Persiapan untuk Menikah

-Usia ideal
Menurut situs kesehatan Medicalera, usia reproduksi yang ideal bagi wanita untuk menikah 18-35 tahun. Di usia tersebut, tubuh perempuan pada umumnya masih sehat dan subur, sehingga dapat mengurangi resiko komplikasi. Kesuburan wanita mulai menurun setelah usia 30 dan akan semakin menurun dengan cepat setelah 35
-keguguran
wanita muda dinilai masih kurang kuat rahimnya, apalagi bila berusia kurang dari 18 tahun. Ada kemungkinan untuk keguguran dan pendarahan sangatlah terbuka lebar. Hal ini juga didukung dengan kekurang siapan psikologis akibat jiwanya yang cenderung masih labil.
-pria
memeriksakan kesehatannya. Dalam sebuah penelitian, usia laki-laki juga mempengaruhi terhadap resiko kelainan genetik yang mungkin muncul pada keturunannya. Usia subur pria 18-35 tahun. Dan jika memasuki 40, maka kesuburan pria akan mulai menurun.
-psikologis
usia tiada menjamin kematangan dan kedewasaan seseorang, sisi pemikiran, sikap, dan tanggung jawab. Hasil penelitian yang dilakukan Universitas Penn-State, Amerika Serikat menyebutkan bahwa pasangan yang menikah muda dengan usia 18-25 memiliki perkembangan psikologis lebih baik ketimbang yang terlambat menikah.
Anak-anak yang lahir dari orang tua yang menikah muda memiliki kecerdasan tinggi, selain itu mereka akan dididik dengan norma dan perilaku lebih baik serta cenderung terlindung dari perasaan depresi (bunuh diri).
-kontrol emosi
pasangan yang menikah muda akan belajar lebih awal mengenai kemandirian, tanggung jawab, dan saling membantu untuk membangun sebuah keluarga yang utuh.
Hasil penelitian juga mencatat bahwa pasangan muda memiliki kondisi kesehatan lebih baik dan dapat mengontrol stres serta emosi.
-adaptasi
menikah di usia muda perlu adaptasi yang lebih besar karena pada 20-an biasanya pemikiran masih belum begitu matang dan masih ingin merasakan kebebasan serta pengalaman masa muda. Selain itu, mereka cenderung belum mengenal dan memahami keinginan terbesar dari hidupnya. Lalu, kondisi emosi pasangan yang menikah muda lebih labil sehingga konflik berupa pertengkaran akan lebih banyak terjadi.
-finansial
pasangan muda perlu belajar manajemen pengaturan keuangan rumah tangga, sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin akan datang.
-mempunyai pasangan yang tepat
-menikah dapat menghindari godaan, fitnah dan tentunya menjaga hati dan diri dari hal-hal yang kurang baik.
-komunikasi di awal itu penting
-jadikanlah sebagai suatu motivasi
-jadikanlah itu suatu kesenangan dan tiada disesali
-win-win solution
sumber :
Gen:I Republika Rabu, 12 Maret 2014 halaman 27.

Last Updated on 8 tahun by Sapto Kridayanto

Diterbitkan
Dikategorikan dalam RAGAM Ditandai ,

Oleh Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono

Nama lengkap saya adalah Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono, biasa dipanggil Tyas. Sejak 2012-sekarang saya mengalami halusinasi suara, jangan takut sama saya, 2013-2016 mengalami penurunan penglihatan (low vision) dan hingga kini terganggu penglihatan. Saya ini orangnya kritis :)

4 komentar

  1. Kalau memang sudahsuka sama suka sama suka dan siap berkomitment untuk berumah tangga, lebih cepat menikah itu lebih baik. Daripada pacaran yang lebih banyak mudaratnya daripada maslahatnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *