Dongeng Gemericik Suara Hati (50 dan penutup)

bantuan dari Raja Halla”, dan saya pun menoleh ke kanan, melihatnya sekilas dan tiba-tiba semuanya menjadi buram dan berubah menjadi wajah para leluhur yang memanggil “Sayang, sini yuk, kita main di Kerajaannya Halla, dan biar kerajaanmu diputus dan digantikan tahtanya oleh Raja Hst”. Tingit pun akhirnya menyambut panggilan leluhurnya “Oke bro…..siip daaah” dan perlahan tapi… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (50 dan penutup)

Dongeng Gemericik Suara hati (49)

wafat”, “Baiklah, terserah kalian saja, saya izinkan, sekarang, tolong kembalilah ke tempat kalian masing-masing, ada makanan yang sudah khusus dimasakkan oleh juru masak Istana ini, sebagai ucapan terimakasih kami karena sudah banyak membantu dan melindungi kami, thanks bro”. “Io sayang, Uyek….”, “I love you honey”, “Mi too, bro, titip anak-anak yah, kalau misalnya Tingit yang… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara hati (49)

Dongeng Gemericik Suara Hati (48)

Akupun naik pitam, wajahku memerah, tangan sudah terkepal dan pergi meninggalkan mereka yang kurang tahu diuntung dengan bergegas, karena mengingat aturan yang dulu Raja Sendok berikan serta amanah dari para tetua untuk tetap tenang dalam menghadapi segala situasi, salah satunya adalah orang yang sulit untuk di atur mengikuti aturan dan bersikap seenaknya, atau orang-orang yang… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (48)

Dongeng Gemericik Suara Hati (47)

“Hah? Raja Gozo, ya ampun, iya yah, raja dari Kerajaan Lajadi. Cuma dia kan di keningnya ada tulisan Uyre, jadi itu maksudnya. Biarin lah, Tingit memberikan kebebasan untuk mengikuti aliran apapun sesuai dengan kepercayaannya masing-masing baik secara sukarela, maupun paksaan, terserah kalian lah bro”. “Wah, baik sekali Ratu kita! Hidup Ratu dan Kerajaan Bumi!” sorak… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (47)

Dongeng Gemericik Suara Hati (46)

benteng dan terbang menindih orang yang mencuri ngumpet disana dan sekitaran situ, habis bro, haha. Tinggallah seorang yang tersisa, yakni Raja Gozo yang merupakan pemimpin dari Kerajaan Lajadi mempunyai tanda di keningnya yakni tulisan Uyre di pipi kanannya yang tembeb seperti bakpau dengan janggut yang lebat, mata berwarna kuning langsat, bertubuh sedang yang berhasil menculik… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (46)

Dongeng Gemericik Suara Hati (45)

mengirimkan hantu pos ke kalian, namun tidak janji segera yah…makluuum….pengenten baruuu”. Semua menganggukkan kepala secara bergantian seperti gelombang air di laut. “Uyekku sayang, io, aku ngga bisa masak seperti yang dilakukan wanita yang menjadi penduduk kita, males habisan, toh ada juru masak Istana, terus gimana dong?”, “Udah, tenang saja, love, aku akan sesekali memasak untukmu,… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (45)

Dongeng Gemericik Suara Hati (44)

berlari. Gedebuk, gompyang, kendi yang terbuat dari plastik pun bergelimpangan. Saat menoleh ke samping, mukanya tersenyum yang membuatku jadi malah terbangun dan menjatuhkan yang lain karena kikuk menahan malu dan….. “Sudah….sana, biarin saja abdi yang bereskan, yang mulia pergilah untuk mempersiapkan pesta pernikahan kita, sayang, muach” teriaknya dari kejauhan yang ternyata sudah berlari cukup jauh… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (44)

Dongeng Gemericik Suara Hati (43)

Kebetulan, posisi kepatihan sedang kosong karena patih sebelumnya ketahuan mencuri dan memeras para rakyat jelata serta menghilangkan jejaknya yang akhirnya terbongkar dengan cepat atas bantuan Uyek yang membuat patih tersebut dipenggal di dalam kamar khususnya yang dibuat mewah dalam Istana yang dulu sering ditempatinya selama menjabat sebagai patih dan karena sudah kenal lama serta paling… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (43)

Dongeng Gemericik Suara Hati (42)

sudah dilakukan, namun karena ada aturan dalam Kerajaan yang bilang bila selama tiga bulan di tinggalkan dan upeti tidak diserahkan kepada keluarganya, maka aturan sudah dilanggar yang dianggap sudah hidup sendirian tanpa keluarga, dan diharuskan untuk menikah lagi. Tingitpun mengumumkan sayembara ke seluruh Kerajaan untuk mencari pria yang mau menjadi pendamping. Namun kenyataan yang terjadi… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (42)

Dongeng Gemericik Suara Hati (41)

56. Peraturan lainnya, ditetapkan pada pintu masing-masing tempat dan hanya berlaku di tempat tertempelnya aturan tersebut. Percakapan pun ditindaklajuti, “Baginda, kenapa aliran baru di biarkan masuk terus? Apa tidak ada kekhawatiran Raja Halla akan terganti?” seru kepala prajurit, sambil mengambil perkamen pajak dan membukanya di depan semuanya “Bila Halla terganti, maka itu semua adalah takdir… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (41)