Kemilau Purnama (part 2)

“Benar-benar anak macan dia”! Aria mengusap peluh di dahinya. Kini dua kakak beradik itu tengah duduk menyantap makan malam. “Hus! jangan berkata begitu lah! bagaimanapun dia itu ponakanmu”! Rangga melotot pada adiknya yang cengegesan. “Jadi kapan kita pulang! aku takut orang-orang serem itu mengejar sampai ke sini”! “Besok pagi kita pulang ke Jakarta”. Rangga menjawab… Lanjutkan membaca Kemilau Purnama (part 2)

Kemilau Purnama (part 1)

Mau nyoba buat cerita bersambung nih! semoga ada yang mau membaca dan memberi masukan. *** Rintik hujan mulai turun, kabut tipis merambat pada pepohonan, sangat menyulitkan mereka para penduduk pedalaman yang sedang berjalan. Di atas dipan bambu itulah Rangga terbaring. Malam sudah hampir mendekati jantungnya, tapi kedua mata pemuda malang itu belum juga terpejam. Sesekali… Lanjutkan membaca Kemilau Purnama (part 1)

Mendaki Gunung Versi Tunanetra

Mungkin ada kata “Impossible” bagi para tunanetra untuk melakukan hal luar biasa yakni pendakian ke puncak gunung. Tak terkecuali aku, seorang tunanetra asal Bandung yang mengira pendakian gunung itu hanya ada dalam mimpi. Sewaktu kecil aku memang tinggal di sebuah desa dengan tekstur perbukitan yang lumayan curam, sehingga naik turun bukit bukan hal yang asing… Lanjutkan membaca Mendaki Gunung Versi Tunanetra

BAYANG-BAYANG IDOLA

Siapa bilang pagi nan indah hanya dinikmati anak-anak bersepeda di taman sana? buktinya, pagi penuh tawa itu tengah menyambangi kami, anak-anak ceria pada sebuah kamar tidur dalam asrama. “Besarkan radionya dong! acaranya sudah mulai!” Kataku pada Tri yang paling dekat dengan sebuah radio Transistor yang tengah memutarkan lagu khas anak-anak. “Halo! adik-adik! selamat pagii! bertemu… Lanjutkan membaca BAYANG-BAYANG IDOLA

DI BALIK JENDELA UPI

Bila suatu waktu kalian menginjakkan kaki di perbatasan Bandung utara, seratus meter menjelang terminal kalian bisa lihat gedung cat krem berlantai lima. Berada paling depan dari wilayah kampus universitas pendidikan ternama di Indonesia. Jangan tanyakan berapa ribu mahasiswa, berapa ratus dosen, berapa puluh staf administrasi atau  sekuriti yang ada di dalamnya, sebab bukan itu yang… Lanjutkan membaca DI BALIK JENDELA UPI

BIAS DANAU CINTA (PART III.)

BAB III. Kesadaranku belum sepenuhnya terkumpul saat mama membantu mengenakan jilbab dan merapikan bajuku. “Cepat sedikit, ma?” Panggil papa dari dalam mobil. Jam tiga dini hari itu kami tengah meluncur di jalan sepi menuju asrama. Jerit suara hati ini pun tak dapat mewakili bagaimana hebatnya rasa kehilangan. “Sudah berapa lama sakitnya, bu?” Papa bertanya begitu… Lanjutkan membaca BIAS DANAU CINTA (PART III.)

BIAS DANAU CINTA (PART II.)

BAB II. Ruang aula asrama itu tampak berbeda sekali dari sebelumnya. Didesain menyerupai kelas dengan meja-meja berderet memenuhi ruangan. Ada sekitar 25 bangku dengan masing-masing terdiri dari dua kursi. Di atas meja tampak seperangkat komputer, lengkap dengan headphone dan speaker. Kudengar suara beberapa teman di asrama dan beberapa orang yang tak kukenal, riuh saling bicara… Lanjutkan membaca BIAS DANAU CINTA (PART II.)

BIAS DANAU CINTA (PART I)

Halo! Kartuneters! barangkali ada yang minat baca satu Fiksi lagi yang ingin aku bagikan! semoga dapat terhibur, yah! … BIAS DANAU CINTA ***   Biarpun sepertinya hanya lembar-lembar usang yang sudah patut dimusiumkan pada dasar rasa paling kelam, karena untuk terulang atau hanya sebagai kenangan itu terlampau suram. Namun jelas lembar-lembar itu tiap baris memiliki… Lanjutkan membaca BIAS DANAU CINTA (PART I)

PEMBALASAN YANG CANTIK

“Jangan berlari pada masa lalu hanya karna kamu merindukannya. Jika ia benar-benar layak, ia takkan berada di belakangmu, tapi di sampingmu.” Boleh juga nasihat bijak itu! Seolah-olah kita ditegur untuk tidak mencampakan masalalu sebagai sesuatu yang buruk dan hanya tempat buruk pula lah tempat sepatutnya. Dari sekian juta masalalu, aku memiliki sebuah kenang-kenangan manis dimana… Lanjutkan membaca PEMBALASAN YANG CANTIK

Hampir Dekat dengan Kematian

Pernahkah kamu berada pada sebuah situasi, dimana kematian seakan sudah di ambang kerongkongan? Jika ya, masih ingat dong apa dan bagaimana rasanya? Ya, sekelumit kisah ini mungkin akan sedikit memberi gambaran, kalau-kalau suatu waktu akan terjadi pula pada kamu kartuneters! Saat itu seminggu pasca idul fitri 2 tahun lalu. Udara sore yang kurang bersahabat karena… Lanjutkan membaca Hampir Dekat dengan Kematian