Hipenca 2011, Hilangkan Perbedaan Satukan Pemahaman

Jakarta, Kartunet.com – “Indahnya jika mau memahami” itulah tema dalam acara drama musical perayaan Hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA) 2011 yang diselenggarakan oleh Panitia Bidang Seni HIPENCA 2011 di Atrium Mal Pejaten Village, Jakarta Selatan (27/11).


 


Acara yang terdiri dari 5 stand pameran ini mewakili tiap-tiap jenis penyandang disabilitas. Khusus untuk tunanetra di wakili oleh stand Kartunet Commmunity Indonesia. KCI memamerkan berbagai macam peralatan yang aksesibel untuk tunanetra, seperti screen reader di dalam laptop atau hendphone, talking watch, alat tulis tunanetra (riglet dan stylus), sampai accessible game untuk tunanetra (rubik, topspeed dan lain-lain).


 


Menurut penuturan salah satu panitia acara, Trian Gembira, seorang tunanetra low vision, bahwa Drama musical yang pertama kali diselenggarakan di Jakarta sengaja diadakan di dalam mall, karena cenderung menarik perhatian. Diharapkan info seputar disabilitas lebih mudah tersampaikan kepada masyarakat umum.


 


Diperankan oleh 78 orang penyandang disabilitas mulai usia 7 – 42 tahun, yaitu 23 tunanetra, 30 tunarungu/wicara, 15 tunadaksa, 8 tunagrahita dan 1 autistik drama musical yang berjudul “Sang Muriang”, Kang Irfas (script writer dari non-disabilitas)berhasil memikat seluruh pengunjung Pejaten Village.


 


Mengingat sering terjadinya perlakuan yang tidak adil terhadap penyandang disabilitas, Acara yang dihadiri MC ternama Kemal Vivaveni Mochtar dan Dewi Hughes bekerja sama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI), dan organisasi sosial lainnya, dipilihlah drama musical sebagai acara yang paling tepat. Karena dengan drama musical ini, seluruh jenis disabilitas dapat ikut berpartisipasi tanpa membedakan kemampuan yang dimiliki tiap penyandang disabilitas.


 


“Sudah seharusnya fenomena seperti ini dapat terjadi di dalam masyarakat pada umumnya, karna yang sesama disabilitas saja bisa saling menghargai kok, kenapa yang bukan disabilitas malah saling mendiskriminasikan” Ungkap Slamet, salah satu pengunjung dari Bekasi.


 


Acara yang dibuka dengan penampilan Diferensia Band, band dengan personil para tunanetra dan tunadaksa ini ternyata hanya bagian dari rangkaian acara perayaan HIPENCA bidang seni. Sedangkan acara puncak akan diramaikan dengan bakti social pada tanggal 3 – 4 Desember di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.


 


Trian berharap, bahwa harapan dari terselenggaranya acara ini yaitu semoga dapat terbentuknya masyarakat inklusi yang dapat belajar untuk saling memahami, terutama terhadap potensi setiap indifidu.(RR)

Last Updated on 6 tahun by Redaksi

Oleh Ramadhani Ray

Literature lover, disability issues campaigner, Interest to learn something new through reading, training, and traveling.

1 komentar

  1. acara seperti Hipenca memang sangat baik dan harus diadakan tiap tahun. Tapi ke depan, akan lebih baik rasanya jika bukan hanya kementrian Sosial yang mengadakan, tapi berkolaborasi dengan kementrian2 lainnya. Sebab, disabilitas itu isunya lintas sector, bukan hanya permasalahan social. Ya memang, kesulitan tentu ada di soal budgeting. Mustahil ada sharing budget. tapi memang diperlukan sebuah terobosan, kebijakan yang inklusif dan pro-rakyat.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *