Puisi yang indah dari Aditya. Melukiskan indahnya cinta dan saat cinta datang dan harus memilih untuk mencinta, maka hanya bahagia dan keindahan yang dirasa.
Tag: puisi
Mama Andai Saja
Mama,mengapa takdir membawa kami seperti ini? Bukankah dulu mama dan papa bersatu karena adanya cinta? Dan bukankah dulu mama dan papa juga saling menyayangi? Mama, entah ke mana engkau Mama entah di mana engkau Mama, andai saja waktu dapat berkompromi Maka aku ingin merubah segalanya Aku ingin mama dan papa tetap utuh seperti yang dulu… Lanjutkan membaca Mama Andai Saja
GURU dan AKU yang DULU SI BERUDU
Guru, izinkan aku mengulang kembali untuk menggerakan lidah ini melukis nada-nada indah, untuk sebuah hymne. Meski dulu ketika aku masih berseragam merah putih, hingga berputih abu, dengan rasa malas aku mengangkat kaki dan melangkahkanya kesebuah tanah lapang untuk merayakan hari besar engkau wahai guru-guruku. Kini hymne itu itu bagai ombak di lautan mata ini, menyebar… Lanjutkan membaca GURU dan AKU yang DULU SI BERUDU
Akulah si Kerdil
Hariku pucat pasi karena kasih tak lagi mewarnai Harga diri terlucuti oleh sorot mata penuh diskriminasi Mimpiku mati suri tanpa kutahu kapan terbangun lagi Nyali pun bersembunyi lihat diri tak lagi punyai arti Aku nampak kerdil di antara hingar binger duniawi Tak tahu harus pergi atau tetap berdiam disini Kalimat itu tersaji kala kutanyai hati … Lanjutkan membaca Akulah si Kerdil
Goresan Sang Perindu
Terkadang kenyataan memang menyakitkan. Memeluk dan menjunjung tinggi keadaan adalah hal tersulit. Tapi percayalah, Tuhan mendengar seruanmu. Banyak orang yang mengangap kesempurnaan adalah segalanya. Pikiran mereka selalu berotasi dalam gemerlap kehidupan. Tidakkah mereka berpikir bahwa di balik gemerlap itu ada secuil perih yang di derita segelintir orang. Contohnya, aku. Kupikir, aku bukanlah orang yang pandai… Lanjutkan membaca Goresan Sang Perindu
Aku, Kamu dan Hegemoni
Belajar hegemoni terhadap ruang, waktu dan hatimu memang perlu kesabaran. Tidak secapat kita memasan makanan di fastfood sebelah sana. Karena di sini aku bukan raja seperti yang para pengusaha ibaratkan. Aku adalah orang biasa yang mencoba menuliskan jalannya sendiri, termasuk ketika mendekati dirimu. Pada saat aku memulai untuk menuliskan suatu cerita tentang aku dan… Lanjutkan membaca Aku, Kamu dan Hegemoni
Temaran Senja
Tahukah kau akan alam semesta? Ia tampak sepanjang hasta Semudah Aku memanjangkan do’a Tentu, di antara salam yang akhir mengandung iba Lalu, Iba atas apa? Tentu, Engkaulah alasanku meminta Aku rela menjadi pengemis atas asa yang aku jaga Entah mengapa, Alasan ini tak kuat mempertahankan senja Tapi, Asalkan senja mampu bertemaran lama Aku… Lanjutkan membaca Temaran Senja
Sendiri..
Aku berdiri Pada tepi kesunyian hati Menatap sendu mentari Cahayanya menyilaukan mataku kini Aku mencari Sesosok diri yang ku rindui Separuh hati Yang menjadi belahan jiwa ini Pada hari itu Ku temukan kau di sudut sepi Tersenyum, Meski tak pernah kau lihat pagi Tidakkah kau takut Hidup dalam kegelapan? Tidakkah kau bosan… Lanjutkan membaca Sendiri..
Puisi Ekhom Abiyasa
Kumpulan puisi karya Ekhom Abiyasa. Silakan menikmati untaian kata demi kata yang indah berikut
ITULAH YANG TERBAIK
Kelak waktu pasti kan tiba Membawa dua kemungkinan di tangannya Entah suka atau duka yang kan kuterima Aku tak bisa menerka meski hanya dalam Tanya Bukan tak bisa…!! Tapi kutakut duka yang kan terbaca Suka atau dukakah yang kan terasa? Entahlah… Tak ada yang bisa menjawabnya Yang jelas, pekatlah yang nyata di sana… Lanjutkan membaca ITULAH YANG TERBAIK