Dongeng Gemericik Suara Hati (43)

Kebetulan, posisi kepatihan sedang kosong karena patih sebelumnya ketahuan mencuri dan memeras para rakyat jelata serta menghilangkan jejaknya yang akhirnya terbongkar dengan cepat atas bantuan Uyek yang membuat patih tersebut dipenggal di dalam kamar khususnya yang dibuat mewah dalam Istana yang dulu sering ditempatinya selama menjabat sebagai patih dan karena sudah kenal lama serta paling sopan, mau di suruh-suruh, cerewet dan kalem bila dibandingkan dari yang lainnya, serta kepusingan Tingit karena banyaknya yang merebutkan posisi itu, maka ialah yang saya lantik dengan segera di Istanaku dan menempatkannya di Istana Kepatihan.
Selain itu, karena Tingit juga malah jadi teringat sepertinya sih pernah melihat kejadian yang sekarang dialami dan rasanya akan dinikahi olehnya dalam suatu mimpi di malam yang gelap gulita, atau cuma khayalan saja karena merindukan sesuatu ya bro? entahlah.
Kinerjanya sebagai Patih cepat sekali, sekalipun tergesa-gesa karena harus dengan bersegera melayani Kerajaan lain yang datang, menyelesaikan peer dari kepatihan sebelumnya terutama mengembalikan nama baik Kerajaan Bumi yang rusak olehnya atau menggantikan semua tugas-tugas saya sebagai pemimpin Kerajaan Bumi.
Kekaguman saya memberikannya gelar Dohagha yang berarti maju dengan pesat. Gelar itu, sering saya jadikan nama panggilannya, hehe, habisan bagusan sih bro. Daripada nama aslinya Uyek yang tanpa ada artinya. Apalah arti sebuah nama? Namun, nama itu berarti bila bermakna, susah suit susah tidur.
Sebenarnya, Tingit masih menyimpan perasaan suka sama patih itu, seperti saat ia masih menjadi Pangeran Uyek sekalipun pernah melakukan kudeta merebut Kerajaan Bumi, tapi cinta tetaplah indah, hangat ketika bersamanya, jantung berdegub kencang setiap bersamanya, seperti saat bermain di Kerajaannya dulu.
Namun bila menikah dengannya, itu melanggar aturan dimana seharusnya perempuan yang dikejar oleh pria, namun ini malah sebaliknya. Alah, dulu juga Raja Sendok melanggar aturan untuk mengikuti aturan, membuat perkamen asli jadi dua demi melindungi keluarganya dan mendapatkan tahtanya setelah kembali dari Kerjaan Haust untuk belajar ilmu pasti guna menggunakan bau kentut untuk menjadi ramuan sihir yang menjadi tembok tembus pandang.
Karena sudah kebelet, dan toh saya bisa mengubah peraturan seenaknya karena kondisi, maka Tingit mengajaknya berduaan di suatu ruangan yang temaram dan memintanya untuk menjadi suaminya “Patih Dohagha, aku menyayangimu menikahlah dengan Ratu Tingit, kamu juga cakap secara fisik serta hal lainnya, bro. Sangat berbeda dengan semua orang yang dijumpai”, “Hayuuuk, hamba sih terserah yang mulia saja, karena selama ini….cek….emm….” sambil memegang tangan Tingit “Gih su ro Dogahga fa cek gwan cu”.
Aku pun terkejut karena ia menggunakan bahasa khusus Kerajaan Bumi, artinya adalah “Sesuatu telah lama terjadi, nikahilah”. Karena bersemangat, Tingit menganggukkan kepala dan

Last Updated on 10 tahun by Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Oleh Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Nama lengkap saya adalah Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono, biasa dipanggil Tyas. Sejak 2012-sekarang saya mengalami halusinasi suara, jangan takut sama saya, 2013-2016 mengalami penurunan penglihatan (low vision) dan hingga kini terganggu penglihatan. Saya ini orangnya kritis :)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *