Dalam hidupnya yang begitu sibuk, mungkin Dasarata tidak pernah meneliti cerminnya dengan baik. Beliau tidak sempat berlama-lama duduk di depan cermin dan mengamati dirinya sendiri dengan cermat atau
Pada seri terdahulu telah diceritakan, Rama sudah mendekati busur yang besar itu dan siap untuk menggunakannya. Para penonton menahan napas dan mengamati. Ada yang diam-diam mendoakan dia. Ada
Mantili, setelah selama ini hanya melihat hutan-hutan, jalan-jalan gunung, lembah serta tempat-tempat terpencil dan sepi, menawarkan suatu perubahan menyenangkan sebagai kota yang penuh warna-warni dan kenikmatan, dengan penduduknya
Pada pertemuan terdahulu telah di ceritakan, setelah mendekati Kota Mantili, Sementara melewati tanah yang agak ditinggikan di samping dinding-dinding bentengnya, Rama melihat sepotong batu yang tak berbentuk, berdiri
Pada pertemuan yang lalu telah dikisahkan, setelah Wiswamitra selesai menceritakan kisah Mahabali, Wiswamitra bermaksud akan segera melaksanakan upacara yagna dan meminta Rama dan Laksmana yang melindungi upacara tersebut.
Pada kisah yang lalu teelah di ceritakan. Wiswamitra bersama kedua muridnya melanjutkan perjalanannya lagi pada dini hari dan siang harinya sampai ke suatu kawasan padang gurun. Istilah “gurun”
Pendapa Istana yang baru, kebanggan mutakhir Dasarata, sepanjang hari dipenuhi pejabat, duta kerajaan, dan rakyat yang datang menghadap untuk mengajukan protes atau mohon keadilan. Sang Raja selalu mau
Ramayana Penulis: R. K. Narayan PROLOG Sesuai dengan tradisi klasik, Kamban memulai epiknya dengan menggambarkan negeri tempat kisah ini terjadi. Stanza pertama menyebutkan Sungai Sarayu, yang mengalir melewati