Pagi ini memang cerah. Secerah hatiku yang menyambut hari dengan ceria. Mengawali aktivitas, semenjak bangun tidur tidak ada yang istimewah. Semuanya berjalan biasa-biasa saja. Jam empat pagi, adzan subuh berkumandang, kuturut serta terjaga dari lelap. Cuci muka, berwudu, lalu shalat subuh. Momong si kecil, karena mesti bergantian dengan keluarga yang lain. Setelah itu, barulah beres-beres… Lanjutkan membaca Memperjuangkan KKN
Tag: kedai menulis
Antara Cemburu dan Percaya
Malam terus merambat kian kelam. Sepi tanpa hadirnya kemilau bintang-gemintang. Rembulan pun turut malu menampakkan wajah eloknya. Hanya berkawankan semilir angin yang bertiup lembut. Suara jangkrik, burung hantu, dan binatang malam lainnya ikut serta menemani kesunyian ini. Hari yang semakin larut mencekam dalam sepi yang membisu. Di atas balkon rumah Rosana berdiri termenung seorang diri.… Lanjutkan membaca Antara Cemburu dan Percaya
Looking through The Eyes of Love
Geesha Nadhira berkali-kali melirik arloji ungu yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga lebih lima belas menit, yang artinya ‘orang itu’ telah melewatkan waktu selama lima belas menit untuk membiarkan dirinya menunggu di tempat ini. Menghela napas, gadis yang begitu cantic dalam balutan dress selutut bermotif floral serta jaket kulit hitam yang ditekuk… Lanjutkan membaca Looking through The Eyes of Love
The Miserable Perfection
Sudah selama kurang lebih tiga jam gadis berambut kecokelatan senada warna mahoni itu berusaha memfokuskan konsentrasinya pada kegiatan yang tengah dilakukannya. Menyapukan kuas di atas kanfas. Sudah sejak tadi dirinya berusaha untuk melupakan kekesalannya, namun usahanya itu belum kunjung berhasil. Well, meskipun begitu sepertinya usahanya itu membuahkan hasil. Sebuah lukisan dengan komposisi bentuk dan warna… Lanjutkan membaca The Miserable Perfection
Kembalinya Kesatria Dari Masa Lalu (episode 01)
Jika mata adalah jendela dunia, apakkah seseorang yang kehilangan matanya menjadi dinding sel yang membatasi dirinya dengan dunia dan membuatnya harus terpenjara selamanya? Jika mata merupakan tolok ukur kebijakan seseorang, maka otousan (ayah) telah membuktikan bahwa itu tidaklah sepenuhnya benar.
Worthless Love
Difa terbangun dari tidurnya. Mengerjapkan mata sejenak, lantas ia melirik jam dinding digital kamarnya yang berbentuk bintang. 02.00 am. Ia mendesah pelan. Akhir-akhir ini ia sering terbangun di tengah malam, tah kenapa. Akhir-akhir ini pula rasa tidak enak menggelayuti hatinya tampa sebab. Fikirannya pun kerap kali tidak fokus pada aktifitasnya. Singkatnya ia merasakan ada hal… Lanjutkan membaca Worthless Love
Kenangan yang Indah
Pukul satu dini hari. Waktu di mana semua insan mengistirahatkan dirinya dari aktifitas yang menuntutnya harus berperan aktif. Para bintang yang biasanya menerangi sang malam kini tak satu pun menampakan dirinya, bahkan sang sabit yang bisanya tersenyum pada penghuni bumi kini tak memunculkan senyumannya seperti biasanya. Yang ada hanyalah awan kelabu yang berarak menemani sang… Lanjutkan membaca Kenangan yang Indah
Kenangan Dalam Novel Trio Detektif: Misteri Puri Setan
Saya pertama kali membaca buku ini pada tahun 1999, yaitu pada saat menginjak usia sepuluh tahun. Kisah detektif yang menarik ini membantu saya mengatasi kebosanan karena harus terbaring di ranjang untuk menjalani pemulihan setelah operasi tumor otak. Pengalaman tersebut sering membuat saya tersenyum geli jika mengingatnya. Betapa tidak? Karena buku ini dan buku-buku lain yang… Lanjutkan membaca Kenangan Dalam Novel Trio Detektif: Misteri Puri Setan
Hati dan Harapan
Wanita itu memandangi objek di hadapannya. Terpancar kesedihan yang tersirat dari sorot matanya mana kala ia melihat foto pernikahannya dengan sang suami delapan tahun silam. Membuang napas, lalu jemari-lentiknya meraih bingkai foto yang terletak di atas meja samping kasur. Memang selalu seperti ini. Kala dirinya ingin berlabuh ke dunia mimpi, wanita itu pasti membawa serta… Lanjutkan membaca Hati dan Harapan
Aku Ingin dan Mencintaimu (puisi)
Puisi yang indah dari Aditya. Melukiskan indahnya cinta dan saat cinta datang dan harus memilih untuk mencinta, maka hanya bahagia dan keindahan yang dirasa.