ITULAH YANG TERBAIK

Kelak waktu pasti kan tiba Membawa dua kemungkinan di tangannya Entah suka atau duka yang kan kuterima Aku tak bisa menerka meski hanya dalam Tanya   Bukan tak bisa…!! Tapi kutakut duka yang kan terbaca Suka atau dukakah yang kan terasa? Entahlah… Tak ada yang bisa menjawabnya   Yang jelas, pekatlah yang nyata di sana… Lanjutkan membaca ITULAH YANG TERBAIK

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Celoteh Cadas Bantaran Sungai

Wanita Pembelah Batu Belum juga aku bercengkrama dengan embun Tangan-tangan perkasa sudah siap dengan senjata-senjata penghancur ragaku Ah, harusnya jemari itu lentik dengan warna kuku yang ranum Bukan mengunyah bara sinar mentari bersamaku Mereka bergelar hawa yang harusnya merangkai bunga yang memancarkan aroma cinta Namun, sang peran memaksa mereka harus bercengkrama dengan setting buram Karena… Lanjutkan membaca Celoteh Cadas Bantaran Sungai

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Ketika Kesempurnaan Menjadi Impian

Matahari senja menampakkan dirinya yang begitu indah setiap hari Hiruk pikuk dunia pun dimulai Ketika semua bahkan tidak menyadari betapa indahnya itu Sibuk dan bergegas pada target-target baru Namun Ada beberapa dari kita yang berdoa disetiap shalatnya untuk sekedar menikmati sinar merah kekuningan dibalik horizontal lautan   Kebisingan, keramaian, keriuhan pun semakin deteriakkan diseluruh penjuru… Lanjutkan membaca Ketika Kesempurnaan Menjadi Impian

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Manusia Roda Kampus Biru

Lantunan dzikir yang terucap melalui lisanmu mengalahkan kokokan ayam jantan yang mengundang datangnya fajar Kau pun tak mampu dikalahkan oleh sang mentari tatkala menjalani titah Tuhan untuk menyinari kehidupan Langit gelap yang sebentar lagi menjelma menjadi pagi selalu setia menjadi saksi permulaan hari-harimu menuju kampus biru Kata-kata pujian dosen pasti diluncurkan kepadamu saat ada temanmu… Lanjutkan membaca Manusia Roda Kampus Biru

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Manusia Setengah Malaikat

Aku bekerja untuk masyarakat Tidak jarang aku ketemu pejabat Ketika aku bercengkrama dengan masyarakat mereka menganggapku pejabat Tapi ketika aku ketemu pejabat mereka menganggapku masyarakat Aku bingung… Aku ini masyarakat atau pejabat   Menurut  masyarakat pejabat orang hebat Suatu saat kupertemukan masyarakat dengan pejabat Kedatangan pejabat disambut  hangat Kursi yang empuk sudah disiapkan  untuk pejabat… Lanjutkan membaca Manusia Setengah Malaikat

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Suara Hati

Ku terdiam.. Memikirkan sesuatu di benakku “Aku benci kalian!” Pikiranku dirasuki dengan dendam membara Ejekan dan tertawaan, kuterima sepanjang hidupku Kalian menganggapku hina Sekarang kalian puas melihatku tak dapat melampiaskannya? Aku bisu!! Aku bisu!! Kalian hanya tertawa, Membuatku ingin mati rasanya Tak ku biarkan pikiran itu merasukiku Ku hanya menatap mata indah seorang Ibu Ia… Lanjutkan membaca Suara Hati

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

KISAH LORENG

Seragam bhakti selimuti sang pemimpi Kian hangatkan mimpi yang bersemi sejak dini Atribut tersemat tak sekedar tuk ragawi Lebih dari itu, lebih dari skedar cirikan jati diri   Justru ia sematkan dalam hati, iringi langkah berani mati Posisikan diri sebagai prajurit sejati Tak lagi pandangi Sang Imajinasi yang tegak penuhi kompi Karena  cita telah berganti… Lanjutkan membaca KISAH LORENG

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Roman Hitam

gelombang menerpa daun telinga mengurutkan kisah-kisah berwarna emosi berluncuran kian terasa amat menarik bagai burung berkicau bersama   hanya simak yang mengisi berbagai drama hidup tertawakan dan tangisi mencitrakan bentuk raga-raga yang tak sunyi mencerap senandung pada memori yang terhuni   jantung tak ubahnya para insan yang terburu hanya netra yang miliki hayal tentang pelangi… Lanjutkan membaca Roman Hitam

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Seorang Di Tepi Jalan

Seorang di tepi jalan tersenyum padaku pagi ini Sapa hangatnya cairkan suasana hari Kaca mata hitam dan tongkat kayunya usik benak hati Percakapan otak pun kembali beraksi   Tak pernahkan ia mengeluh? Tak pedulikah ia akan setiap riuh? Tak malukah ia ketika jatuh? Tak adakah ia merasa dunia jauh?   Bukan alasan tak bisa melihat,… Lanjutkan membaca Seorang Di Tepi Jalan

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Jingga Laksa Surya

Sore menyapa, ku terduduk di sini jua Di atas kursi berlubang-lubang tua Yang sudah tak nyaman adanya Aku temenung, di beranda sunyi, tanpa tahu mengapa aku duduk di sini Memandang ke suatu arah yang sama   Ada bulatan jingga di sana Kian lama kian merendah dan menghilang Semula semua putih bersih, laksa kapas, berterbangan, perlahan… Lanjutkan membaca Jingga Laksa Surya

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai