KEMENANGAN

Kuterlahir di negri sang Garuda Sebagai putra Indonesia Ku disuguhi dengan segala Anugerah Anugerah dari Sang Maha pencipta. Merah putih itu warna benderanya Bhinneka tunggal Ika itulah semboyannya Pancasila menjadi idilogi bangsa Sejarah telah banyak bicara tentang kemerdekaannya. 45 ia dilahirkan 17 Agustus itu hari besar baginya Hari yang menentukan untuk masa depannya Dengan seluruh… Lanjutkan membaca KEMENANGAN

SANG BUNDA

Penyair ingin menyampaikan rasa cintanya pada sang ibundda melalui untaian kata. Mari kita hayati puisi berikut.

KUHAPUS

Seseorang di suatu waktu tentu ingin dapat menghapus kenangan atau luka lama seperti menghapus file pada gadget. Mari simak apa yang dirasakan oleh penulis dalam puisi berikut

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

JIKA TUAN RUMAH YANG MARAH

Menyampaikan seperti apa geliat saat ini, segala yang menjadi uang langsung dijadikan uang. Tiada lagi disebut dengan kesejukan, semuanya menjadi uang. Gedung-gedung menjulang, hutan terbabat, dan yang langka menjadi musnah.
Jika alam sudah marah, kita mau berbuat apa? Kita tidaklah mampu merintang jalanya, kita hanya punya hak pakai. Jika waktunya telah habis kita akan hilang. Tetapi apa yang kita sumbangkan untuk genderasi di masa depan? Apakah iptek dapat memenuhi perut yang lapar? Hal itu tidak ada jika kita tidak punya sawah. Tetapi petani semakin terpinggirkan, karena uang semakin menjadi pemimpin semuanya.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Kapan usai (Puisi tentang korona)

Akhir tahun kau masih disana Awal tahun kau mempersiapkan diri untuk pindah. Sekarang, hampir pertengahan tahun kau menjajah ntah kapan ujungnya. Kau cerdik, licik, unik dan dinamik. Kau pengecut, tak berani satu lawan satu, beraninya keroyokan lewat cinta kasih manusia. Tempat tanggal diluncurkan kau uhan november 2019. Namamu korona, diberi gelar 2019Januari 2020 kau mulai… Lanjutkan membaca Kapan usai (Puisi tentang korona)

Dialog anak disabilitas dan ayah

DIALOK ANAK DISABILITAS DAN AYAH Ada anak bertanya pada bapaknya: “Yah, dimana kah saya berada ini?” Sang ayah pun menjawab: “Di negeri pertiwi yang katanya penuh cinta dan kasih.” Sang anak berkata lagi: “benar kah yah? Nyatanya kami tak jua bisa merasakan arti inklusi” Sang ayah pun berkata kemudian: “Nanti akan lahir di bulan Januari,… Lanjutkan membaca Dialog anak disabilitas dan ayah

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

janji kala senja

Kutapaki sudah jalan setapak ini. Penuh kerikil tajam yang menghujam kaki. Luka tak kuperdulikan, perih bukan menjadi halangan. Jauh sudah kutinggalkan semuanya. Jauh, sangat jauh. Namun tak juga bisa kutinggalkan kamu, kamu yang selalu ada dalam angan-angan. Anganku tentang semuanya… Derai tawamu, senyum manismu, nafas manjamu, dan segala yang telah kita lewati. Kini kurasakan sia-sia… Lanjutkan membaca janji kala senja

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai