Baru Mulai Tapi sudah Mau Berhenti?

Jakarta, Kartunet.com – Dunia kerja memang selalu penuh dengan kejutan. Dilema berhenti bekerja dari satu perusahaan padahal baru saja mulai bekerja adalah salah satu problema yang kerap dialami oleh banyak pekerja. Simak yuk seluk beluk faktor penyebabnya dan trik mengatasinya.


Tentu saja semua pilihan masa depan karir Anda sepenuhnya adalah hak prerogatif Anda. Namun, jangan sampai Anda diberi label plin plan atau tidak profesional kala memutuskan untuk berhenti bekerja dari sebuah instansi padahal belum lama bekerja. Ada beberapa faktor penyebabnya berikut ini.

Baca:  Trik Memperluas Jaringan Networking

1. Biasanya faktor lingkungan kerja sangat memegang andil atas keputusan seorang pekerja untuk berhenti bekerja dengan alasan tidak nyaman, tidak betah dan tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungan kerja.


2. Alasan berikutnya biasanya kerap terjadi pada pekerja yang mengirimkan banyak surat lamaran kerja dalam satu periode ke banyak instansi. Kala seseorang yang sudah diterima bekerja tapi kemudian mendapat sebuah tawaran kerja baru dari instansi lain yang menawarkan gaji atau posisi lebih baik biasanya membuat pekerja memilih untuk hengkang dan mencari kesempatan lebih bagus. Hal ini kerap terjadi akibat mengirim surat permohonan kerja secara pararel dalam satu waktu ke banyak instansi.


3. Manajemen yang kurang sesuai dengan pola prinsip seorang pekerja biasanya juga menjadi alasan utama untuk berhenti bekerja.


4. Alasan lain mungkin saja apa yang didapat seorang pekerja dari sebuah instansi tidak sama dengan penawaran yang diberikan kepada pekerja di awal proses penerimaan karyawaan sehingga si pekerja merasa haknya tidak terpenuhi.


 


Siasat praktis menghindari keinginan berhenti saat baru mulai bekerja :


1. Sebaiknya kenali dahulu tipe perusahaan yang ingin dijajaki sebelum menyesal di kemudian hari.


2. Teliti dan bernegosiasi dengan sejelas-jelasnya dengan pihak perusahaan ketika proses interview atau penerimaan kerja. Anda harus tegas dan kritis bertanya tentang hak dan kewajiban Anda agar jelas sebelum memulai proses bekerja. Perhatikan juga kontrak kerja yang ditawarkan untuk mendapatkan hak dan kewajiban Anda dengan lebih terperinci, sesuai legalitas yang berlaku dan transparan.


3. Bersosialisasi dengan baik untuk mendapatkan rasa nyaman selama bekerja di sebuah instansi baru. Kenali rekan sekerja dengan baik agar menimbulkan rasa solid sebagai tim kerja.

Baca:  Anak Berkebutuhan Khusus tak Harus Belajar di SLB

 


Anda tentu tak ingin kredibilitas Anda sebagai pekerja dipertanyakan karena tentu secara tidak langsung sikap plin plan berhenti bekerja saat anda baru masuk ke sebuah lingkungan kerja baru pasti dapat merusak catatan kerja anda. Saran terakhir adalah hindari mengirimkan banyak surat lamaran kerja secara pararel dalam waktu periode yang sama ke banyak instansi yang akan membuat anda bingung memilih nantinya. Lebih baik batasi pengiriman surat lamaran kerja dengan batas maksimal 5 buah berkas dalam satu bulan agar anda lebih obyektif memilih jenjang karir yang tepat untuk anda. (Hendro)


 


 


Kirimkan info atau pertanyaan Anda seputar karir dan dunia kerja ke email: redaksi@kartunet.com

Bagikan artikel ini
Hendro Utomo
Hendro Utomo

satu hal yang menarik adalah saya seorang tunanetra sekaligus marketing supervisor serta copywritting

Articles: 130

Leave a Reply