Intip Stand Tunarungu di Hipenca 2011

Jakarta, Kartunet.com – Tunarungu/wicara menampilkan berbagai macam alat bantu yang unik di Atrium Pejaten Village Mall, Jakarta Selatan (27/11). Dari lima stand yang memamerkan alat Bantu sesuai dengan jenis disabilitasnya, salah satu stand yang menarik perhatian pengunjung adalah stand tunarungu/wicara. Di dalamnya terpajang beberapa alat bantu yang serba menyilaukan.


 


 Keterbatasan tunarungu/wicara pada umumnya adalah pendengaran, maka penggunaan cahaya yang besar menjadi alternative tunarungu/wicara mengenali situasi dan kondisi di sekitarnya.


 


 Dalam mengenal waktu, secara visual tunarungu/wicara tidak akan mendapat masalah besar. Namun ketika ingin menandakan waktu-waktu tertentu sebagai alarm tunarungu/wicara akan mendapat masalah baru. Untuk itu terdapat jam alarm yang menggunakan lampu berbentuk seperti sirine. Jika alarm berdering, maka lampu akan menyala dengan sangat terang sehingga dapat membangunkan tunarungu dari tidurnya.


 


 Terdapat pula bel pintu yang juga menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti suara. Jika bel tersebut ditekan, maka lampu akan menyala dengan sangat terang sebagai pengganti dari suara bel rumah pada umumnya.


 


Sebuah alat komunikasi yang unik juga terpajang. Bentuknya seperti mesin tik dengan dua buah speaker. Ketika kita hendak mengetik suatu kata atau kalimat, maka apa yang telah tertulis akan diterjemahkan ke dalam bentuk suara. Dengan alat inilah para tunarungu/wicara tetap dapat berkomunikasi terhadap orang-orang yang tidak memahami bahasa isyarat. Walaupun demikian, stand tersebut tetap selalu menayangkan video tentang bahasa isyarat sebagai ajang sosialisasi.


 


Alat-alat unik tersebut tentu amat menarik perhatian pengunjung, khususnya yang berasal dari kalangan non-disabilitas. Dengan terpajangnya alat-alat Bantu tersebut, tentu semakin membuktikan bahwa pada dasarnya penyandang disabilitas hanya memerlukan fasilitas pendukung agar dapat hidup berdampingan dengan masyarakat pada umumnya. (RR)

Last Updated on 6 tahun by Redaksi

Oleh Ramadhani Ray

Literature lover, disability issues campaigner, Interest to learn something new through reading, training, and traveling.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *