Dialog anak disabilitas dan ayah

DIALOK ANAK DISABILITAS DAN AYAH

Ada anak bertanya pada bapaknya:
“Yah, dimana kah saya berada ini?”
Sang ayah pun menjawab:
“Di negeri pertiwi yang katanya penuh cinta dan kasih.”
Sang anak berkata lagi: “benar kah yah? Nyatanya kami tak jua bisa merasakan arti inklusi”

Sang ayah pun berkata kemudian: “Nanti akan lahir di bulan Januari, pahlawan yang akan membebaskan kalian para disabilitas nak”
“Dengan apa dia akan bebaskan kami yah? Sementara mereka-mereka diluar sanah tidak mempercayai kami, tidak memberi kami kesempatan tapi kadang memberi kami umpatan.”
“Tentu bukan dengan pisau dan pedang nak.
“lalu dengan apa kah yah? Dengan angan semu kah?”
“Dengan kreasi-kreasi, dengan inovasi-inovasi, mereka berakselerasi nak.”

Baca:  Asa Dua Suara, Satu Cermin

“Nanti kau akan nikmati sungai-sungai inclusi yang mengalir di sini nak.
Airnya dapat kau minum sepuasnya untuk melepas dahaga yang telah lelah menanti.
Kau juga akan menikmati panggung-panggun kreasi karena dia telah hancurkan jeruji-jeruji diskriminasi.
Kau akan menjadi manusia yang diakui, manusia yang mandiri ekonomi, manusia yang bermental baja, maka bergeraklah bersama disabilitas lain untuk bekerja, karena dia telah membuka jalanya.
Tak perlu banyak senjata untuk dia bisa menjadi kesatria nak, cukup dia gunakan ITI untuk menumbangkan ketidak adilan dan diskriminasi.
Bergurulah pada dia nak, mintalah mantra ampuhnya yaitu mengatasi keterbatasan tanpa batas.”

Sang anak berkata: “lalu siapakah dia yah? Atau apakah dia yah?”
Ayah berkata: “dialah kartunet nak, carilah dia, dan belajarlah disanah.”
Sang anak kemudian: “Terima kasih yah, terima kasih kartunet, kau adalah pelita bagi kami kaum disabilitas, kau telah terangi jalan kami.”

Bagikan artikel ini
Irfan Priadi
Irfan Priadi

seorang tunanetra yang ingin bermanfaat untuk orang tua, keluarga, kaum disabilitas, komunitas, teman, dan negara

Articles: 25

One comment

Leave a Reply