Stanza Perjuangan dalam Gulita

Aku berjalan Berselimut keterbatasan Menyusuri alam Tuhan Memohon belas kasihan Di lorong-lorong gelap ini Aku memperjuangkan hidup dan mati Demi sesuap nasi Asalkan aku tak mencuri Meski kerjaku dibenci oleh-Nya Karena meminta adalah pekerjaan hina Tapi hanya itu yang kubisa Lebih nista yang mencuri uang negara Aku sang tunanetra Berjuang dalam gulita Mengharap rizki-Nya Semoga… Lanjutkan membaca Stanza Perjuangan dalam Gulita

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Dania pun pergi meninggalkanku yang masih diam seribu bahasa karena tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Malam, telah larut. Namun, kata-kata Dania tadi masih terngiang-ngiang di telingaku. Aku mencoba untuk melupakan, menganggap semua itu tak pernah kudengar. Namun usahaku sia-sia. Kata-kata yang membuatku bertahan dalam kondisi yang tak pernah aku inginkan, dari mana dia… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Asa dalam Gulita

Fajar telah tiba. Suara adzan berkumandang di sudut-sudut kota. Pagi ini aku kembali terjaga dari tidurku. Aku bergegas mengambil air wudhu dan menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim, shalat subuh.   Meski aku berbeda, meski duniaku gulita, meski aku tunanetra, tapi sejatinya aku tetaplah manusia biasa. Manusia yang punya kewajiban dan tanggung jawab. Tanggung jawab atas… Lanjutkan membaca Asa dalam Gulita