Perjalanan Tunas Bangsa

Nama saya Agus Ja’far, lahir di Batang pada tanggal 17 Agustus 1991. Tinggi badan saya 193 cm. Badan saya tinggi mungkin karena saya lahir bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, karena ada pengibaran bendera pusaka. Terlahir dari pasangan Maryam dan Suroso. Saya dibesarkan di Desa Sidorejo Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang Jawa Tengah dari… Lanjutkan membaca Perjalanan Tunas Bangsa

Ketuklah Maka Pintu Akan Terbuka

Waktu menunjukkan pukul 06.15 pagi itu. Aku sudah siap meluncur dengan segala perangkat yang aku butuhkan. Aku memastikan kartu peserta tes telah kubawa. Setelah membacanya kembali, ups… Waktu pelaksanaan tesnya jam 08.30, bukan 09.00 seperti yang ada di pikiranku. Aku langsung panic. Itu hari Senin. Perjalanan dari rumah ke Semanggi biasanya sekitar 90-120 menit, tapi… Lanjutkan membaca Ketuklah Maka Pintu Akan Terbuka

Musuh berhati malaikat

Tak pernah terbayang dibenakku, sosok yang paling kubenci kini berada disampingku dengan tawanya dan keadaan tak sesempurna dulu. Tak pernah terbayangkan dibenakku, sosok yang berkuasa, kini merangkul erat di sampingku.. Dan tak pernah terbayangkan dibenakku, bahwa seseorang yang kuanggap musuh ternyata berhati malaikat.   Namaku, Aqilah. Siswi yang tengah duduk di bangku kelas 3 SMA… Lanjutkan membaca Musuh berhati malaikat

NAPAK TILAS PERJUANGAN DARI SEKOLAH KHUSUS KE SEKOLAH INKLUSI

  Aku adalah penyandang low-vision sejak lahir. Jika kebanyakan orang terlahir ke dunia dalam usia sekitar 9 bulan, maka aku hanya membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk merasakan kehidupan dalam kandungan ibuku. Hal ini tentu bukan karena sebuah prestasi sehingga aku memperoleh kesempatan untuk ikut semacam program akselerasi selama dalam kandungan atau karena aku sudah… Lanjutkan membaca NAPAK TILAS PERJUANGAN DARI SEKOLAH KHUSUS KE SEKOLAH INKLUSI

Sekolah (yang katanya) Inklusif

Namaku Chia, mereka biasa memanggilku dengan sebutan Teacher Chia. Sejak kecil tidak pernah terlintas sedikitpun dibenakku untuk menjadi seorang guru. Terlebih menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti cita-cita kebanyakan anak kecil yang ingin menjadi dokter, akupun demikian. Namun ternyata takdir Tuhan membawaku untuk menjadi seorang guru. Ya, seorang guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Awalnya,… Lanjutkan membaca Sekolah (yang katanya) Inklusif

Di Tolak Karena Tak Memiliki Sepuluh Jari

Masa penuh kebingunggan, deg-degan, dan mencari peruntungan mungkin itu adalah segala rasa dan asa yang bagai virus menjangkiti anak seusiaku kala itu. 15 tahun adalah usia labil, masa transisi dari SMP ke SMA yang sedang bingung menentukan arah hidupnya termasuk masa depannya. Euforia kelulusan tercoreng oleh bayang-bayang pertanyaan “Aku mau masuk SMA/SMK mana?”, “Kalau daftar di… Lanjutkan membaca Di Tolak Karena Tak Memiliki Sepuluh Jari

ADA BERJUTA CERITA DI SEKOLAHKU

Namaku Anna Oktavia, aku lahir di Kulonprogo Daerah Istimewa Yogjakarta pada tanggal 18 Oktober 1978. Sejak bayi aku sudah hijrah ke kota Semarang, dan menetap di sana sampai saat ini. Waktu aku usia 1,5 tahun aku terkena demam tinggi, sejak saat itu aku mengalami kelumpuhan. Beberapa tahun kemudian aku mulai ingin sekolah seperti teman teman… Lanjutkan membaca ADA BERJUTA CERITA DI SEKOLAHKU

YAKINKAN MEREKA DENGAN BUKTI

Bel tanda pelajaran pertama telah menjerit, ketika Ramadhan memasuki gerbang SMA negeri 6 makassar. Dengan langkah cepat, ia pun segerah menuju kelasnya yang sebenarnya, ia belum hafal betul letaknya. Tapi, dengan modal nekat yang ia miliki, diteruskannya langkah menuju ke area belakang sekolah. Ramadhan seorang lowvision. Kedua matanya sudah memiliki keterbatasan sejak ia masih bayi.… Lanjutkan membaca YAKINKAN MEREKA DENGAN BUKTI

All just about Time, Semuanya hanya Masalah Waktu

Gadis berseragam putih biru itu duduk diam di depan teras rumahnya. Pagi masih berembun seperti matanya yang juga nampak berembun. Bahkan hatinyalah saat ini yang paling berembun. Seharusnya hari ini adalah hari yang penting baginya. Hari para siswa seusianya akan bertempur dengan soal-soal ujian akhir nasional. Yah.. harusnya memang seperti itu tapi apa boleh buat… Lanjutkan membaca All just about Time, Semuanya hanya Masalah Waktu

DI BALIK JENDELA UPI

Bila suatu waktu kalian menginjakkan kaki di perbatasan Bandung utara, seratus meter menjelang terminal kalian bisa lihat gedung cat krem berlantai lima. Berada paling depan dari wilayah kampus universitas pendidikan ternama di Indonesia. Jangan tanyakan berapa ribu mahasiswa, berapa ratus dosen, berapa puluh staf administrasi atau  sekuriti yang ada di dalamnya, sebab bukan itu yang… Lanjutkan membaca DI BALIK JENDELA UPI