AKU DAN JATUH CINTA (8-8)

Seseorang mengetuk pintu dan membuyarkan lamunanku. Aku menghela nafas. Tolong jangan Dania lagi, batinku. Kalau sampai Dania yang mengetuk, akan kubiarkan ia di depan pintu sampai ia bosan dan memutuskan pulang ke rumah, aku sudah cukup dipusingkan olehnya.   “ Siapa?,” aku bertanya ragu,   “ Radit, kak” Radit menyahut dari balik pintu, aku menghela… Lanjutkan membaca AKU DAN JATUH CINTA (8-8)

Aku dan Jatuh Cinta (7-8)

Mungkin kevin itu.. Kembaranku?? Lalu ku tertawa terbahak-bahak. Aku belum mengerti, apa maksudnya ini. Tapi ku mengharapkan akhir yang baik.   Telepon kembali berdering. Tak ingin sampai telepon itu menunggu lama, ku kembali merabanya mencari telepon genggamku. Tampak sulit bagiku.   “Halo!”   “Arga, kamu dimana?” Ternyata suara Ibu. Ku sangat mengenalnya. Ia sepertinya mengkhawatirkanku.… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (7-8)

Aku dan Jatuh Cinta (6-8)

Sebelum aku sadar, dering telepon telah berhenti, dan aku masih tertegun bersama cincin di kedua genggaman tangan. Mencoba mengingat apakah aku pernah menaruh cincin ini.  Dania… Nama itu tiba-tiba terlintas ringan. “Kok dia sih?” Buru-buru aku menepis pikiranku sendiri, melemparnya jauh-jauh sebelum aku merasa peduli pada gadis itu. Kembali ke permasalahan awal, mungkin aku memang… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (6-8)

Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Dania pun pergi meninggalkanku yang masih diam seribu bahasa karena tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Malam, telah larut. Namun, kata-kata Dania tadi masih terngiang-ngiang di telingaku. Aku mencoba untuk melupakan, menganggap semua itu tak pernah kudengar. Namun usahaku sia-sia. Kata-kata yang membuatku bertahan dalam kondisi yang tak pernah aku inginkan, dari mana dia… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Aku dan Jatuh Cinta (4-8)

Ah sudahlah. Sejak kapan aku jadi peduli pada urusan percintaan orang yang baru aku kenal selama dua hari ini? Rasa-rasanya pikiranku mulai tak waras.  “Ehm, saya mau ke toilet sebentar. Bisakah…”, lantas omonganku terputus oleh nada suara lainnya. “Pak, bisa tolong antarkan teman saya ini ke toilet?” Rupanya Dania yang menyela pembicaraanku yang belum rampung… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (4-8)

AKU DAN JATUH CINTA (3-8)

Ah tidak … bukan suaraku, hanya mirip saja. “Selamat berbahagia Dania, semoga bung ini ….” Terdengar suara lain dan rekaman itu berakhir. Maksudku, bukan berakhir tapi terputus. Terkesan rekaman itu dimatikan  secara mendadak oleh si perekam. Aku tak tahu suara siapa. Tapi tiba-tiba saja ada rasa tidak nyaman ketika aku mendengar suara itu. Suaranya menimbulkan… Lanjutkan membaca AKU DAN JATUH CINTA (3-8)

Aku dan Jatuh Cinta (2-8)

Tiba-tiba terdengar suara memekakkan telinga dari seberang sana, yang kudengar juga di dekatku. Ini membingungkan, apa seseorang yang mencari orang bernama kevin dekat dengan posisiku berdiri saat ini?.        “Apa itu?” dengan serta-merta aku bertanya pada seorang yang merasa bahwa aku kevin. “ Duh, ada motor nabrak dari belakang lagi, mana mogok mobil gw.. duh Vin… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (2-8)

AKU DAN JATUH CINTA (1-8)

Cinta beberapa tahun lalu adalah sesuatu yang riil. Ya, dulu ketika dunia masih berwarna. Sekarang kata itu sama gelapnya dengan duniaku. Tentunya kamu tahu pepatah dari mata turun ke hati, kan? Lalu bagaimana dengan tuna netra, yang matanya tidak berfungsi, jatuh cinta?  Seorang teman menjawab klise,   “Ya, tentu dari suara.” begitu katanya.              … Lanjutkan membaca AKU DAN JATUH CINTA (1-8)