GURU dan AKU yang DULU SI BERUDU

Guru, izinkan aku mengulang kembali untuk menggerakan lidah ini melukis nada-nada indah, untuk sebuah hymne. Meski dulu ketika aku masih berseragam merah putih, hingga berputih abu, dengan rasa malas aku mengangkat kaki dan melangkahkanya kesebuah tanah lapang untuk merayakan hari besar engkau wahai guru-guruku. Kini hymne itu itu bagai ombak di lautan mata ini, menyebar… Lanjutkan membaca GURU dan AKU yang DULU SI BERUDU

Akulah si Kerdil

Hariku pucat pasi karena kasih tak lagi mewarnai Harga diri  terlucuti oleh sorot mata penuh diskriminasi Mimpiku mati suri tanpa kutahu kapan terbangun lagi Nyali pun bersembunyi lihat diri tak lagi punyai arti Aku nampak kerdil di antara hingar binger duniawi            Tak tahu harus pergi atau tetap berdiam disini            Kalimat itu tersaji kala kutanyai hati           … Lanjutkan membaca Akulah si Kerdil

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Monolog Jembatan Cekdam

Inilah cerita kakek-ku kawan … cerita tentang jembatan cekdam, saksi bisu semangat perjuangan … jembatan megah buatan belanda yang harus runtuh karena bara kebencian … jembatan yang di bawahnya mengalir deras arus hulu ke hilir … ya, arus air cekdam sumber penghidupan … Kakek-ku berkisah … seratus warga kampung halamanku dikerahkan untuk membangunnya … puluhan… Lanjutkan membaca Monolog Jembatan Cekdam

Engkaulah Guardian Angelku

Di suatu pagi yang indah, hiduplah seorang manusia yang bernama Bunga. Ia bertubuh semampai seperti biola, yah tentunya ia adalah seorang wanita yang berambut tebal seperti sapu ijuk. Bunga adalah seorang gadis remaja yang bisa menari tarian tradisional dan modern, menyanyi semua lagu dan bermain semua alat musik. Selain itu, dia juga berprestasi di kelasnya.… Lanjutkan membaca Engkaulah Guardian Angelku

Dongeng Gemericik Suara Hati (50 dan penutup)

bantuan dari Raja Halla”, dan saya pun menoleh ke kanan, melihatnya sekilas dan tiba-tiba semuanya menjadi buram dan berubah menjadi wajah para leluhur yang memanggil “Sayang, sini yuk, kita main di Kerajaannya Halla, dan biar kerajaanmu diputus dan digantikan tahtanya oleh Raja Hst”. Tingit pun akhirnya menyambut panggilan leluhurnya “Oke bro…..siip daaah” dan perlahan tapi… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (50 dan penutup)

Dongeng Gemericik Suara hati (49)

wafat”, “Baiklah, terserah kalian saja, saya izinkan, sekarang, tolong kembalilah ke tempat kalian masing-masing, ada makanan yang sudah khusus dimasakkan oleh juru masak Istana ini, sebagai ucapan terimakasih kami karena sudah banyak membantu dan melindungi kami, thanks bro”. “Io sayang, Uyek….”, “I love you honey”, “Mi too, bro, titip anak-anak yah, kalau misalnya Tingit yang… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara hati (49)

Dongeng Gemericik Suara Hati (48)

Akupun naik pitam, wajahku memerah, tangan sudah terkepal dan pergi meninggalkan mereka yang kurang tahu diuntung dengan bergegas, karena mengingat aturan yang dulu Raja Sendok berikan serta amanah dari para tetua untuk tetap tenang dalam menghadapi segala situasi, salah satunya adalah orang yang sulit untuk di atur mengikuti aturan dan bersikap seenaknya, atau orang-orang yang… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (48)

Dongeng Gemericik Suara Hati (47)

“Hah? Raja Gozo, ya ampun, iya yah, raja dari Kerajaan Lajadi. Cuma dia kan di keningnya ada tulisan Uyre, jadi itu maksudnya. Biarin lah, Tingit memberikan kebebasan untuk mengikuti aliran apapun sesuai dengan kepercayaannya masing-masing baik secara sukarela, maupun paksaan, terserah kalian lah bro”. “Wah, baik sekali Ratu kita! Hidup Ratu dan Kerajaan Bumi!” sorak… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (47)

Dongeng Gemericik Suara Hati (46)

benteng dan terbang menindih orang yang mencuri ngumpet disana dan sekitaran situ, habis bro, haha. Tinggallah seorang yang tersisa, yakni Raja Gozo yang merupakan pemimpin dari Kerajaan Lajadi mempunyai tanda di keningnya yakni tulisan Uyre di pipi kanannya yang tembeb seperti bakpau dengan janggut yang lebat, mata berwarna kuning langsat, bertubuh sedang yang berhasil menculik… Lanjutkan membaca Dongeng Gemericik Suara Hati (46)

Siap Menang Atau Kalah

Wahai orang-orang mukmin. Imanilah Tuhanmu sepenuh batin. Wahai orang-orang mukmin. Diwajibkan atas kamu untuk memilih pemimpin. Wahai orang-orang bertaqwa. Pilihlah pemimpin yang siddiq, amanah, tablig, dan fathonah. Wahai orang-orang bertaqwa. Pilihlah pemimpin yang siap mengabdi bangsa. Wahai orang-orang islam, Janganlah terpengaruh oleh fitnah kampanye hitam. Wahai orang-orang islam, Janganlah bermusuhan apalagi saling mendendam. Wahai semua… Lanjutkan membaca Siap Menang Atau Kalah