Seseorang di suatu waktu tentu ingin dapat menghapus kenangan atau luka lama seperti menghapus file pada gadget. Mari simak apa yang dirasakan oleh penulis dalam puisi berikut <a
Menyampaikan seperti apa geliat saat ini, segala yang menjadi uang langsung dijadikan uang. Tiada lagi disebut dengan kesejukan, semuanya menjadi uang. Gedung-gedung menjulang, hutan terbabat, dan yang langka
Mau hadiah Laptop, Notebook, Tablet, atau smartphone?
Ada lomba cipta karya puisi dan baca puisi untuk siswa disabilitas jenjang SD dan SMP dari Kemendikbud. Batas waktu pengiriman karya
Akhir tahun kau masih disana Awal tahun kau mempersiapkan diri untuk pindah. Sekarang, hampir pertengahan tahun kau menjajah ntah kapan ujungnya. Kau cerdik, licik, unik dan dinamik. Kau
DIALOK ANAK DISABILITAS DAN AYAH Ada anak bertanya pada bapaknya: “Yah, dimana kah saya berada ini?” Sang ayah pun menjawab: “Di negeri pertiwi yang katanya penuh cinta dan
Kutapaki sudah jalan setapak ini. Penuh kerikil tajam yang menghujam kaki. Luka tak kuperdulikan, perih bukan menjadi halangan. Jauh sudah kutinggalkan semuanya. Jauh, sangat jauh. Namun tak juga
Puisi yang indah dari Aditya. Melukiskan indahnya cinta dan saat cinta datang dan harus memilih untuk mencinta, maka hanya bahagia dan keindahan yang dirasa. <a class="continue" href="https://www.kartunet.com/aku-ingin-dan-mencintaimu-puisi-11231/">Baca Selengkapnya<span>
Mama,mengapa takdir membawa kami seperti ini? Bukankah dulu mama dan papa bersatu karena adanya cinta? Dan bukankah dulu mama dan papa juga saling menyayangi? Mama, entah ke mana
Guru, izinkan aku mengulang kembali untuk menggerakan lidah ini melukis nada-nada indah, untuk sebuah hymne. Meski dulu ketika aku masih berseragam merah putih, hingga berputih abu, dengan rasa
Hariku pucat pasi karena kasih tak lagi mewarnai Harga diri terlucuti oleh sorot mata penuh diskriminasi Mimpiku mati suri tanpa kutahu kapan terbangun lagi Nyali pun bersembunyi lihat