Touch of The Light, menyentuh lewat perpaduan suara dan visual

Taiwan baru saja merilis film bertemakan disabilitas September lalu. Film ini diangkat dari sebuha film pendek yang dibuat di tahun 2008 oleh Chang Jung-chi, yang kemudian dibuat menjadi film panjang dengan cerita yang menyentuh oleh Wong Kar-Wai, seorang filmmaker asal Hongkong. Film ini menceritakan mengenai mahasiswa tunanetra pertama di Taiwan  yang berhasil menyelesaikan program sarjana di fakultas music dengan jurusan piano di universitas Taipei, bernama Huang Yu-Hsiang.


 


Film ini mendapat sambutan baik dari masyarakat Taiwan, bukan saja karena peran Huang Yu-Hsiang diperankan oleh dirinya sendiri, tetapi juga film ini berhasil mengemas dengan baik perjuangan seorang tunanetra pertama yang mendapat gelar sarjana di bidang musik. Berkat film ini pula, Chang Jung-Chi mendapat penghargaan  sebagai sutradara baru terbaik pada Horse Golden Awards, penghargaan tertinggi perfiman mandarin.


 


Bukan saja menyuguhkan tampilan gambar yang baik, film ini juga memanjakan pendengaran kita dengan tata suara yang baik. Salah satu alasannya adalah tokoh dalam film ini adalah tunanetra, sehingga keindahan suara adalah salah satu yang ditekankan agar penonton juga dapat merasakan pengalaman tokoh utama.


 


Lawan main Huang Yu-Hsiang adalah aktris Sandrinne Pinna, aktris yang telah dua kali mendapatkan penghargaan pada penghargaan film Taipei sebagai aktris terbaik salah satunya pada film ini. Sadrinne Pinna berperan sebagai Chieh, seorang penjaga kedai kopi yang bermimpi menjadi penari professional.


 


Film ini mampu mengetuk hati berbagai lapisan masyarakat di Taiwan. Boleh jadi, Taiwan berbangga diri mengenai infrastruktur yang telah dibangun bagi aksesibilitas disabilitas, tetapi diskriminasi tetaplah terjadi. Disabilitas tidak dipandang setara dengan non-disabilitas, begitu juga yang dirasakan Huang Yu-Hsiang, ia sempat ditolak pada kelas music karena dianggap tidak dapat melihat not balok.


 


Melalui perannya dalam film ini, Huang Yu-Hsiang berjuang membuktikan bakat dan kemampuaanya, sebagai usaha pengentasan diskriminasi terhadap disabilitas. Usaha tersebut tidak sia-sia, Huang Yu-Hsiang dinominasikan sebagai Outstanding Filmmaker Taiwan pada Horse Golden Award. (Isti)

Last Updated on 7 tahun by Redaksi

Oleh Putri Priyatna

Staf redaksi Kartunet.com (2012)

1 komentar

  1. di sana sudah selangkah lebih maju ya. tunanetra-nya langsung dapat main film. berarti kan ceritanya ga asal bikin oleh sutradara.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *