Lagi-lagi karena Ibu

Sendu sekali kutatap wajahmu kala itu. Tanganmu yang selama ini membelai lembut tubuhku, kini sedang meminta memohon. Matamu yang selama ini menghangatkanku, kini sedang berlinang. Mulutmu yang selalu sabar menasehatiku, kini sarat karena berdoa kepada Rabb-mu. Tak henti pengharapanmu sampai disitu, setelah kau usap wajahmu yang basah,beranjaklah kau mengambil Al-Qur’an. Kau bacakan dengan lembut, seakan… Lanjutkan membaca Lagi-lagi karena Ibu

Dibalas dengan Air Susu

Cetakan-cetakan foto yang tertempel pada album berwarna putih kekuningan itu menyentuh ruang memoriku. Satu demi satu ingatanku menjalar samar-samar membentuk sebuah rangkaian kejadian. Tanpa kusadari, kedua sudut bibirku mengembang dengan sangat tipis. Berharap dapat mengulangi waktu-waktu yang ada pada foto tersebut. Kubalikkan sekali lagi lembaran album itu. Aku terdiam sejenak saat melihat foto kecilku yang… Lanjutkan membaca Dibalas dengan Air Susu