Galau Tandus

Bermandi air mata, bertemankan luka, ada derita dalam setiap desah nafasnya. Bantal-guling teman setia. Di pembaringan ia menghabiskan sisa hidupnya. Seperti jemuran saja, jika ingin bertemu mentari, haruslah ada orang yang membantu ia keluar dari kamar dukanya. Dan jika ingin kembali ke tempat peraduannya, harus di angkat pula oleh tangan-tangan lain. Tak mampu ia melakukannya… Lanjutkan membaca Galau Tandus