Ceritaku (4-4)

Begitulah yang kualami di rumah sakit mata tersebut. Berdasarkan anjuran dokter seminggu kemudian aku datang ke ruang Low Vision WG dan bertemu dengan Bu Desi yang baik hati. Beliau lalu mengajariku membaca braille. Sebelum mulai mengajari beliau memberiku selembar kertas tebal berisi alfabet braille yang harus kuhafalkan. Huruf-huruf itu berupa titik-titik timbul yang membentuk pola… Lanjutkan membaca Ceritaku (4-4)

Ceritaku (3-4)

Hai, ketemu lagi denganku di hari yang cerah ini. Udara yang masih segar membawa efek positif bagi ingatanku yang langsung berjalan mundur melewati alur-alur waktu yang berwarna-warni dengan suka duka yang silih berganti. Seingatku aku sudah bercerita tentang awal perjalananku menuju dunia tunanetra. Kini saatnya bagiku melanjutkannya, yaitu ke akhir tahun 2004. Ketika itu aku… Lanjutkan membaca Ceritaku (3-4)

CERITAKU (2-4)

Tentu bukan itu saja pengalaman yang menandai akhir dari penglihatan normalku. Pernah pula aku terjatuh di jalan menuju kelasku. Jalan yang membentang mulai dari gerbang sekolah hingga ke pintu yang mengarah ke koridor-koridor di depan ruangan-ruangan kelas itu berlapis aspal sehingga sangat mulus untuk dilewati kendaraan. Namun tidak begitu halnya saat bersentuhan dengan kulit manusia.… Lanjutkan membaca CERITAKU (2-4)

Ceritaku (1-4)

Pagi yang indah ya, kendati pun langit agak mendung seperti kemarin. Mungkin hujan yang mengguyur kota Subang dua hari yang lalu itu masih ingin meninggalkan jejak berupa warna kelabu di awan. Seperti biasa aku memulai kegiatanku dengan mandi pagi yang hampir selalu kulakukan langsung setelah bangun pagi. Hehehe, mungkin karena sudah menjadi kebiasaan, jadi aku… Lanjutkan membaca Ceritaku (1-4)