Nyanyian Rembulan

Ketika rembulan perlahan datang Kau rasakan hadirnya dengan mata batinmu Seolah rembulan itu seorang ibu bagimu Yang kan selalu mendekap hangat dalam dinginnya malam   Ketika rembulan perlahan mendekat Kau rasakan hadirnya dengan senyum terkembang tanpa cela Walau kau tak dapat melihat indahnya rembulan itu Namun sinarnya mampu meyakinkanmu bahwa sang bulan selalu ada untukmu… Lanjutkan membaca Nyanyian Rembulan

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Menggapai Asa

Terseok langkah di terjal jalan Kejar cahaya asa Peluh mengaduh di liku jalan Memburu hasrat yang jauh Tangan terulur menjangkau Bersaksi langit hitam Kelam warnai langkah Lari! Desak hati dalam mimpi Peluh jelmakan darah Mengalir di persimpangan Tertatih dalam paksaan asa Diperbudak ambisi Tidak ada kata berhenti Berhenti berarti mati Jalan ini masih jauh Langkah… Lanjutkan membaca Menggapai Asa

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Sahabat dan Memori Putih Abu-abu

Alur waktu yang terus memacu Mengantarkan kita pada sebuah gerbang perpisahan yang mengharu biru Tiada lagi terdengar irama derap langkah yang dahulu menyatu bersamamu Tiada lagi sendau gurau darimu yang dahulu selalu menggangguku Kini kita berpijak pada pulau berbeda yang terpisahkan oleh lautan biru Demi sebuah cita, kita telah disibukkan oleh beban dan segudang rutinitas… Lanjutkan membaca Sahabat dan Memori Putih Abu-abu

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Kesetaraan Tempat

Kutahu kau terlihat tak sempurna Bukan karena bagian yang hilang Tapi memang begitulah anggapan orang Kurasa semua sama Jujur tak semua bisa bahagia Kehidupanmu kadang lebih baik dari yang lengkap Kau tahu mata mereka memandangmu iba Kadang ada pula cacian, tapi aku tidak! Kuberpikir dunia tercipta untuk kita Baik buruknya ada di tangan sang Kuasa… Lanjutkan membaca Kesetaraan Tempat

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Stanza Perjuangan dalam Gulita

Aku berjalan Berselimut keterbatasan Menyusuri alam Tuhan Memohon belas kasihan Di lorong-lorong gelap ini Aku memperjuangkan hidup dan mati Demi sesuap nasi Asalkan aku tak mencuri Meski kerjaku dibenci oleh-Nya Karena meminta adalah pekerjaan hina Tapi hanya itu yang kubisa Lebih nista yang mencuri uang negara Aku sang tunanetra Berjuang dalam gulita Mengharap rizki-Nya Semoga… Lanjutkan membaca Stanza Perjuangan dalam Gulita

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Penggusuran Raibkan Prikemanusiaan

Sehela pisau menabur luka, Sehela nafas menebar duka Senyum melempar tangis, Sejengkal tanah menari-nari. Sijago merah melalap hati Benarkah antara si kaya dan Sang miskin, Sejauh jarak Peluru dan Pistol Cobalah mengerti hati kami yang dongkol Manatap ujung sepatumu yang tanpa sol   Meski di atas sampah kami terhanyut Tak sekalipun mengusir nyamuk Sehari saja… Lanjutkan membaca Penggusuran Raibkan Prikemanusiaan

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

BESI BERODA

diatas besi beroda kusandarkan tiap bagian tubuhku yang rentan layaknya sebuah barang bawaan hanya bisa dipindah-pindahkan tak bisa sendiri berjalan ini sebuah perjuangan untukku menggapai impian tak peduli halangan rintangan yang penting aku tak merepotkan siapa ingin bernasib sepertiku? hilang satu kakiku pasti tak ada yang mau siapa ingin sekuat aku? gigih perjuangkan hidupku dalam… Lanjutkan membaca BESI BERODA

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Perjuanganku di Kampung Inggris

Aku lulus dari sebuah SMA Negeri di Semarang tiga tahun yang lalu, meski banyak orang desa yang beranggapan seusiaku ini sudah bukan usianya belajar lagi, namun semangatku untuk menuntut ilmu masih menggebu-gebu. Pagi, 17 september 2011 adalah moment tak terlupakan dalam goresan kisah hidupku. Salah satu impianku sejak aku masih duduk di bangku SMA akan… Lanjutkan membaca Perjuanganku di Kampung Inggris

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Di Bawah Bentangan Kain Kafan Cokelat Madu

Di bawah bentangan kain kafan cokelat madu Sambil menggambar percintaan ribuan kelelawar di kanvas bekas Kau dan aku hanyalah sepasang iblis manis Belajar inginkan dunia yang membusuk ini berputar terbalik menembus batas Adalah kebodohan jika mereka berjalan tergesa mengejar kita yang terus bercinta Menyepuh pohon dan ranting-ranting Dengan partitur geliat uzur Tujuh puluh tujuh pasang… Lanjutkan membaca Di Bawah Bentangan Kain Kafan Cokelat Madu

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Semangat para Pemenang

Aku Terus melaju Saat badai ujian menerpa tubuh yang lusuh Tapi hati ku takkan mudah rapuh Kadang lelah memeras peluh Tapi  jiwa semangat membunuh luluh Kakiku terus melangkah Seiring desah berserah Semangatku Semangat para pemenang Yang tak mematikan harapan Dan senantiasa berbaik sangka pada Tuhan Ikhtiarku Ikhtiar para pejuang Yang tak mudah melemas Yang tak… Lanjutkan membaca Semangat para Pemenang

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai