Asa Dua Suara, Satu Cermin

Matahari sudah meninggi, dengan kegagahan sinarnya, tak berkesudah mencecap berkali kulit ribuan manusia di kota ini. Riuh gumpalan awan berdesakan, bergerak serias seirama mengikuti gerak rotasi bumi. Hilir-mudik orang-orang di sepanjang jalan seolah menyatakan bahwa “ini kota padat”. Langkah seorang wanita paruh baya bergerak cepat. Dengan nafas memburu, terengah menuju rumah sakit demi memastikan bahwa… Lanjutkan membaca Asa Dua Suara, Satu Cermin