandang mereka dan menggerakkan seluruh tubuh yang dipegangi dengan kencang “Tiada ampun bagimu! Teruskan!”,”Baik”. Gelap pun menyelimuti. Iseng dah tuh, jalan-jalan setelah sadar sudah ada di luar Istana lagi dan kembali ke kamar penduduk, kayaknya seru deh kalau Tingit masuk dengan mengendap-endap dan menyamar dengan pakaian prajurit penjaga Istana ku dengan dandanan… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (22)

Dongeng Gemericik Suara Hati (21)

Garpu dan perilaku inilah membuat Tingit hilang kepercayaan kepada Putri Adna karena pernah dikhianati dengan alasan sayang yang membocorkan kepada Raja Sendok dan Ratu Garpu tanpa memperdulikan akibat ke depannya. Tapi saya menyukai Putri Adna yang memberi nasihat yang menyejukkan seperti “Ya udah sabar saja” dan perkataan saat bertemu di pendopo Kerajaan Amradanug tempat kami… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (21)

Dongeng Gemericik Suara Hati (20)

putaran itu, aku berada di Kerajaan Akaren dulu, masuk Agrus terus balik lagi, atau Tingit masuk ke golongan tengah karena gila. Padahal aku sendiri menyadari sebagai manusia biasa, kenapa bisa tahu ya bro? Tingit juga mendengar bahwa kematianku nanti karena Rajanya. Rajanya merasa hebat bisa merubah takdir aku dan semua orang, membuka rahasia, dan menguasai… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (20)

Dongeng Gemericik Suara Hati (19)

Rajanya melontarkan melalui Nij melontarkan “Tingit, Gila, hahaha, kamu hebat, kamu jorok, jelek wee” dan sang Raja merasa kebalikannya. Aku melontar emosi karena marah, terutama saat nama baikku, nama baik keluargaku, nama baik orang sekitarku, nama baik kepercayaanku di rusak, enak saja dengan “Woi bro, seenaknya loh, hihihi, awas loh ya”. Raja mendidik emosi dengan… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (19)